Vote dan coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya.
Happy Reading!
.
.
.Seorang gadis dengan rambut sebahu menarik adiknya yang berusia enam tahun masuk ke dalam kamar. Gadis itu segera memeluk adiknya. Perlahan air mata gadis itu mulai turun, hatinya terasa sakit ketika melihat kedua orang tuanya tak pernah akur. Adiknya menjauhkan tubuhnya dari gadis itu. Cepat-cepat ia menghapus air mata yang mengalir dan tersenyum ke arah adiknya.
"Kak Arla kenapa menangis?" tanya adik gadis yang bernama Arla.
"Kakak ngak nangis kok, cuma kelilipan debu tadi," sanggah Arla. Gadis itu kembali memeluk dan mencium kening adiknya.
"Dista tidur ya, ini sudah malam," tutur Arla pada adiknya. Dista menggelengkan kepalanya sembari memajukan bibirnya.
"Loh kenapa?" tanya gadis itu sambil mengerutkan keningnya.
"Dista takut tidur sendiri, boleh ya Dista tidur sama kakak?" tanya Dista dengan wajah mengemaskan. Arla tersenyum kala melihat adiknya yang lucu.
"Yaudah, malam ini Dista boleh tidur sama kakak." Mata Dista berbinar mendengar penuturan Arla. Dista kemudian memeluk kakaknya dan setelah itu berlari menaikki kasur king size.
Gadis dengan rambut sebahu menggelengkan kepala melihat perilaku manja adiknya. Ia sangat menyayangi Dista, dia tak ingin melihat adiknya bersedih. Sebisa mungkin Arla ingin selalu membuat adiknya tersenyum. Gadis itu mendekati Dista dan ikut berbaring di atas kasur. Tangan kanan Arla, dia gunakan untuk mengusap kepala Dista.
"Kak, Dista boleh tanya ngak?" tanya Dista membuat gadis itu mengangguk.
"Kenapa tadi mama teriak kak?" napas Arla tercekat mendengar pertanyaan adiknya. Hati Arla kembali berdenyut saat melihat kelakuan kedua orang tuanya tadi. Matanya juga mulai kembali memanas, gadis itu memejamkan matanya sejenak sebelum menjawab pertanyaan adiknya.
"Dista tau kan kalo mama itu takut sama cicak? Nah mungkin ada cicak jatuh tadi," bohong Arla. Gadis itu tak suka berkata berbohong, tapi apa harus dalam keadaan seperti ini dirinya harus berkata jujur. Adiknya masih sangat kecil, tak pantas jika tahu permasalahan keluarganya.
"Dista sekarang tidur ya! Besok kita lari pagi keliling komplek, mau?" Senyum dari wajah Dista terbit, gadis kecil itu langsung menganggukkan kepalanya antusias.
"Kalo gitu Dista tidur dulu kak, selamat malam." Setelah mencium kedua pipi kakanya, Dista menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Melihat adiknya yang sudah terlihat pulas dengan tidurnya, membuat Arla sedikit tersenyum. Bayang-bayang perdebatan orang tuanya kembali muncul memenuhi pikiran Arla. Tetesan air mata kembali turun. Gadis itu memejamkan matanya rapat-rapat menahan rasa sakit yang menjalar di hatinya. Tubuh Arla cukup bergetar menahan tangis.
"Sampai kapan kalian seperti ini ma, pa?" gadis itu menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.
Gadis yang selalu terlihat baik-baik saja kini terlibat rapuh dan lemah. Dia adalah Arla Adhidaksa, anak dari seorang pengusaha besar di tanah air. Gaya hidupnya pun cukup mewah, namun bukan uang yang ia harapkan melainkan kasih sayang dan keharmonisan keluarga.
Segini dulu ya prolognya...semoga suka...
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of The Girl
Genç Kurgu[R16+][TELAH TERBIT] Diterbitkan oleh ig @ruangkar_ya Yang mau pesan silahkan DM ig @adellksmaayu Mulai : 23/03/2020 Selesai : 08/04/2020 Salahkan follow dulu sebelum mbaca:) -story of the girl- "Gue nggak akan maksa kalo lo nggak goda gue duluan, d...