Pusat perhatian dihari kedua MOS adalah anak bernama Giannuca Putra, ia tengah menjadi pemimpin upacara untuk pembuka MOS pagi ini.
"Tuh anak yg kemarin aku ceritain ra" bisik Ziva
Tiaranya hanya tersenyum kecil, mengingat betapa bodohnya ia kemarin.
Upacara pembuka pun selesai, Nuca kembali kebarisan kelompoknya tepat di sebelah Tiara. Tiara tersenyum sangat manis. Bagi Nuca hal sangat sulit ia jelaskan adalah mengapa jantungnya berdetak cepat padahal Tiara hanya tersenyum padanya?
"Kenapa Nuc?" Tanya Tiara bingung melihat Nuca yg memegang dadanya
"Kedengeran gak?"
"Apanya?"
"Suara jantung ku?"
"Lah gk lah Nuc, kenapa emang sakit dadanya?"
"Gk tau liat kamu senyum tadi langsung gini"
Blush
Rona merah langsung memenuhi pipi Tiara, apa Nuca sedang bercanda atau sedang menggombalnya? Apa Nuca sepolos itu?
"Apa sih Nuc?"
"Serius Ti biasanya aku biasa aja sama cewek, lah ini kenapa?"
"Udah ah Nuc"
Tiara menarik tangan Ziva yg asik mengobrol dengan kelompok sebelah tanpa tau Ziva dibuat kesel dengan Tiara.
Tanpa mereka sadari seseorang dibawah tiang basket tengah memperhatikan Nuca dan Tiara dari jauh.
....
"Ra gak sholat? Ntar ishoma habis loh waktunya"
"Tuh makanan dalam mulut dihabisin dulu Va"
Ziva sangat hobi memasukkan seluruhnya makan didalam mulutnya.
"Ra tau gk disini ada ekskul bandnya ikut gk Ra?"
"Gak aku mau dirumah aja" acuh Tiara sambil menghabiskan bekalnya
"Aku ke mushollah dulu ya"
"Ya aku tunggu di aula ya"
Tiara mengangguk dan meninggalkan Ziva. Suasana mushollah sudah mulai sepi, siswa siswa lain sudah mulai masuk ke aula, ada juga yg bergegas ke kantin. Mata Tiara menangkap sosok Nuca yg tengah khusyu berdoa, rambutnya yg tebal masih basah dengan air wudhu.
"Hai ra" pandangan Tiara langsung teralihkan dengan seorang cowok dihadapannya
"Ya?"
"Boleh minta nomer kamu?" Ucapnya To the point
"Hah?"
"Sorry, aku Cristo" ucapnya sambil mengulurkan tangannya
"Tiara" sambut Tiara dengan senyuman manisnya
"Ini bisa gk?"
Tiara yg merasa tidak enak mau tak mau memberikan nomer hpnya pada kakak kelasnya itu.
"Makasih ra nanti aku hubungi"
Tiara kembali melihat sosok Nuca yg tengah mengikat tali sepatunya di tangga mushollah.
"Mau sholat Ti?" Tanya Nuca ramah dengan senyuman khasnya
Tiara hanya mengangguk kecil dan berlalu melewati Nuca.
"Ti?" Panggilan Nuca
"Kamu marah soal yg tadi?"
"Gak"
"Terus kamu kenapa jadi gini?"
"Gini gimana?"
Sebenarnya Tiara masih tidak percaya dengan kakak kelasnya yg datang tadi. Moodnya hancur begitu saja tanpa tau penyebab pastinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossroad
FanfictionHidup ini bukan cuma ada aku dan kamu, jangan menangkan ego kamu dan membuat aku harus memilih. Kita sekarang ada dipersimpangan jalan, aku ingin bersama mu memilih jalan yang sama tapi kamu memilih jalan yang lain tempat dimana aku tidak bisa disan...