Bagian 16

1.3K 164 16
                                    

Jalanan kota Bandung mulai dipadati kendaraan. Sore hari bus semakin penuh dengan orang orang yang akan menuju tempat mereka pulang. Nuca berpegangan ditiang bus, sesekali ia bergeser memberi ruang untuk yang baru memasuki bus. Suara ponselnya sedikit mengganggu orang orang disekitarnya.

"Ya Ti"

"Kamu dimana?"

"Ini udah mau pulang"

"Aku udah dirumah kamu"

"Iyaa tunggu ya aku masih dibus"

"Yaudah hati hati Nuc, i love you"

Nuca tak membalas ucapan cinta Tiara, ia hanya berusaha menahan senyumannya. Jika dilihat oleh orang sekitarnya ia akan di cap aneh karna tersenyum sendiri.

Tujuan Nuca adalah pulang kerumah dan melepas lelahnya bertemu Tiara. Dipikirannya terbayang senyuman manis Tiara. Ponselnya kembali berbunyi, Nuca mengkerutkan alisnya membaca nama di layarnya.

"Kenapa Kei?"

"Kamu baru pulang futsal Gi?"

"Iyaa Kei, ini udah dekat rumah"

"Aku ditaman, kamu bisa kesini?"

Nuca tak langsung menjawab, ia tak bisa meninggalkan Keisya sendiri tapi Tiara sudah sedari tadi menunggunya dirumah.

"Aku kesana" Nuca mematikan ponselnya berbalik arah menuju taman.

Langkahnya terhenti melihat Keisya sendirian tengah duduk diatas ayunan. Keisya tersenyum menyadari kedatangan Nuca yg duduk diayunan disebelahnya.

"Aku gak tau bisa bertahan apa gak" ucap Keisya sambil menunduk

Nuca hanya diam, mendengarkan adalah hal yang tepat untuk saat ini.

"Aku sering ngalah dan ngalah, kamu yang paling tau aku sama dia kaya apa. Aku gak paham lagi sama dia"

Suara isakan terdengar disamping Nuca, ia menoleh mengelus punggung Keisya. Sebenarnya selama ini ia lah yang tersakiti tapi demi Keisya selalu ia tahan untuk melihat Keisya tersenyum bahkan tertawa meski bukan karnanya.

Nuca berjongkok dihadapan Keisya menghapus jejak air mata yang tersisa di kedua pipi Keisya.

"Kasih dia waktu, kasih dia kesempatan buat jelasin semua setelah itu terserah kamu"

Keisya jatuh kedalam senyuman Nuca yang menenangkan.

......

"Ti"

"Iya tante"

"Kok bediri dijendela gitu, sini"

Tiara berjalan kearah dimana mamah Nuca dan Nio duduk.

"Nuca emang sering pulang gini tante?"

"Gak sih, mungkin dia susah dapat bus"

"Dia udah naik bus tadi tapi kok belum nyampe"

Tiara kembali melihat isi chatnya namun belum ada balasan dari Nuca, bahkan isi chatnya pun belum dibaca oleh Nuca. Ponselnya kembali ia letakkan berusaha tenang walaupun pikirannya terus mencari dimana Nuca.

"Assalamualaikum"

Bertepatan dengan azan magrib yang berkumandang, Nuca membuka pintu. Lelahnya terasa terbayar melihat Tiara yang tengah bermain puzzel bersama Nio.

"Waalaikumsalam" Tiara menoleh sekilas dan kembali fokus pada Nio.

"Gak sholat Ti"

"Belum" jawab Tiara singkat

CrossroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang