5 bulan sudah berlalu...
Di Universitas jakarta kampus yang sangat besar serta fasilitas lengkap, hari ni pertama lara OSPEK, ia harus mengenakan pakaian hitam putih, baju putih rok hitam, dan tak lupa ia menyiapkan perlengkapan nya, seperti bed nama yang terbuat dari kardus dengan ukuran yang sangat besar memenuhi dadanya, dikepalanya ada topi kerucut yang terbuat dari koran, dan tidak lupa ia buat tas dari goni, lara dari tadi menggerutu "Gue lama-lama bingung, mau masuk kampus aja harus jadi orang gila dulu"
Lara tertawa kecil melihat lara yang terus menggerutu "Ada apa?" Tanya rangga
"Ini, kenapa gue harus disuruh gila dulu baru boleh masuk kampus? Sebenarnya gak disuruh pun gue bisa gila sendiri" kesal lara
"Semangat" cuma kata itu yang bisa rangga lontarkan, ia malas menjelaskan panjang lebar ke lara, nanti ia juga tau sendiri jawabannya
Lara hanya memutar bola matanya "Mm iya"
Tanpa sadar jam sudah menunjukan pukul 07.00
"Cepat berangkat, nanti terlambat" perintah rangga seraya meninggal kan lara sendiri
Lara langsung mengarahkan matanya ke arah jam "APA?, 15 menit lagi masuk!" Katanya spontan dan langsung lari mengejar rangga ke mobil dan tidak lupa memakai masker
Jalan macet, sehingga membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai kesana "Mati gue" gumam lara
Ya seperti dugaan setengah jam ia baru sampai di kampus, sekarang sudah jam 07.30
Lara memberhentikan rangga "Stop!, udah turun disini, biar gue jalan sedikit aja"
lara tidak mau ia disebut sebagai seorang yang sangat kaya sehingga banyak yang mendekatinya dan segan kepadanya, bagaimana tidak, ia telah bersama suaminya yang menggunakan mobil keluaran terbaru yang sangat mahal harganya, bahkan harganya sudah setara dengan pesawat pribadi
rangga mengangguk dengan cepat menuruti lara
Lara sedikit berjalan hingga sampai di depan gerbang yang sudah dijaga, seperti nya itu senior-seniornya, lara ingin kabur tapi tiba- tiba ada suara yang menahannya
"Hei mau kemana?" Teriak lelaki yang sedang berjaga di pintu gerbang sedari tadi
Lara yang sadar ia dipanggil menghentikan langkahnya dan berbalik kebelakang "ii-ya" jawab lara gugup
"Sini!" Kata senior cowok itu
Lara mendekat tanpa berkata, ia sedari tadi menunduk
"Masuk!" Kata senior cowok yang satu lagi
Lara masuk dengan menunduk, kali ini ia harus mengalahkan emosinya, dia harus exstra sabar hari ini
"Kenapa terlambat?" Tanya lelaki yang memanggilnya tadi
"Macet" satu kata itu yang mampu lara ucapkan
"Alah alesan, gue tau sejuta umat pasti alasannya macet, iya gue tau jakarta terkenal macet, tapi kenapa yang lain bisa datang cepat?"
Senior itu mampu membuat lara tidak bisa menjawab sekatapun
"Hahaa gak bisa jawab kan?, lo itu murid baru, baru awal masuk aja udah melanggar aturan" tambah lelaki dengan senyum sinis
Tiba-tiba datang seorang cowo berkulit putih, tinggi, ya lara akui dia sangat tampan, wajah cool serta tegas semakin menambah ketampanannya
"Ada apa?" Tanya cowok itu cool
"Ini vin, ada murid baru yang terlambat dan gaya belagu" adu seorang cowok senior tadi
"Gue yang ngurus, lo pada bisa urus yang lain" perintahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lara [SEGERA TERBIT] ✔
Teen FictionTAHAP REVISI! (PART MASIH LENGKAP) Disaat semua wanita sibuk mengubah wajahnya agar terlihat cantik, lain dengan lara yang menutupi wajahnya karena tidak ingin dilihat semua orang, bukan karena ia tidak cantik, justru kecantikannya diatas rata-rata...