Bagian 3

1.1K 105 9
                                    

Matahari masih malu malu muncul dari arah Timur tapi para siswa sudah berkumpul di depan sekolah bersiap menuju tempat outbond. Mereka di absen satu persatu dan masuk kedalam Bus yg akan membawa mereka kedaerah Cikole.

"Giannuca putra"

"Giannuca" Nuca belum juga muncul.

Tiara ingat betul ia melihat Nuca, bahkan Nuca lebih dulu datang darinya. Tiara ikut berusaha mencari keberadaan Nuca, ia sampai memutar badannya beberapa kali mencari keberadaan laki laki tinggi itu.

"Maaf ka" ucap Nuca masih mengatur nafasnya akibat berlari.

"Dari mana aja?" Ucap kakak kelasnya tak santai

Abdul yg tau rutinitas pagi Nuca maju berbicara karna dia tau Nuca tak akan memberi tau kemana ia tadi, ini juga untuk menyelamatkan Nuca dari hukuman lagi.

"Jangan mentang mentang famous kamu jadi seenaknya ya dek" ucap Cristo. Ya dia bagian dari anak osis

Nuca menjadi pusat perhatian lagi, dia hanya menunduk. Tiara mengerutkan keningnya heran, kemana saja Nuca padahal ia datang sangat awal dan kenapa dia hanya diam jika tidak salah?

"Oohh Santuy Cris, aku tadi bareng Gian, dia sholat dhuha dulu"

Seketika Cristo terdiam begitu pun dengan yg lain.

"Apa kalian mau ngehukum anak yg lagi ngerjain kewajibannya?" Tanya Abdul yg menusuk telinga teman teman osis nya

Dia sudah tidak bisa tinggal diam jika Nuca kembali dihukum padahal Nuca sama sekali tidak melakukan kesalahan. Tiara tersenyum kecil melihat hal menegangkan didepannya, dalam pikirannya Nuca berubah menjadi goodboy.

"Tapi tetap aja dia telat" sahut Cristo lagi

"Maaf ka, bukan mau nyolot ya tapi Gian tadi Turun jam setengah 6 bahkan aku liat dia buka gerbang sekolah" ucap Richard salah satu teman Nuca

"Jangan ngebelain dia lo" emosi Cristo mulai naik

"Santai dong Cris, kamu kenapa sih" Abdul sedikit mendorong Cristo yg seakan mau menyerang Richard.

"Gian ngomong dong kalau kamu emang gak salah" ucap Fahmi ketua osis

Rasanya Tiara ingin sekali membuat bibir Nuca bicara, ia sangat kesal melihat Nuca menjadi bulan bulanan kakak kelasnya yg mencari sasaran untuk menghukum mereka.

"Kalau lo gak mau ngomong semua angkatan lo kita hukum" ucap Cristo penuh penekanan

Seluruh siswa siswa pun mulai riuh mendengar itu, ada yg kesal dan menyalahkan Nuca, ada yg merasa tak adil dan ada yg membela Nuca

"Maaf kak sudah membuat menunggu ini salah saya terlambat"

Tiara benar benar kesal mendengar pernyataan Nuca yg tidak membela dirinya sendiri, ia malah menerima hukuman demi menyelamatkan semua orang.

"Bagus, lo dengarkan kan Fahmi"

Fahmi hanya mengangguk setuju. Mereka melanjutkan absen dan menaiki bus.

"Ra adil gak sih tadi?" Ziva masih memikirkan peristiwa tadi

Laju bus bisa dikatakan normal, anak anak yg lain sibuk bernyanyi bersama tapi Tiara dan Ziva masih memikirkan hal yg sama.

"Gak Va aku tau dia datang awal banget tadi"

"Ra kenapa tadi gak bela dia sih?"

"Aku takut Va, aku gak mau jadi pusat perhatian kaya Richard tadi"

"Ra kalau benar kita harus bela, jangan gini Ra kasian nanti dia"

Tiara menyesali keputusannya, perkataan Ziva memang benar, kenapa dia memutupi kebenaran ?

CrossroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang