***
Tidak butuh waktu lama sampai di minimarket, Rangga sudah berada di minimarket, saat ia melangkahkan kaki kedalam, semua yang berada didalam menatapnya kagum juga terkesima, rangga tidak mempedulikannya, ia terus berjalan mencari apa yang dibutuhkan lara, ia tidak tau seperti apa pembalut yang sering lara gunakan, apa yang ada sayapnya atau tidak, tanpa berfikir panjang rangga mengambil keduanya dan membawanya ke katsir"Cuma ini mas?" Kata mbak katsir yang sepertinya ingin menggoda rangga
"Ya"
"Ini untuk mas?"
"Gak"
"Oh, saya pikir punya mas" mbak katsir terlihat senyum-senyum sendiri
"Berapa totalnya?"
"1 nya Rp 49.000 jadi kalau 2 Rp 98.000" dijelaskan detail oleh mbak katsir
Rangga menggeluarkan uang merah selembar "kembaliannya Ambil aja"
"Terima kasih mas ganteng"
Rangga tidak membalas nya dan langsung pergi berjalan pulang
Sesampainya dirumah
"Lara" panggil rangga
"Iya" jawab lara yang sudah bosan menunggu
"Ini pembalutnya" rangga menyodorkan sebungkus plastik dibalik pintu
Segera lara mengambilnya "Thank you"
Seperti biasa rangga tidak menjawabnya
CKLEK
Seusai mengganti lara langsung keluar dan menemukan rangga yang bermain smartphone di tempat tidur nya"Sudah selesai?" Tanya rangga yang menyadari kehadiran lara
"Mm"
"Smartphone kamu kemana kok aku gak pernah lihat?"
"Tu dalam laci, gak pernah gue buka" Smartphone lara tidak pernah ia gunakan, karena untuk apa, ia juga tidak terlalu membutuhkannya
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?" Tanya balik lara yang kesal
"Kenapa gak pernah dipakai?"
"Untuk apa juga gue pakai, gue gak ada medsos"
"Kenapa gak buat?"
"Ya kali gue buat medsos, untuk apa juga, yang ada nanti aku pamer muka lalu di update dan dapat like serta coment banyak, kan jatuhnya ke riya"
"Kamu kan gak harus gitu juga, kamu bisa gunakan medsos untuk suatu hal yang bermanfaat, contohnya update sesuatu yang mengajarkan untuk menutup aurat, atau bacaan ayat alquran, bisa juga shalawat, banyak cara-cara berbuat kebaikan dan itu bisa termasuk kedalam dakwah tapi jangan pula kamu yang menyuruh tapi kamu tidak berbuat sama aja jatuhnya ke munafik" penjelasan rangga panjang lebar, ya rangga kalau mengenai agama ia harus tegas, dan menjelaskan panjang lebar agar dimengerti *calon idaman banget😍
Lara tampak berfikir keras dan berkata di dalam hati iya juga ya kenapa gak gue pikirkan dari dulu
"Oke oke" kata lara dan mengambil iphone nya didalam laci lalu dihidupkannya tetapi tidak bisa hidup
"Kenapa?" Tanya rangga
Lara menaikkan kedua bahunya "Gak bisa nyala"
"Oh"
"Oh doang?" Heran lara
"Jadi?"
"Bantuin kek" kesal lara
Rangga yang diam pun tiba-tiba menarik tangan lara keluar
"Mau kemana?" Tanya lara yang heran
"Ikut saja"
30 menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan
"Dimana ini?" Tanya lara
"Masuk dulu"
Ya lara melihat begitu banyak merk handphone, ya sepertinya dia berada di toko handphone
"Selamat datang" sambut pelayannya
Lara tersenyum sedangkan rangga tidak mempedulikannya
"Ga, kita ngapain kesini?" Bisik lara
"Kamu pilih iphone yang kamu suka"
Kaget lara "apa? gak ah, gue kalau mau bisa beli sendiri"
Rangga tidak mempedulikannya dan memanggil pelayan "mbak pilihkan iphone terbaru"
"Iya mas"
"Uangnya nanti di transfer"
"Baik mas"
Pelayan itu menyodorkan paperbag yang berisi iphone "ini mas"
"Kamu pegang itu" kata rangga
Lara yang terlihat kesal pun mengambilnya dan berjalan pergi ke mobil
Sampai dirumah
"Sini iphone nya" pinta rangga
"Nih"
"Nanti kalau kamu mau menghubungi aku bisa lewat ini" rangga menunjukan aplikasi gambar telepon berwarna hijau dan memasukan nomornya
"Mm"
"Aku buatin kamu instagram aja ya, soalnya yang lain juga hampir sama aja"
"Terserah".
Follow my ig azuhra32 ya😊, jangan lupa spam like nya.... sekalian
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lara [SEGERA TERBIT] ✔
Teen FictionTAHAP REVISI! (PART MASIH LENGKAP) Disaat semua wanita sibuk mengubah wajahnya agar terlihat cantik, lain dengan lara yang menutupi wajahnya karena tidak ingin dilihat semua orang, bukan karena ia tidak cantik, justru kecantikannya diatas rata-rata...