7

5.3K 533 10
                                    

My Fiance?

Siang hari ketika waktu istirahat pertama sekolah terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Jungkook yang akan duduk sendirian di pojok kantin di panggil paksa oleh seseorang yang cukup familiar di otaknya. Lebih tepatnya, murid baru yang akhir-akhir ini cukup mengganggu kehidupannya yang tidak tenang.

Awalnya, Jungkook akan mengacuhkannya sebab dia tidak ingin berurusan dengan siapa-siapa mulai sekarang. Bukan takut kena bulian lagi, malahan orang-orang yang sering membulinya malah takut padanya. Tapi, semenjak dirinya mengaku anak bungsu pemilik perusahaan besar Jeon Corp. semua orang selalu mencarinya hanya untuk menjadi temannya.

Jungkook bukan menolak atau berlaku sombong tidak ingin berteman, tapi kalian tahu sendiri 'Perasaan mereka fake' hanya mau memanfaatkannya saja. Kadang dia jadi sedih setelahnya. Inilah salah satu alasan kenapa dirinya tidak ingin memperlihatkan jati dirinya. Sudah cukup dirinya sendirian tidak punya teman.

Kembali ke cerita. Akhirnya dengan terpaksa berjalan menghampiri meja di tengah ruangan dengan Kim Taehyung dan dua orang lainnya sedang menatapnya dengan senyuman. Melihat ada kurang satu, membuatnya ingat pada Namjoon.

Oh ya, dia kan sedang fase kawin sama istri barunya../abaikan.

"Halo Kookie-ku, ayo duduk di samping ku."

Kim Taehyung menyapanya dengan suka cita dan berbunga-bunga. Berbeda dengan Jungkook yang acuh sambil duduk di samping kanan Jimin dan berhadapan dengan Hoseok. Membuat Taehyung yang berada di sebrang berhadapan dengan Jimin cemberut karena Jungkook baru saja menolaknya. Hoseok yang berada di samping kiri Taehyung menepuk bahunya menyemangati sambil cengengesan.

Jimin juga berlaku hal sama dengan Hoseok kepada Taehyung lalu pandangannya menatap Jungkook yang mulai memakan makanannya dengan tenang. Merasa tidak percaya jika pemuda di sampingnya ini bisa mengungkapkan identitas aslinya waktu itu. Sekarang yang bisa ia lihat adalah hampir semua murid ingin dekat dengan pemuda manis itu setelah dulu sudah membulinya.

"Apa kau senang menjadi Jeon Jungkook yang asli?" Ucap Jimin tiba-tiba.

Jungkook yang merasa namanya terpanggil menoleh ke samping di mana Jimin menatapnya sambil tersenyum manis--ciri khas dia jika sedang berbicara.

"Tidak.."

"Oh..Jadi kau sedih orang-orang tahu identitasmu?"

"Tidak juga."

"Oh..Jadi, jawabanmu itu senang apa sedih? Apa dua-duanya?"

Jimin terus bertanya, kedua temannya pun juga ikut penasaran pernyataan Jungkook apalagi Taehyung yang mendengarkannya dengan antusias.

Jungkook menyimpan sendok makannya lalu menatap ketiga pria idaman yang dianggap pangeran sekolah oleh semua makhluk di sekolah ini.

"Kalian tidak perlu tahu aku senang atau sedih. Kita bahkan tidak dekat sama sekali. Aku selesai.."

Jungkook bangkit dari duduknya sambil membawa nampan makanannya yang masih penuh dengan makanan. Pemuda manis itu jadi tidak berselera makan jika diganggu terus dan pada akhirnya memilih untuk pergi saja dari kantin.

Namun sepertinya, ketenangan tidak bisa ia dapatkan. Tahu sendiri, salah satu manusia yang nyaris sempurna ciptaan Tuhan yang selalu digadang-gadang keturunan Surga-Korea nyatanya selalu mengikutinya jika punya kesempatan. Kim Taehyung, pemuda tampan itu mengekorinya dengan jarak sekitar satu meter lebih. Mengikuti Jungkook yang sedari tadi menahan untuk tidak langsung melabrak Taehyung saat itu juga.

Pemuda manis itu tanpa sadar berjalan tak tentu arah sampai di depan pintu atap sekolah. Karena rasa kesalnya, dia langsung membalikkan badannya hingga berhadapan langsung dengan Taehyung yang cukup terkejut akan pergerakan barusan.

Dengan tampang di buat segarang mungkin, alis menukik tajam dengan tatapan yang mengintimidasi. Taehyung yang menjadi arah objeknya terkejut melihatnya, soalnya dia belum pernah melihat ekspresi Jungkook seperti itu selama ini dan membuat Taehyung bertanya-tanya pada Tuhan, kenapa Engkau menciptakan makhluk menggemaskan di depannya saat ini?

"Kenapa kau mengikutiku?"

Taehyung kedip beberapa kali. "Anu, itu-soalnya aku ingin..aduh.." Taehyung gugup entah kenapa dipandang seintens itu oleh pemuda manis di depannya.

Jungkook menghembuskan nafasnya kasar, "Sebenarnya apa mau mu hah?"

Taehyung menatap tepat di mata onyx Jungkook dan sekali lagi mampu membuatnya tak mampu menahan perasaannya sendiri hingga satu kalimat lolos begitu saja tanpa ia sadari membuat Jungkook membulat terkejut.

"Aku hanya ingin bersama tunanganku? Apa itu salah?"

"APA!? Tunangan?"

Dan saat kesadarannya kembali karena teriakkan cukup nyaring Jungkook, Taehyung langsung saja meringis karena kebodohannya sendiri. Bisa ia lihat wajah terkejut pemuda manis di hadapannya kini.

"Maaf Jungkook, aku-aku harus pergi."

"Ya, Taehyung! Apa maksudmu hah? Hey, kau mau kemana!?"

...

Di kediaman Keluarga Jeon

Jungkook duduk di kursi belajarnya tak tenang. Sesekali mencoret kertas kosong amburadul seiring desisan di bibirnya terlontar. Dia masih memikirkan perkataan Taehyung di atap sekolah tadi. Dia ingin sekali menganggapnya angin lalu, berfikir bahwa Taehyung bicara omong kosong. Namun instingnya berkata hal lain dan perlu di pertanyakan kebenarannya. Dan Jungkook tidak siap bertanya pada orang tuanya perihal kegundahannya tersebut.

"Oh ayolah Jungkook..Taehyung hanya bicara omong kosong itu saja!"

Kembali menghembuskan nafasnya kasar untuk kesekian kalinya di malam hari itu dan lebih melanjutkan belajarnya berusaha fokus untuk tidak memikirkan kejadian tadi. Tidak menyadari jika sedari tadi pintu kamarnya terbuka cukup lebar dan Ibunya ada di ambang pintu.

"Taehyung siapa sayang?"

Pemuda manis itu terkesiap saat mendengar suara lembut ibunya di belakang, menoleh melihat ibunya tersenyum sambil membawa beberapa cemilan kesukaannya dan jus jeruk.

Ibu Jungkook, Yoona meletakannya di meja belajar anaknya dan mengusap pundak anaknya yang masih menatapnya.

"Eomma mendengar kata Taehyung tadi. Ibu jadi penasaran siapa itu."

Jungkook mendengus mendengarnya, dia jadi merasa gelisah sekarang entah kenapa. Melihat ibunya penasaran seperti ini membuat Jungkook jadi curiga. Jangan-jangan ada udang di balik batu.

"Tumben Eomma bertanya seperti itu?"

"Eomma hanya penasaran saja, soalnya nama Taehyung terdengar familiar bagi Eomma."

Kembali Jungkook mendengus, "Masa Eomma lupa, dia kan teman Namjoon Hyung."

"Wah? Sungguh? Jadi kau kenal Kim Taehyung juga?"

Jungkook mengangguk malas sebagai jawaban dan lebih memilih melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda--belajar, mengabaikan raut misterius ibunya yang menjerumus sumringah di sampingnya.

"Syukurlah, Eomma jadi tidak perlu repot-repot memperkenalkanmu dengannya."

'Eomma terlihat aneh.' Gumam Jungkook sambil mengambil jus jeruk di sampingnya dan saat diminum kalimat selanjutnya yang dilontarkan ibunya sontak membuat dia tersedak bukan main.

"Kau pasti juga tidak keberatan bertunangan dengannya. Dia kan tampan.."

"WHAT!!?"

...

TBC

Ada yang menunggu cerita ini??
Kalo ada maafkan aku ya karna jarang update 😅
Sibuk di rl soalnya

Jika kalian suka kasih voment-nya ya..
Itu akan jadi salah satu motivasiku agar terus melanjutkan cerita ini..

My Fiance [VKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang