Part 15 : Tamat SMA

6.9K 380 3
                                    

Yang paling tajam bukannya pedang,  melainkan lidah manusia yang selalu menggores hati saudaranya sendiri dengan perkataannya 👀
.
.
.

Happy Reading😊
Sebelum membaca lebih baiknya untuk follow aku biar gak ketinggalan notifikasi dari aku, kalau mau follback chat aja, Jangan lupa vote and coment ya, coment yang membangun dari kalian sangat berarti bagi aku!

***
Hari ini lara sudah menyiapkan segalanya untuk ujian, mulai dari alat tulis, buku dan beberapa lainnya

"Huh Selesai" ucap lara

Rangga baru datang dan melihat lara yang sangat bersemangat "Ayuk aku antar" sambung rangga yang diangguki lara

30 menit baru sampai ke sekolah, lara sedikit berat melangkahkan kaki ke dalam sekolahnya, wajar karena lara sudah 1 bulan tidak sekolah, dan pastinya dia akan di introgasi sama teman-temannya nya

Lara melangkahkan kaki ke dalam kelas, ia menunduk takut saat semua mata mengarah kepadanya

"LARA" kompak mereka semua

"Lara tu woy"

"Kemana aja lo ra?"

Mitha mendekat ke arah lara dan menggandengnya "Eh lara sekolah lagi lo" kata mitha dengan senyum mengembang

Lara tersenyum "Iya mit"

"Kangen banget gue" sambil memeluk lara

"Iya gue juga" jawab lara sambil menerima pelukan mitha
"Oiya Btw si debby mana?" Sambung lara

Mitha menaikan bahunya pertanda tidak tau "telat mungkin"

Lara mengangguk paham

~
Lara telah menyelesaikan ujian nya, sekarang ia sudah dirumah dan ya dia di sekolah selalu dikatain yang bikin lara terasa panas

"Eh lo kemana aja sebulan?"

"Paling dia jalan-jalan keluar negri tuh"

"Enak banget ya lo libur aja"

"Alah paling tu anak kawin lari"

"Hahaa, bisa jadi"

"Eh nanti dia hamil guys, makanya dia lama gak sekolah"

"Iya iya untuk nutupin perutnya yang besar"

Dasar mulut manusia, tidak ada yang bisa menandingi ketajamannya, pedang aja kalah!

Seperti itu kata teman-temannya lara, lara tidak meladeninya, ia hanya diam tidak membalas apapun, sebenarnya kuping lara sudah panas dari tadi, ingin sekali dia marah habis-habisan dan memasukan cabe ke mulut orang itu, tapi ia tidak mau membuang waktunya untuk membahas hal yang gak penting, lebih baik dia pergi dan menenangkan diri

Lara teringat sesuatu "Rangga lama amat pulangnya, suntuk gue dirumah" gumam lara

Tiba-tiba seseorang membuka pintu "Assalamu'alaikum" ucap rangga

Lara melihat ke arah suara "Wa'alaikumussalam" jawabnya

Rangga duduk di sebelah lara "Maaf aku agak telat pulangnya, soalnya tadi banyak pasien"

Lara hanya menggangguk paham "Iya"

Rangga memperhatikan wajah lara "Kamu kenapa kok mukanya ditekuk?"

Lara melihat ke arah rangga dan membuang nafas pelan "Itu teman gue di sekolah ngatain yang enggak-enggak" curhat lara dengan nada kesal

"Yaudah sabar aja" ucap rangga sambil tersenyum

My Lara [SEGERA TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang