Part 17 : Takut Petir

6.9K 386 2
                                    

Masih tahan sama cerita aku?
Happy reading guys😊
Jangan lupa untuk vote and coment nya, karena coment dan vote dari kalian sangat berarti dari aku, dan yang takut ketinggalan info dari my lara, kalian bisa follow aku, biar gak ketinggalan info.

***
Rangga menjemput lara setelah dapat kabar lara sakit dan sekarang mereka ada di sofa dalam rumah dan saling menatap satu sama lain

"Apa lihat-lihat?" Sinis lara ke rangga

"Kenapa telat makan?" Tanya rangga

"Gak sempat" jawab lara seadanya

Rangga mengambil alat dokternya dan mendekat ke arah lara

Lara terkejut "mau ngapain lo?" Bangkit lara yang awalnya tertidur

Rangga membuang nafas pelan "Periksa"

Lara menggeleng cepat "gak, gue gak mau diperiksa, serius gue beneran gak apa-apa, gue cuma ada mag aja, lagian kalau gue gak lupa makan semuanya gak akan terjadi kayak gini" kesal lara

Rangga langsung berjalan ke arah dapur tanpa membalas perkataan lara, 15 menit ia kembali membawa nampan berisi segelas air, sup dan obat, Rangga menyodorkan mangkuk "makan sup ini"

Lara menatap rangga malas "Gak selera gue"

"Makan!" Paksa rangga tegas

Lara balik menatap rangga dengan sinis "Gak"

Rangga menatap lara tajam dan dia langsung menyuapi sup itu ke dalam mulut lara,"buka mulutnya!"
lara terpaksa membuka mulutnya dan tidak membantah sedikitpun

Rangga mengambil obat dari nampan lalu menyodorkan ke lara "Obatnya di minum"

Lara mengambil obat itu "Iya" dan langsung meminumnya

Rangga tersenyum tipis "Lain kali jangan telat makan"

"Iya iya, bawel banget dah"

"..."

Hening

"Bagaimana hari pertama tadi?" Tanya rangga memecahkan keheningan

Lara kembali mengingat kejadian tadi "Buruk"

Rangga mengerutkan dahinya "Kenapa?" Tanya rangga khawatir

"Gak papa" lara males menceritakan itu karena takut rangga akan marah

"Ya sudah istirahat, nanti malam kita keluar"

Lara terlihat bingung, kenapa rangga tidak bertanya biasanya ia yang selalu bertanya dan memaksa

"Mm iya" jawab lara malas

~
Tik Tik Tik

Setetes hujan mulai turun membasahi bumi

JDUAR

Suara petir begitu keras sehingga lara yang sedang bersiap untuk pergi melompat kaget ke arah tempat tidur, ia sangat takut dengan suara petir sehingga ia menutupi telinganya dengan bantal

"Kenapa?" Kaget rangga melihat lara yang tertidur menutupi telinga

"Ada petir"

"Ya terus kenapa?" Tanya rangga bingung

"Gue takut" gugup lara

Rangga mengangguk paham "Yasudah kita batalkan aja jalan-jalan hari ini"

"Iya" jawab Lara terus meletakkan bantal di atas kupingnya sehingga membuat Rangga risih kemudian menarik bantal itu "sini bantalnya!"

Lara menahan bantal itu dari tarikan rangga "Gak"

Rangga berhasil menarik bantal itu dan berkata "sudah tidak ada lagi"

JDUAR

Suara petir mengagetkan mereka berdua dan lara langsung memeluk rangga "gue takut"

Rangga mempererat pelukannya sambil mengusap lembut kepala lara "Sudah jangan takut aku ada disini"

Mereka sangat lama berpelukan sehingga tidak lama kemudian mereka melepas pelukannya dan merasa canggung

"Aa-ku ke sofa" kata rangga meminta izin untuk tidur di sofa

"Gak, untuk hari ini lo boleh tidur disini"

Rangga bingung mau jawab apa dalam hatinya ia sangat senang
"Mm"

Lara yang tidak tenang dalam tidurnya karena mendengar suara petir sedari tadi terus-terusan menggeliat dalam tidurnya dan membangunkan rangga

"Serangga" panggil lara pelan

Sedangkan rangga yang belum tidur sedari tadi berdehem "Mm" dan membalikkan badannya menatap lara

Lara menatap rangga serius "Boleh gak gue minta sesuatu dari lo?" Tanya lara

Rangga tersenyum tipis "Apa?" Jawab rangga lembut

"Peluk gue sekarang" pintanya

Rangga yang bingung harus ngapain, tiba-tiba ia pun mendekati lara dan memberikan pelukan hangatnya, lara seakan nyaman ia pun tertidur

Ya Allah semoga setiap hari kayak gini aja...hehe

Kemudian rangga pun tertidur sambil tersenyum.












#Sesekali kalian coment dong dibawah👇 seberapa bapernya sama rangga atau lara?

#Tim Rangga (dingin, perhatian, sabar)

#Tim lara (judes, suka marah, baik hati)

#next part👉

My Lara [SEGERA TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang