Sepulang sekolah, sesuai janji Taehyung. Hampir semua murid masuk ke aula dan berkumpul di sana
Terlihat di depan aula sudah terpasang infocus beserta monitornya, dan satu kursi di depannya; khusus untuk Irene yang tengah duduk di sana.
Taehyung dengan santai berjalan ke depan Irene dan di belakang infokus. Menyaku tangannya di saku celana dan menatap ke pojok aula di mana sudah ada Jimin di sana. Memberi tahu dia sudah siap dengan mengangkat dua kotak kardus berisi sesuatu, berjalan ke belakang kerumunan. Lalu melihat di tengah-tengah kerumunan murid di mana Hoseok di sana, memberi tahu hal yang sama dengan menepuk dua kardus yang dia letakkan di kursi sampingnya.
Terakhir dia menatap Mingyu yang juga hadir di tengah-tengah murid tak jauh dari Hoseok. Keduanya perang batin seperti biasa, meskipun mimik keduanya biasa saja. Ternyata mempertahankan dan merebut sebuah hubungan tidak mudah.
Tidak ada yang menyadari seringaian tipis di belah bibir Taehyung setelahnya. Lebih menepuk tangannya tiga kali dengan keras membuat aula hening kemudian.
"Aku malas Hyung, aku mau pulang saja."
"Ck, lebih baik kau lihat saja apa yang dia lakukan di sana."
Jungkook merenggut tidak suka, "Aku tidak mau. Hyung saja yang ke sana."
Yoongi mendesah melihat sikap Jungkook berusaha yang menghindar, "Jangan bersikap kekanak-kanakan! Bukankah kau selalu bilang jika kau percaya padanya..?"
Diam, Jungkook tidak menjawab. Hanya menundukan kepalanya sambil memainkan ujung seragamnnya.
"Jika kau percaya padanya, datang ke sana dan buktikan! Kau tidak akan tau sesuatu jika kau tidak mencobanya."
"Baiklah.."
Senyuman Taehyung mulai terlihat, begitu tampan sampai membuat mereka terpesona. Infokus sudah menyala dengan cahaya menyorot layar dan Taehyung sendiri.
"Terima kasih sudah datang semuanya. Aku ingin memberi kalian sebuah cuplikan yang mungkin akan menarik. Dan saat itu, bantu aku untuk membantu memberikan hadiah pada kekasih cantikku ini. Selamat menikmati tontonan kalian."
Jungkook dan Yoongi baru sampai ke aula, memilih berada di lantai dua di mana tidak ada siapapun di sana. Yoongi tidak suka keramaian dan Jungkook juga tidak masalah berada di sana. Berjaga-jaga jika dirinya bisa terbawa suasana dan gampang melarikan diri.
"Jung, duduklah!"
Keduanya pun duduk setelah Yoongi mengambil dua kursi tak jauh darinya. Melihat di depan sana, Taehyung mulai memutar sebuah video yang sedang hitung mundur di layar.
Jungkook sebenarnya tidak ingin lihat namun penasarasannya malah mengambil alih. Dia benar-benar ingin tahu apa yang akan dilakukan Taehyung.
Terlihat, Taehyung tersenyum ke arah Irene yang duduk paling depan. Dia jadi rindu senyumannya. Bukan senyumannya saja, namun segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Bahkan sampai merindukan momen di mana mereka pertama kali melakukannya pada saat musim panas lalu.
Sontak pipinya merona karenanya. Merutuki diri sendiri karena malah mengingat kegiatan waktu itu. Reflek menepuk pipinya kencang dan berhasil membuat Yoongi mengernyit aneh.
"SEPULUH!"
"SEMBILAN!"
Lamunan Jungkook langsung buyar ketika teriakan para murid mulai hitung mundur. Lebih mulai fokus terhadap apa yang akan diperlihatkan Taehyung untuk semua orang. Sedikit bertanya-tanya kenapa hitung mundurnya sampai 30 detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance [VKOOK] ✔
FanfictionKehidupan si manis dari awal kelas 10 sampai sekarang tidak ada yang berubah. Tidak pernah tenang bahkan sampai murid baru yang menjelma jadi tunangannya saja tak mampu membuat hidupnya lebih baik. Jeon Jungkook Kim Taehyung Other cast »Konten matur...