The Reborn Girl's Path to Glory

Chapter 19 : Kembali ke Keluarga Song?

Chapter 19 : Kembali ke Keluarga Song?

Tidak hanya ada satu Ibu seperti Wei Mengying yang berharap putrinya maju. Sekarang di rumah keluarga Cui, Ibu Cui Jianlian, Madam Cheng komplain ke suaminya, Cui Ziyu, "Aku tidak bermaksud berkata buruk tentang keponakan kita, tapi bagaimana bisa Guanlun melakukan itu? Bukannya berpihak pada sepupunya yang tumbuh besar dengannya, dia memilih untuk membantu Ibu Tirinya! Bagaimana mungkin dia tidak memikirkan kenapa Jianlian terus berkunjung ke Kediaman Pangeran apapun rumor yang beredar diluar?"

"Jadi bukankah ini bagus Jianlian tersadar karena masalah ini?" Cui Ziyu berkata dengan santai, "Yang Mulia Putra Mahkota punya dukungan banyak adri selir. Pangeran Liang dan Jianlian seusia. Mereka berdua adalah dua anak muda yang berasal dari anak Bangsawan kerajaan.

Yang Mulia menyukai Jianlian. Selama putri kita berhenti mengejar Guanlun, dia pasti akan membuka jalan untuknya jika kita memberinya petunjuk."

Dia sudah memikirkan ini sebelumnya, "Guanlun adalah keponakan kita tapi melihat situasi sekarang di Kediaman Pangeran Hengshan, kita tidak bisa melihat siapa yang akan menjadi ahli warisnya. Di keluarga kita, Jianlian adalah yang paling cantik digenerasinya, yang paling disayangi oleh Selir Raja (saya mulai mengganti kata Bangsawan Consort/ Consort Bangsawan dengan Selir Raja). Kenapa tidak jadikan ini kesempatan untuk menikahkannya dengan Pangeran Kerajaan daripada dia ikut campur masalah di Pangerang Hengshan?"

Madam Cheng ingin komplain tentang apa yang dilakukan Lu Guanlun pada suaminya tapi dia tidak pernah menduga suaminya akan menyimpan niatseperti itu. Dia berkata dengan kaget dan khawatir, "Selir Raja memang menyukai Jianlian, tapi Jianlian adalah anak yang kita manjakan dari kecil. Aku takut dia tidak akan menurut dan pengertian jika dia menjadi istri Sah dari keluarga kerajaan? Apalagi kau tahu dia menyukai Guanlun. Jika dia tahu niat kita apakah dia akan menolak?"

"Masih ada waktu beberapa tahun sebelum dia bisa menikah. Hanya perlu mengajarinya untuk menurut dan pengertian sekarang." Cui Ziyu tidak mempedulikan pikirannya sama sekali, "Bahkan Selir Raja dari keluarga kita. Kenapa kita tidak bisa membuat wanita yang pantas menjadi istri sah keluarga kerajaan?"

Untuk Cui Jianlian yang menyukai Lu Guanlun, Cui Ziyu mencibir, "Kirim seseorang untuk memberitahu pelayan yang selama ini menemani Istri Pangeran masuk ke Pangeran Hengshan untuk mengurus Song Yixiao nanti!"

"Dan coba untuk mengingatkan Guanlun itu adalah ide Jianlian!"

Madam Cheng berkata dengan kaget, "Siapa yang akan melempar lumpur ke anaknya sendiri seperti ini?"

"Kau tidak tahu apapun!" Cui Ziyu berkata dengan tidak senang, "Guanlun tidak bisa mentoleransi masalah apapun! Kali ini, walaupun dia marah karena Jianlian adalah orang yang ingin membunuh Song Yixiao. Jika dia percaya Jianlian teteap tidak sabar dan keras kepala setelah kembali ke rumah. Bagaimana dia tidak putus degan jelas dengan Jianlian? Dengan itu, hanya dengan beberapa tipuan, Jianlian akan menyerah untuk bersama dengan Guanlun!"

Madam Cheng menjadi cerah dari marah, "Kau sangat bijaksana!"

"Kau harus melakukan tugasmu sesegera mungkin. Kali ini tidak hanya Jianlian tapi juga Madam Jin yang mengalami kerugian karena masalah Song Yixiao. Madam Jin menderita lebih banyak. Sebagai Menantu Sah dia di hukum intropeksi diri di kediaman yang berada di desa selama 1 tahun. Bagaimana dia bisa menahan amarahnya? Mungkin dia akan melakukan sesuatupada Song Yixiao sebelum pergi. Jika kesempatan untuk membuat Guanlun salah paham dengan Jianlian hilang, Guanlun akan tetap berbaikhati nanti kalau begitu kenapa Jianlian harus memikirkan suami lainnya jika dia masih punya harapan?

Sayangnya, Madam Cheng melakukan seperti yang diistruksikan ke esokan harinya, tapi renananya terlambat ketika sampai pada Pangeran Hengshan. Keluarga Song mengirim seseorang untuk membawa Song Yixiao kembali!

Alasannya adalah nenek Song Yixiao, Madam pang sakit keras, dan menyesali kesalahannya sebelumnya dan mendengar apa yang terjadi sebelumnya dia sangat menginginkan cucunya menemaninya!

"Aku tidak akan pernah percaya dengannya!" Song Yixiao dengan sinis, "Jika dia menyesali perbuatannya sebelumnya padaku, bagaimana mungkin dia terlihat dingin saat aku ditenggelamkan dikehidupanku sebelumnya? Sekarang dia ingin aku kembali, dia pasti ingin melakukan sesuatu dan mengembalikan keluarganya seperti keadaan semua dengan membawaku pulang karena hidup ayahku sangat menyedihkan setelah dipecat."

Kehidupan sekarang, dia menghabiskan waktunya untuk merencanakan bagaimana melawan keluarga Song. Jika mereka membawanya kembali dengan alasan seperti ini, sudah pasti dia akan setuju.

Tetapi, sekarang situasinya berbeda. Zhiqin terluka!

Song Yixiao tidak mau melepaskan orang – orang yang melukai pelayannya. Semuanya!

Dan biang keladi yang membuat tragedy pada Zhiain adalah Chui Jianlian.. Kerabat Pangeran Hengshan, Yuan Xuepei.. keponakan Pangeran Hengshan dan Madam Jin.. Menantu Sah keluarga Hengshan.. mereka semua berkaitan erat dengan Pangeran Hengshan. Jika dia meninggalkan kediaman Hengshang dan membalas dendam kepada mereka, dengan kekuatan apa yang dimiliki keluarga Song, berapa banyak kesempatan yang dia punya?

Karena itu, sekarang Song Yixiao tidak mau kembali ke rumah keluarga Song.

Khususnya, Wei Mengying yang agak khawatir, "Ayahmu sekarang tidak bekerja dan tinggal dirumah pinggir kota. Mereka tidak perlu menghadiri kegiatan sosial apapun. Jika Madam Pang terus memalsukan sakitnya dan memaksamu untuk tinggal disana sampai waktunya kau menikah, konsekuensinya tidak terbayangkan."

"Apalagi, luka dikakimu belum benar – benar sembuh. Kau bisa beristirahat disini. Tetap, jika kau pergi kesana, bukan hanya Ayah atau Nenenkmu bisa dengan mudah membuat lukamu semakin parah. Yang paling buruk kau mungkin akan cacat. Karena itu, bagaimana mungkin kau bisa menikahi pria dengan latar belakang yang bagus?"

Bagaimanapun juga, Song Yixiao tidak akan setuju dengan permintaan mereka.

Madam pang adalah neneknya dan pembawa pesan berakting seperti dia tidak akan bertemu dengan neneknya lagi jika tidak kembali. Wei Mengying bahkan tidak bisa menolak permintaannya walaupun dia mau menggunakan luka dikaki Song Yixiao sebagai alasan!

Lagipula, orang – orang selalu memberikan simpati pada yang lemah. Tidak peduli betapapun tidak baiknya Madam pang sebelumnya, jika kabar Song Yixiao bahkan tidak berkunjung saat dia hampir mati, bagaimana mungkin dia tidak di tuduh sebagai seorang yang tidak adil dan berbakti? Dengan itu dia tidak bisa menikahi seseorang dengan latar belakang yang bagus walaupun dia memiliki bakat dan kecantikan. Dan kakinya yang terluka, kedua keluarga Song dan Pangeran Hengshan bisa memberikannya Kereta untuk membawa Song Yixiao berkunjung ke neneknya.

Wei Mengying dan putrinya mereka berdua sangat membenci keluarga Song namun tidak bisa melakukan apa – apa. Akhirnya, Wei Mengying membuat keputusan, "Aku akan membiarkan Ms. Bo menemanimu untuk kembali sehingga dia bisa membantumu! Jika Keluarga Song benar – benar mau menahanmu, aku bisa memanggilmu kembali dengan alasan aku sakit juga!"

Song Yixiao yang mendengarnya merasa lebih tenang. Dia sangat khawatir akan dilupakan oleh Ibunya dalam beberapa hari! Lagipula, dikehidupan sebelumnya, hidupnya dikehidupan sebelumnya hanyalah hal kecil untuk Ibunya setelah mereka berpisah selama 8 tahun!

"Ms. Bo adalah orang kepercaan Ibuku. Karena dia akan pergi bersamaku, sepertinya dia tidak akan menyerah padaku, setidaknya pada saat ini." dibandingkan janji Wei Mengying dia akan menyelamatkan Song Yixiao dari masalah dengan kebohongan sakitnya, yang lebih membuat Song Yixiao lega adalah ditemani dengan Ms. Bo.

Ms. Bo adalah orang penting untuk Wei Mengying. Song Yixiao percaya Ibunya tidak akan pernah menyerahkan seseorang yang berguna untuknya, Ms. Bo, walau dia harus mengorbankan putrinya.

Karena itu, ketika dia melihat Ms. Bo masuk ke dalam kereta akhirnya dia merasa tenang.

Namun demikian, setelah bertemu ayahnya, Song Yuan. Song Yixiao tahu bahwa dia terlalu lalai.