Part 19

442 37 12
                                    

~~~Happy Reading~~~

Kehidupan itu semu. Suka dan duka silih berganti datangnya. Tak selamanya datang duka, tak selamanya juga datang suka. Membingungkan terkadang. Menyesakkan kemudian. Tapi kita diajarkan untuk bersabar, diajarkan untuk percaya bahwa ada yang berkuasa di atas segalanya, dan kita di anjurkan untuk berserah diri padaNya.

Begitulah yang sedang di alami oleh gadis berparas ayu yang sedang gundah gulana memikirkan pilihan apa yang harus diambilnya.

"Syifa, bagaimana keputusan kamu? Sayang banget loh kalau sampai beasiswa ini tidak di ambil" ucap pak pandu

"Saya belum mengambil keputusan pak, banyak yang harus saya pertimbangkan" Jawab Syifa

"Kalau itu mengenai izin dari orang tua kamu, bapak bisa bantu Syifa" Jelas pak pandu

"Bukan pak, bukan itu... Kalau orang tua saya pasti setuju pak, tapi..."

"Tapi apa syif? Apa ada yang melarang kamu selain orang tua ?" Tanya pak pandu

"Tidak pak... Bukan! Karena ini beasiswa kuliah ke luar negeri, maka saya harus memikirkannya matang-matang pak" Jawab Syifa

"Baiklah syifa, bapak kasih waktu kamu seminggu ya untuk ngasih kepastiannya, sekarang kamu boleh masuk kelas" Ucap pak pandu

"Baik pak" Syifa pun meninggalkan ruangan pak pandu

Di sinilah Syifa sekarang, di dalam sudut perpustakaan. Seharian menghidari Rizky untuk mempertimbangkan tawaran pak pandu. Di satu sisi Syifa sangat ingin menerima tawaran yang sayang untuk ditolak itu, tapi di sisi lain, Syifa bingung bagaimana harus menjelaskannya kepada Rizky karena hubungannya dengan Rizky baru saja membaik.

"Sendiri aja" ucap sebuah suara menghampiri Syifa

"Jefri!"

"Elo lagi apa di sini?" Tanya Jefri

"Lagi baca buku lah, ngapain lagi?" Jawab Syifa

"Oh... Hebat banget ya elo baca buku kebalik gitu syif... Hufftt" Jefri menahan tawanya

Syifa kaget dan langsung membalikkan bukunya.

"Elo kenapa syif? Ada masalah sama Rizky?" Tanya Jefri

"Nggak kok Jef" jawab Syifa

"Terus? Kenapa elo kelihatan banyak pikiran gitu? Kalau elo mau cerita, gue siap kok dengerin" Ucap Jefri

Syifa menimbang-nimbang, apakah harus menceritakan yang sebenarnya pada Jefri atau tidak.

"Jadi sebenarnya gini Jef, gue itu ditawarin beasiswa ke Inggris sama pak pandu" Jelas Syifa

"Nah terus? Bagus dong"

"Iya bagus... Tapi... Gue ga tahu gimana jelasinnya sama Rizky" ucap Syifa

"Ya ampun syif... Tinggal jelasin aja, kalau elo mau kuliah ke Inggris. Gue yakin dia pasti bakalan ngerti kok".

"Gimana kalau dia gak suka?" Tanya Syifa

"Ga mungkin! Kalau dia sayang sama elo, dia ga mungkin menghambat Pendidikan elo" Jawab Jefri

"Sebenarnya... Gue belum siap pisah jauh lagi sama dia" gumam Syifa.

"Apa? Hahaha, gue baru tahu kalau Syifa itu sebucin ini" tawa Jefri

Syifa cemberut.

"Tenang aja syif... Mending elo ngomong baik-baik sama dia, dan cari solusi sama-sama" Jefri berusaha menasihati

"Kamu benar Jef... Makasih banyak ya... Aku akan cari Rizky sekarang" Syifa lantas beranjak meninggalkan Jefri

Jefri tersenyum miris. Berusaha merelakan gadis yang dicintainya demi kebahagiaan gadis itu sendiri.

RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang