Chapter 3 : Kau Pantas Hidup Tanpa Keturunan!
Keluarga Song dipenuhi suara tawa senang dan bahagia. Madam Liu, yang baru saja menikah menjadi istri kedua tahun lalu, di diagnosa sedang mengandung selama dua bulan. Hari ini mereka memanggil seorang dokter yang ahli mengidentifikasi jenis kelamin bayi. Menurut dokter dia yakin 90% percaya bahwa jenis kelamin bayi itu adalah laki – laki!
Madam Pang, yang sangat menginginkan cucu laki – laki, sangat senang!
Senyumnya tidak hilang walau setelah dokter pergi. Dia berbicara tentang bagaimana menstabilkan kandungan dengan Madam Liu ketika seorang pelayan datang terburu – buru melaporkan bahwa mantan besan Madam Cao membawa orang – orang menghancurkan pintu depan mereka dan memukulnya samapai aula belakang. Dia tidak bisa mempercayai telinganya,"Apa kucing tua itu gila? Dia baru saja merhasil menghubungkan putrinya dengan Pangerang Hengshan, dia tidak bisa menunjukan hormat kepada keluarga Song sekarang?"
Madam Liu yang juga mendengarnya dan juga mengerutkan dahinya bertanya, "Apa mereka datang ke sini karena masalah Yixiao?"
Kemudian dia menarik sapu tangannya dan menekannya ke matanya, mulai menangis, "Ini semua salahku! Aku mengizinkan Ms. Wu untuk membawanya keluar karena Yixiao memaksa... Dia hanya seorang gadis kecil. Aku harusnya memikirkan bagaimana konsekuensinya. Bagaimana bisa aku membiarkan seorang gadis kecil berkeliaran? Ms. Wu juga menyalahkan dirinya sendiri. Seharusnya dia melihat sekitar saat berjalan atau dia tidak akan dipukul tanpa dia tahu...."
"Dia pantas akan hal itu!" Madam Pang selalu membenci Wei Mengying, istri pertama putranya, jadi dia juga selalu acuh tak acuh pada Song Yixiao. Ketika dia mendengar cucunya hilang beberapa hari yang lalu, dia sama sekali tidak merasa khawatir. Malah dia merasa menjadi lebih baik karena tidak akan ada cucu disekitarnya yang mengingatkannya tentang Wei Mengying telah membuang Song Yuan dan menikah lagi.
Dalam situasi ini, dia tidak akan menyalahkan Madam Liu yang sedang mengandung cucu laki – lakinya. Melainkan, dia akan menyalahkan semuanya pada cucunya, "Jika dia menurut tetap dirumah, siapa yang akan menyelinap ke rumah dan menculiknya? Dia hanya mengikuti contoh dari Ibu kandungnya dan suka pergi keluar. Sekarang dia pantas menerima kemalangan itu!"
Dia bahkan merasa tambah marah, "Jika saja bukan karena kau sudah menunjukan belas kasihan kepadanya dan mengumumkan kbahwa dia sudah mati, semua orang akan tahu putri resmi pertama keluarga Song diperdagangkan karena terlalu nakal, akan sangat memalukan bagi kita! Sekarang Keluarga Wei datang pada kita karena itu, aku harus memberikan Cao dua tamparan sebagai peringatan!"
Setelah dia selesai berbicara, pintu aula belakang terbuka karena di tendang. Madam Cao berjalan ke dalam aula dengan senyum dingin, "Untuk memberikan aku 2 tamparan sebagai peringatan?! Aku yang harusnya melakukan itu. Kau itu manusia dan juga sudah memiliki anak! Bagaimana bisa kau memperlakukan anakmu sendiri tidak manusiawi?!"
"Aku memperlakukan anakku sendiri tidak manusiawi?" Madam Pang, penuh dengan kemarahan, dia dengan cepat berdiri dan menunjuk padanya berteriak marah, "Hal yang paling aku sesalkan adalah aku tidak pernah mengajari putrimu dengan baik setelah dia menikahi anakku untuk keuntungannya! Kalau tidak walaupun keluargamu tidaklah terhormat aku tidak akan mengajarinya tenta kesopanan, keadilan, kejujuran dan kehormatan sejak dia tinggal di keluarga Song selama 10 tahun!"
"Pfft!" Madam Cao meludahi wajah Madam Pang langsyng dan mengutuknya, "Beraninya kau kucing tua kejam berbicara tentang kesopatan, keadilan, kejujuran dan kehormatan?P! semua orang baik atau buruk jarang melakukan memperlakukan anaknya sendiri dengan tidak baik! Kau bahkan berencana menyakiti cucumu...."
"Madam Cao!" Madam Liu menyela dengan tiba – tiba, "Apa semua ini salah paham? Bagaimana bisa Yixiao mati karena Ibu? Sebenarnya dua..."
"Bagaimana bisa kau seperti tanpa dosa sekarang?!" Madam Cao sudah membuat rencana yang tepat sebelum dia datang. Dia takut tidak bertemu dengan wanita ini. Namun Madam Liu melangkah maju dan membela Madam Pang yang sesuai dengan harapan kelima menantu perempuannya yang di bawa Madam Cao!
Madam Mu dan saudara iparnya buru – buru ke arah Madam Liu, menarik rambutnya dan mencakar wajahnya dan juka menendang perutnya. Ketika Madam Pang tersadar dia memerintahkan orang – orang untuk melindunginya dengan berteriak, Madam Liu terguling di tahanah dan memegang perutnya, "Bayiku... bayiku..."
Madam pang tidak pernah berfikir Keluarga Wei akan memukul Madam Liu didepannya. Salah satu alasan mengapa dia membenci menantu pertamanya yang menikah dengan putranya selama 10 tahun, tapi dia hanya punya satu putri dan juga membuat putranya begitu terpersona sehingga membuat putranya tidak mau mempunyai selir!
Bagaimanapun menurut dokter Madam Liu mengandung anak laki – laki!
Melihat darah yang keluar dibawah bajunya Madam Liu, Madam Pang merasa hatinya berdarah juga!
Tia – tiba dia menghampiri Madam Cao dan memukulnya dengan emosi, "Kau Jahat! Aku akan membuatmu membayar perbuatanmu!"
Akibatnya, Madam Cao yang sudah mempersiapkan diri menginstruksikan dua wanita kuat untuk mendorongnya ke tanah dan memukulinya, melampiaskan kemarahannya karena ejekan dari Keluarga Song setelah putrinya menikah lagi!
Setelah selesai memukulinya, Madam Cao mulai berbicara alasan mengapa mereka datang, "Dengan ini ada bukti yang tidak terbantahkan. Menantu perempuanmu hamil dan membeci cucuku dan dia meminta bawahannya menjual cucuku ke tempat pelacuran! Dia sungguh wanita yang kejam sehingga keguguran hanyalah hukuman ringan baginya! Dengar! Jika kau tidak menjelaskan padaku hari ini aku akan pergi dan ke keluarga Liu untuk meminta penjelasan!"
"Putriku menikahlagi hanya karena dia tidak tahan dengan perlakuan burukmu dan keluarga Wei sudah kehilangan kehormatannya karena itu! Aku penasaran apa akibatnya jika apa yang terjadi padamu di ketahui semua orang Putri keluarga Liy berani menjual putri resmi istri pertama keluarga Song!"
Keluarga Liu akan melampiaskan kemarahannya ke keluarga Wei bagaimanapun juga, jika Madam Cao memberikan mereka kesempatan!
Madam Cao mencibir, "Bahkan seorang mucikari tahu bahwa gadis bangsawan tidak boleh sampai jatuh ke tempat kotor seperti tempat pelacuran. Pikirkan itu. Cucu resmi pertama dari keluargamu dibawa keluar dan hilang, tapi kau bahkan tidak mencarinya atau menghukum pelayan yang lalai. Melainkan kau mengumumkan kematiannya pada orang – orang... tidak akan ada nenek atau Ayah sepertimu! Kau begitu kejam pada darah dagingmu sendiri, yang menunjukan betapa kejamnya kau! Tentu saja kau bukan manusia sama sekali! Kau binatang!"
Madam Pang menatapnya dengan kemarahan. Dia membenamkan kuku – kukunya dalam telapak tangannya hingga mulai berdarah dan darahnya menetes ketanah, kemudia berkata, "Rencana yang bagus! Langkah yang bagus! Kau pasti memilih untuk melakukan pertunjukan ini ketika menantuku hamil. Putrimu tidak bisa memberikan anak laki – laki, yang tidak pernah bisa di toleransi oleh mertua! Kau hanya melakukan ini untuk menghancurkan cucu laki – lakiku yang belum lahir..."
Slap!
Madam Cao melihat dengan tajam dan memberikan tamparan keras berkata dengan jelas,"Aku berani bersumpah ini bukan rencana yang dilakukan oleh keluarga Wei! Apa kau juga berani bersumpah? Binatang! Ini adalah kesalahanku membiarkan menikahkan putriku ke keluargamu!"
"Apalagi, cucuku punya pelayannya sendiri, kenapa bukan perawatnya Ms. Zhao tapi pelayan Madam Liu yang membawanya keluar rumah? Jelas, Madam Liu dibelakang semua ini! Sekarang kau melindunginya seperti ini, apakah semua ini sudah disetujui olehmu?"
"Kau wanita kejam. Beraninya kau menyalahkan putriku karena tidak memiliki cucu laki – laki? Keluargamu pantas hidup tanpa keturunan! Jika anakmu tidak menikahi putriku kau bahkan tidak akan memiliki cucu perempuan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reborn Girl's Path to Glory
RomanceNovel Terjemahan !! Di Terjemahkan secara Manual !! Ceritanya diluar dugaan !! Song Yuxiao Seorang wanita dari pejabat pemerintahan, mati sengsara karena skema jahat Ibu tirinya, setelah orang tuanya bercerai dan masing - masing resmi menikah lagi...