Mahkota untuk Raja

Pengakuan

"kantin nggak nih gaaaaiiiiiss?" tanya ziva saat jam mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum selesai,

"Lo bertiga duluan, gue ke perpus dulu" seru ku

"Ngapain, mau ketemu kang somay ??" Tanya keisya

"Tugas sosilogi gue belum jadi" jawabku

"Pacaran mulu siiii" ejek lyodara

"Ye biarin, dari pada eluuuuu JOM to the Blo" ejek ku kembali

"Ih apa pula kau ini, jangan lah kau buka kartu ku" balas lyora dengan aksen medannya

"nyatane pancen kaya ngono" balasku dengan bahasa jawa

"Jangang banyak cincongmu, ku tumbuk kau nanti" balas lyodra

"Mangkene yen sampeyan wani, ora wedi"

"Halaa DRAMA, ziv ayoooo" seru keisya mengajak ziva untuk pergi meninggalkan aku dan lyodra,
Begitulah kami berempat kami butuh bumbu-bumbu lebay dalam perteman kami untuk menghapus penat.

*******

Hey gue boleh duduk di sini?" Ucap sesorang pria yang tak familiar untuk ku saat di perpustakaan

"Silahkan, ini tempat untuk umum kok' bukan tempat pribadi saya" jawabku dengan nada agak sedikit ketus

"Lo anak Hukum kan?" tak ada jawaban dari ku
"Hey helloooooo"
"Kenalin gue bagas cowok paling cakep kedua setelah Ketua BEM UAJ, gue anak planologi dan gue semester 5"
"Nama loe siapa? melati? Mawar? Lili? Assoka? Matahari? Bulan? Bintang? Venus? Atau tata surya?

"Udah kenalannya?" Tanya ka'nuca, aku sedikit kaget karna tak tau sejak kapan dia berada di belakang ku

"Eh bro panjang umur lo, loe tau ngga? barusan gue muji lo gw bilang loe paling cakep nomor satu di kampus Angkasa ini trus nomor duanya gue tapi kita selisihnya tipis lah bro, btw junior loe cantik,
kalo dilan butuh sore untuk mencintai milea, maka gw ngga butuh waktu selamaa itu, tolong bilang ke dia ya gw cinta ama dia sejak 15 menit lalu"

Aku sedikit kaget dan terkekeh kecil mendengarkan kelakar pria aneh itu

"Bilangin aja sendiri, lo punya mulutkan?" balas k'nuca

"Ni punya" pria itu mencondongkan bibirnya dan menunjukan pada ka' Nuca
"tadi gue udah ngomong panjang kali lebar ke dia tapi Dia-nya ngga mau jawab pertanyaan gue bro, mungkin lidanya lagi keseleo"

" Ya udah kalo gitu"

"Udah apa??"

"Ya udah"

"Udah apa??

''udah itu"

"Ah apaan si, gw curiga jangan-jangan anak-anak hukum kebanyakan nyemil KUHP, makanya kaya orang ngga ada bibir semua ni, ckckckck"

"Udah" tanya ka'nuca

"Belum, gue minta nomor wa-ya dong, lo adakan" tanyanya kembali

"Mening lo cabut dari muka gue skarang, sebelum perang dunia ke seribu antara Hukum dan Tehnik terulang kembali" tukas ka'nuka datar

"Asyiiiaaaaap cosplay-nya pangeran Diponegoro, permisi"

"Eh Permisi dulu ya cantik, esok gw tunggu depan FH ya, jangan lupa kartu namanya okeh' pria itu pamit dan berlalu

Aku hanya bisa terkekeh melihat perdebatan tak sengit dari kedua manusia aneh itu, setelah selesai beradu mulut dengan pria tadi ka' nuka mengambil alih tempatnya dan duduk di sampingku