Part 18

457 36 12
                                    

~~~Happy Reading~~~

Sudah waktunya bunga bermekaran, pohon tumbuh rindang, angin berhembus seirama. Tak perlu banyak kata, penikmat sangat menikmatinya. Buktinya dua insan manusia sedang asyik bersepeda di taman kota. Tak lepas tawa dari wajah bahagia mereka.

"Udah yuk ky, kita duduk situ!" Tunjuk Syifa pada salah satu kursi

Rizky hanya membalas dengan anggukan.

"Kamu tunggu sini dulu ya... Aku beli sesuatu untuk kita"

"Mau beli apa?" Tanya Syifa

"Ada deh!" Rizky bergegas pergi meninggalkan Syifa

Tak lama kemudian, Rizky kembali dengan dua eskrim cup di tangannya.

"Ini" Serah Rizky

"Es krim? Wah, tahu aja kamu kalau aku lagi haus hehehe" Syifa tersenyum sangat manis kepada Rizky

"Ternyata es krim kalah manis ya sama senyum kamu" Rizky masih termenung menatap Syifa

Syifa yang ditatap salah tingkah.

"Apaan deh... Gombal banget! Belajar dari mana gombal gitu?"

"Kalau boleh jujur, dari papa hehehe" Rizky menggaruk tengkuknya yang tak gatal

Syifa seketika tertawa.

"Loh kok ketawa?" Cemberut Rizky

"Lucu banget sih pacar aku ini" Syifa mencubit pipi Rizky

"Iya dong, pacar siapa dulu? Ya udah makan tuh es krim nya nanti cair" Rizky menunjuk cup eskrim Syifa

Syifa mengangguk dan mulai memakan es krim nya. Setelah lima suapan, Syifa merasa ada sesuatu yang aneh dimulutnya.

"Apa ini? Cincin?" Kaget Syifa

"Punya siapa?" Tanya Rizky pura-pura bingung

Syifa menatap Rizky penuh selidik.

"Ya udah kalau ga tahu, mending buang aja" ucap Syifa hendak membuang cincinnya

"Eh jangan dong..." Tahan Rizky

"Kenapa?"

"Itu dari aku..." Gumam Rizky

"Buat?"

"Ya kamu lah, siapa lagi?" Protes Rizky

Syifa tersenyum.

"Kenapa ngasih aku cincin? Kamu mau lamar aku? Kita masih SMA ky"

"Iya aku awalnya mau langsung lamar kamu aja, tapi papa ngelarang, katanya aku harus sukses dulu, harus jadi yang terbaik dulu baru bisa ngedapatin perempuan kayak kamu, kata papa, sekarang aku masih belum pantas"

Syifa terkekeh.

"Tapi cincin ini?" Bingung Syifa

"Itu dp dulu sebelum cincin tunangan hehehe"

"Tapi ini kan mahal ky" Syifa berusaha menolaknya

"Syif... Pliese jangan tolak, itu dari gaji pertama aku" Jelas Rizky

"Gaji pertama? Emangnya kamu kerja?" Bingung Syifa

"Iya kemaren aku sengaja bantuin papa ngecekin berkas papa, terus bantuin mama bersihin rumah karena pembantu lagi pulang kampung, ya jadi aku digaji hehehe" Rizky tersenyum bangga

"Eh, itu namanya bukan kerja!"

"Kalau ga kerja apaan coba?" Protes Rizky

"Itu udah kewajiban kamu bantuin orang tua" Jelas Syifa

RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang