Bagian 9

1.2K 115 23
                                    

Hari minggu menjadi hari yang istimewa untuk pelajar. Bangun pagi yang bisa ditunda, mandi dan sarapan yang bisa dilakukan lebih siang atau mencari suasana baru diluar rumah. Tiara tidak melakukan semua itu minggu ini, ia kini sedang mewarnai diatas buku belajar mewarnai yang dibawa Nio

"Nio kakak pinjam warna birunya ya"

Nio memberikan pensil warnanya pada Tiara dan melanjutkan kegiatan mewarnainya.

Nio dan Tiara tengah ada diruang tamu, Nio tak mungkin sendiri datang kerumah Tiara meskipun ia tau rumah Tiara tapi ada Nuca yang menemaninya. Sejak bertemu Tiara Nio sering menanyakan Tiara pada kakaknya alhasil Nio meminta Nuca membawanya bertemu Tiara. Sayangnya Nuca tidak bisa menghabiskan waktu ikut menggambar bersama mereka karna dihadapang oleh papah Tiara diteras rumah.

"Skak" ucap papah Tiara bangga

Nuca terlihat semakin serius memandang papan catur dihadapannya, berusaha mencari cela agar tidak kalah. Ia mencoba menggeser miliknya namun ia urungkan.

"Kali ini aku kalah om" frustasi Nuca

"Yaudah yok mulai lagi"

Mereka kembali menyusun anak catur diatas papan catur yg berukuran kecil itu.

"Udah kali mainnya pah"

"Papah sama Nuca ini seri mah gak mau lah papah kalah dari Nuca

"Nuc yang sabar ya"

"Aman tante, aku juga suka kok" ucap Nuca sambil memberika acungan jempol dan senyuman khasnya

"Kamu suka main catur atau anak om Nuc"

Tanpa merasa bersalah papah Nuca menyebut kalimat sakti yang membuat Nuca tersedak. Hampir ia semprotkan minumanya kewajah papah Tiara.

"Nuc nuc gitu aja loh udah kesedak"

Nuca berusaha mengatur nafasnya yang tiba tiba tersengkal, irama jantungnya yang seketika menjadi cepat menyalurkan darahnya keseluruh tubuh membuatnya menjadi keringat dingin.

"Kamu tuh cowok pertama yang berani datang kerumah"

"Masa om?"

"Ada sih yang datang tapi gak seberani kamu, pasti alasannya kerja kelompok, kalau kamu beda alasannya antar Nio ketemu Tiara. Good idea"

Nuca malah tertawa kecil mendengar penjelasan papah Tiara

"Takut kali sama Om"

"Emang Om makan orang?"

"Gak sih Om tapi kalau belum kenal pasti canggung Om"

"Ada ada aja kamu Nuc"

Mereka melanjutkan permainan mereka sampai matahari sudah tinggi naik. Kali ini Tiara keluar menyilangkan kedua tangannya didada namun kedua orang didepannya tidak menghiraukannya malah tetap fokus bermain.

"Eheeemm" masih tidak digubris

"Huak huak" masih diacuhkan

Tiara kesal sampai menghacurkan susunan anak catur milik papahnya dan Nuca, akhirnya mereka berdua melihat kearah Tiara yang sudah sangat menampilkan wajah yang menyeramkan namun cantik.

"Papah sama kamu mau main sampai jam berapa? Itu kopi udah habis 4 gelas mau gak tidur malam kamu Nuc" kesal Tiara

"Tapi papah sama Nuca belum tau yang menang"

"Papah sama Nuca udah main berkali kali pah"

"Ya tapi kami seri terus"

"Oke babak pertama siapa menang?"

CrossroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang