Bagian 19

1K 149 29
                                    

"Nuc, liat Tiara gak?"

"Gak Va, emang dia belum datang?"

Ziva tampak terdiam ketika melihat Tiara berjalan di koridor sekolah bersama seseorang yang ia kenal. Nuca ikut mengalihkan pandangannya pada apa yang Ziva lihat.

Wajah cerah Tiara ditambah senyumannya yang masih membuat pagi Nuca terasa sangat berbeda.

"Hai Va" sapa seseorang

"Lah Sam kamu jadi pindah?"

Nuca menjadi sangat terasingkan diantara mereka. Tiara hanya sekilas tersenyum pada Nuca lalu ia kembali fokus pada Sam dan Ziva. Nuca memundurkan langkahnya meninggalakan Tiara, ia berjalan menuju mushollah mengerjakan hal selalu ia kerjakan diwaktu pagi.

Helaan nafas berat lagi lagi Nuca keluarkan. Entah bagaimana ia mendefinisikan perasaannya saat ini. Ia tak paham dengan situasi ini, ia yang meminta Tiara untuk merahasiakan hubungan mereka tapi disatu sisi ia merasa sakit jika Tiara bersama orang lain dan ia juga menyuruh Tiara berteman dengan siapapun tapi ia merasa sangat egois, baginya Tiara hanya untuknya.

Melihat Tiara tersenyum adalah hal yang ia senangi tapi jika Tiara tersenyum untuk orang lain Nuca sama sekali tak rela.

Air wudhu yang mengenai wajahnya terasa sangat menyegarkan dengan semua pemikiran pemikiran anehnya tentang hubungannya saat ini. Mencari ketenangan adalah hal yang harus Nuca cari saat ini.

Hatinya menjadi lebih tenang selesai mengerjakan sholat, Nuca memutuskan masuk kedalam kelas. Tidak ada Tiara disana, hanya ada Ziva. Nuca melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan bahwa 3 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Nuca terus menatap kearah pintu, berharap Tiara cepat memasuki ruang kelas. Bertepatan dengan bel yang berbunyi Tiara masuk. Hanya sekedar melewati Nuca tanpa melihat wajah Nuca, Tiara seakan acuh dengannya.

Sang guru masuk bersama siswa baru yang sudah Nuca kenal kemarin. Sam mulai memperkenalkan dirinya, terlihat jelas Sam adalah orang yang sangat periang dan bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.

"Hai Ti" ucap Sam

"Apaan sih"

Sam duduk disamping bangku Tiara.

"Berhenti senyum nanti aku naksir"

"Hush ngaco, belajar sana ih"

Nuca langsung mengalihkan pandangannya.

.......

Jam olahraga dengan matahari yang cukup terik membuat para siswi memilih tempat dingin untuk bersantai ketimbang berpanas panasan dan berkeringat.

Hal yang sama dipilih Tiara, ia hanya sendiri sedangkan Ziva dan Ainun memilih kekantin.

"Sendirian aja neng"

"Kenapa kesini sih Sam, sana cari teman"

"Lah aku udah kenal semuanya ngapain cari teman"

Nuca yang melihat Sam dan Tiara berdua langsung berhenti bermain basket dan memilih duduk tepat disamping Tiara tanpa berkata apapun. Tiara langsung terdiam melihat Nuca yang tiba tiba mendekatinya, ia tak pernah melihat Nuca seperti ini selama 2 bulan hubungan mereka.

"Ti ntar sore kita kemana?" Sam masih belum menyadari seseorang disamping Tiara

"Maunya kemana?"

"Kamu kan baru pindah juga kedaerah ini, emang udah hapal?"

"Paling ngemall, gimana?"

"Nonton aja kalau gitu"

Keberadaan Nuca ternyata tidak mengubah apapun untuk Tiara dan Sam. Mereka terus mengobrol hal hal yang tidak Nuca pahami.

CrossroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang