Part 13 : Truth or Dear

7.5K 386 2
                                    

Jangan lupa vote dan coment dibawah
.

.

.

Pukul 08.00 malam, lara melamun memikirkan sesuatu. Tiba-tiba seseorang membuka pintu

CKLEK

Rangga membuyarkan lamunan lara "kamu udah enakan?" Tanya rangga

Lara terkejut dan ia menatap rangga "Udah"

Rangga menatap lara, lara tidak seperti biasanya, "Kamu sepertinya memikirkan sesuatu, apa yang kamu pikirkan?" Tanya rangga lagi

Lara menggelengkan kepalanya "gak ada" tiba-tiba lara teringat hadiah dari abangnya "kita main ini yuk?" Ajak lara untuk bermain uno

"Supaya apa?"

"Supaya seru!"

"Cara bermainnya?"

Lara membuang nafas kasar "lo tinggal tarik uno yang sesuai sama yang gue bilang nanti, kalau sekali ambil udah jatuh berarti kalah, ngerti?"

Rangga berfikir sebentar "Mm...oke"

Lara membuka bungkus yang didalamnya ada uno, lalu lara menyusun uno itu "Bantuin gue nyusun kek, ini kok dilihatin aja" kesal  lara

Rangga mengambil uno yang berserakan, lalu mengikuti cara lara menyusun uno sampai selesai "udah kan?"

"Yaudah yuk mulai"

"Dan tantangannya yang kalah harus turuti kemauan yang menang" sambung rangga sebelum permainan dimulai

Lara membuang nafas pelas "Oke"

"Siapa yang main duluan?" Tanya rangga

"Kita Suit dulu lah" jawab lara yang diangguki rangga

Mereka bersiap untuk suit, "Gunting,batu,kertas"

"lo kertas gue gunting, jadi gue yang menang" senang lara

Lara pertama kali yang memulai permainan, lara mengambil warna merah, tentu saja diawal tidak jatuh, karena masih mudah "sekarang giliran lo"

Rangga mengangguk, Rangga mengambil warna biru, tapi lara mencegahnya "lo hanya boleh ngambil warna yang sesuai sama punya gue tadi, atau gak, warna lain juga boleh tapi angkanya harus sama kayak punya gue" jelas lara

Rangga mengangguk paham, dan mengikuti apa yang lara katakan, sekali main rangga masih selamat, tidak goyang maupun jatuh, setelah 20 menit lamanya tidak ada satupun yang menjatuhkan uno, tiba-tiba

BRUAK

Rangga menjatuhkan uno nya

"Yee gue menang!" Sorak lara
"Sebagai hukumannya lo mau jujur atau tantangan?" Tanya lara

Setelah lama Rangga berfikir akhirnya ia menjawab "jujur"

Lara tampak senang, karena rangga memilih jujur, ia juga sudah menyiapkan pertanyaannya "Oke, harus jujur, orang pertama yang lo cintai?"

"Mama" jawab rangga cepat

Hadeh salah nanya gue

"Oke lanjut main lagi" sambung lara

Permainan dimulai kembali, kali ini hanya 5 menit tetapi rangga sudah menjatuhkan uno nya lagi

"Yee menang lagi, jujur atau tantangan?" Tanya lara

"Jujur"

Lara membuang nafas nya kasar "huh, Kenapa sih dari tadi lo mau jujur aja" bosan lara

Rangga menatap lara serius "aku gak mau ada yang ditutup-tutupi"

Lara menatap rangga sulit diartikan "Oke okee, jawab jujur, kenapa lo mau nikahi gue?"

"Cantik"

"APA? Jadi selama ini lo mandang fisik gue?"

"Hatinya" sambung rangga yang mampu membuat lara bungkam

Kali ini lara menatap rangga dengan tidak percaya "Hati gue cantik?, lo salah lihat kali, gue aja selalu kasar dan judes sama lo"

Lara tersenyum tipis "Seperti kelapa muda, luarnya keras untuk menutupi lembutnya isi didalam kelapa"

Lara tampak berfikir "Mm.. terus lo sama-samain gue sama kelapa muda gitu?"

"Iya" jawab rangga santai yang mendapat tatapan tajam dari lara

*Beginilah perempuan yang terkadang lebih suka menyembunyikan perasaan dan selalu ingin dimengerti

"lajut lagi" ujar rangga

Permainan dimulai
10 menit lamanya

BRUAK

Kali ini lara yang menjatuhkan unonya "Yahhh kok bisa jatuh" kesal lara

Rangga menatap lara penuh arti "aku menang!" Sambung rangga santai

Lara menatap rangga malas "iya tau gue, gue mau tantangan"

"Sebagai tantangannya kamu temani aku ke pesta ulang tahun temen aku besok"

"Mm-oke" jawab lara setelah lama berfikir

"Aku ngantuk, kita udahin aja permainnya ya?"

"Gak" sambung lara cepat

Rangga mengalah "Oke lanjut"

Permainan dimulai kembali, kali ini tidak butuh waktu lama, hanya 7 menit, tetapi lara kembali menjatuhkan uno nya, otomatis rangga yang menang lagi "Ah gak seru" kesal lara

"Aku menang lagi!" Kata rangga datar

"Gue mau tantangan" sambung lara

"Kenapa gak mau jujur? Takut rahasianya terbongkar?" Tanya rangga tanpa berfikir

Lara mulai kikuk "Haha-gue gak ada rahasia ya" jawab lara

"Terus kenapa gak mau jujur?"

Lara tampak berfikir dan gugup karena menutupi sesuatu "Ya gue-ya-suka- suka gue lah" jawab lara dengan asal

"Yasudah karena kamu sudah memilih tantangan, tantangannya kamu harus cium aku" ucap rangga santai

Lara langsung kaget "APA?" Teriak lara, "Gila ya lo"

"Gak boleh nolak!" Tegas rangga

Dasar otak mesum!

Lara menatap rangga tidak percaya, karena ia yang memulai permainan mau tidak mau dia harus melakukannya "Mm"

Perlahan lara mendekatkan bibirnya ke wajah rangga sambil pejamkan mata

1

2

3

TOK TOK TOK

Suara gedoran pintu mengagetkan mereka

"Gu-gue-buka dulu" kata lara gugup

CKLEK

"kenapa lo dek, malam-malam teriak?"

Lara menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Mm-gak- bang-tadi-ada... tikus-iya tikus" alasan lara

"Gak percaya gue sama lo, atau jangan- jangan kalian lagi- " cio mencoba mengintip di dalam tapi lara terus menutupi dengan pintu dan badannya

"Gak-gue sama rangga lagi lihat tikus tadi, jadi gue teriak, curiga amat lo" sambung lara langsung menutup pintu

Cio terkejut lalu memegang dadanya "Eh dek- "

Lara menatap rangga "Gue mau tidur" kata lara seraya langsung menutupi wajahnya dengan selimut di kasur

"kamu masih punya hutang" ujar rangga yang tau lara pura-pura tidur karena malu

Sedangkan lara dibalik tidurnya, jantungannya berdetak kencang

Gak, gue gak cinta sama dia.

























My Lara [SEGERA TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang