19

3.2K 367 33
                                    

Sejak insiden di UKS beberapa hari yang lalu. Jungkook tidak ingin berinteraksi lagi dengan Taehyung. Perasaannya campur aduk; sedih, marah, kecewa, menyesal, kesal, benci teraduk menjadi satu.

Dari awal Taehyung membawanya untuk membicarakan hal itu berdua. Tapi Jungkook tidak ingin menjawab. Membuat Taehyung tidak habis pikir ada apa dengannya sekarang.

Jungkook pada dasarnya ingin membela, ingin berkata dan menjelaskan yang seharusnya dijelaskan. Terlanjur berhari-hari bungkam membuat hubungan keduanya perlahan merenggang.

Dan yang membuatnya tidak bisa menahan emosi adalah ketika wanita cap jalang itu semakin gencar mendekati Taehyung setiap saat. Bahkan, dengan seenak jidatnya Irene memaksanya bertukar bangku hanya untuk duduk berdampingan dengan Taehyung. Dan Taehyung sama sekali tidak keberatan.

Rasa-rasanya Jungkook tidak bisa menahannya lagi. Dia selalu menahan perasaannya sendiri dan berusaha tidak melabrak wanita sialan itu. Mengingat ancaman di depan matanya kala itu membuatnya tidak dapat berkutik.

Dia masih ingat, kata demi kata hingga kalimat tersusun di belah bibir merah buatan Irene. Dan sialnya dia tidak bisa melawan.

Saat itu, Taehyung masuk ke dalam kamar mandi dan Jungkook belum masuk ke dalam mimpi seperti perkiraan Taehyung. Dia hanya memejamkan mata karena merasa lelah dan masih sakit di kaki.

Saat itu dia tidak tahu bahwa Irene ada di sana dan dengan kasar mendorong tubuhnya hingga reflek membuatnya membuka mata terkejut. Untung saja tidak sampai jatuh.

Irene langsung saja melabraknya dengan kalimat tidak pantas yang seharusnya wanita secantik Irene tidak mengatakannya. Meskipun nadanya terkesan pelan namun jelas, Jungkook dapat menyimpulkan jika Irene sedang mengancamnya.

Ancamannya bukan main-main, bahkan Jungkook terkejut, bagaimana mungkin Irene bisa mengetahui sesuatu yang bahkan orang tuanya tidak tahu bahkan Taehyung sendiri.

"Kau harus menuruti perintahku jika kau tidak ingin panti asuhanmu dan anak-anak terlantar itu terbakar oleh api!"

"Jangan bawa-bawa hal yang tak ada hubungannya dengan ini Irene! Mereka tidak bersalah!"

"Jangan membantahku sialan dan turuti kemauanku, atau tidak--"

Jungkook bisa lihat digenggaman Irene terdapat foto yang selalu ia simpan di dompetnya, menatap terkejut Irene kenapa bisa ada di tangannya. Dan saat pemuda Jeon akan meraih foto itu, Irene meremukannya dengan wajah jahatnya.

"--dia yang akan jadi korban pertama."

"Sialan kau, Bae Irene!"

Plak!

Jungkook reflek menampar Irene keras, persetan dengan kakinya yang sakit. Dia terlalu marah jika Irene mengusik mereka yang tidak berasalah. Apalagi orang di dalam foto barusan, seorang anak gadis kecil yang selalu ia sayangi sepenuh hati.

Irene merasa sakit, tentu saja. Tapi wajahnya masih terlihat jahat sambil memandang wajah Jungkook yang marah.

"Tunggu nanti malam di mana berita kematiannya akan aku sampaikan langsung padamu."

Pemuda Jeon tidak bisa berkutik setelahnya. Terlalu takut jika harus kehilangan mereka.

"Ada apa ini?"



...



Sekarang dirinya tengah berjalan mengelilingi komplek rumahnya. Dia sedang tidak ingin berdiam diri di rumah sendirian, lebih baik olahraga di pagi hari sepertinya tidak apa-apa. Lagipula ini hari libur, Jungkook sedang tidak ada kerjaan sekarang.

My Fiance [VKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang