part 39

11.4K 280 155
                                    

  Arini terus melamun diatas ranjang rumah sakit, fikirannya kosong sudah beberapa hari ini arini seperti ini arini terkena depresi ringan karna shock yang begitu tinggi, perlahan pintu kamar dibuka

"arini"panggil krisna

Arini tidak mengindahkan perkataan krisna arini tetap melamun

"arini makan dulu ya"pinta krisna, arini menggeleng

"atau mau keliling rumah sakit?"tanya krisna, lagi lagi arini menggeleng

Krisna memeluk arini, arini diam tidak membalas tatapannya masih kosong

"pergi"itulah kata singkat yang keluar dari bibir arini

Krisna melepaskan pelukannya, menatap arini dalam dalam

"engga denger?pergi"tatapan arini masih lurus, dengan berat hati krisna meninggalkan arini

Setelah krisna menghilang dibalik pintu, arini berjalan menuju jendela rumah sakit memandang riuhnya kota

"aku sulit buat maafin kamu mas"ujar arini

"aku sayang sama kamu, aku gabisa hidup tanpa kamu tapi kalo kaya gini kamu yang buat aku harus pergi"monolognya

Arini pun mulai bersenandung kecil untuk menghibur diri sendiri

'sebagai penipu hati kau telah gagal, membodohiku seperti yang lain, andai telat aku sadari ku kan lebih sakit hati, untung saja lebih cepat ku tau'

Arini tidak sanggup melanjutkan liriknya karna itu sangat sama dengan kisahnya

Tanpa arini sadari krisna sedari tadi diam di balik pintu mendengar semua kata kata arini dan suara merdu arini yang begitu mendalam

Krisna pun menelpon elma dan salsa untuk menemani arini, karna krisna harus pergi bekerja

***

Kabar 'perselingkuhan' krisna dan elvira sudah menyebar luas di lingkungan sekolah

Sekumpulan siswipun sedang mengobrol

"ehh pa kris katanya ada hubungan sama bu elvira"ujar salah satu siswi

"lah emang pa kris dah nikah?"tanya yang satunya lagi

"udahlah lo gak tau?kemana aja sih"ujar siswi pertama

"padahal gue naksir, eh tapi kok bisa sih?kalo gue jadi istrinya udah gue unyeng unyeng bu elvira"ujarnya

"iyaa gak nyangka aja bu elvira jadi pelakor"ujar siswi pertama

Tak lama kemudian krisna melintas di depan mereka kemudian tersenyum

Krisna pun jalan kembali ia tau betul suasananya sekarang ia pun berusaha untuk bersikap netral

Saat krisna hendak masuk ke ruangannya ia bertemu elvira langkahnya terhenti sesaat namun dengan cepat krisna masuk ke ruangannya

Elvira masuk ke ruangan krisna

"mas aku mau ngomong serius sama kamu"ujar elvira

"saya lagi sibuk"ujar krisna

"aku mohon"pinta elvira

"apa?"tanya krisna

"aku sebenernya mau ngomong pas waktu kamu kerumah, tapi keburu ada masalah"ujar elvira

"to the point aja"ujar krisna

"aku hamil anak kamu"ujar elvira, tubuh krisna sungguh lemas

"makanya waktu itu aku minta kamu nikahin aku"ujar elvira

Krisna pergi meninggalkan elvira, ia tidak pergi mengajar krisna pergi keluar sekolah

"kenapa semua jadi gini?gue emang tolol, arini maafin aku"ujar krisna

***

Arini sedikit terhibur dengan kehadiran kedua sahabatnya, elma dan salsa sepakat untuk tidak mengungkit kejadian yang membuat arini seperti ini mereka sudah tau mereka disini untuk menemani arini dan membujuk arini untuk makan dan kembali ceria seperti dahulu

"kok kejadiannya kaya gini yaa pdahal gue udah siapin nama buat anak gue. Dan anak gue itu cowo anak yang di idam idamkan sama gue dan dia"ujar arini

"udah rin udah, bikin lagi gih sama suami lo"ujar salsa

"hahah apaan si lo, gue lagi gamau denger dia liat dia ngomongin dia"ujar arini

"gitu gitu juga pernah memberikan kebahagiaan kenangan kenangan indah"ujar elma

"iyaa sih tapi tetep aja untuk sekarang gue belum bisa nerima dia, bahkan gue ada rencana pisah"ujar arini

"jangan rin"ujar salsa

"kenapa?"tanya arini

"gue bukan belain pa krisna tapi lo juga harus liat putri anak lo, lo gamau kan putri ngerasain apa yang lo rasain putri harus tumbuh diantara keluarga utuh dan harmonis"ujar salsa

Arini terdiam memikirkan hak yang baru diucapkan salsa ia tak ingin putri merasakan kesakitan yang sangat dalam karna perceraian orang tuanya

Tak lama kemudian datanglah ratna dengan putri di gendongannya

"ehh tante"

"ehh kalian,makasih ya udah nengok arini"ujar ratna

"iyaa tante ehh kan udah ada tante kita pulang dulu ya?"ujar elma

"iyaa makasih ya, hati hati"ujar ratna

Arini pun mengambil putri dari gendongan ratna

"bunda kangen banget sama putri"ujar arini sembari mencium pipi gembil anaknya

"mama keluar bentar ya, ada resep yabg harus di tebus"ujar ratna, arini mengangguk

Arini kembali melamun putri masih setia memeluk bundanya

Pintu kamarpun dibuka menampakan krisna disana wajahnya nampak pucat dan tak bersemangat

Krisna duduk di samping ranjang arini, krisna mengusap kepala putri, sikap krisna sungguh aneh

Krisna menggenggam tangan arini kemudian menunduk, dan arini merasakan basah ditangannya, krisna menangis

"aku nyesel"ujar krisna

"baru nyesel?setelah semuanya kaya gini baru nyesel?"tanya arini

"arini maaf"ujar krisna semabari mempererat genggamannya, putri hanya memandang polos kedua orang tuanya ia tak mengerti apa yang terjadi

"buat saat ini aku engga bisa aku masih kecewa mungkin aku bisa maafin kamu tapi engga dengan kekecewaan ini, titik tertinggi saat seorang wanita marah adalah ketika dia tidak mampu lagi menangis dan itu lebih menyakitkan daripada menangis tersedu sedu"ujar arini

"kasih aku kesempatan lagi arini"ujar krisna

"kamu fikir rumah tangga kita monopoli?yang ketika kamu berusaha mendapatkan angka kamu bisa mendapatkan kesempatan dengan mudah, engga gitu ini rumah tangga serius"ujar arini

"nda..yah..hihihi"putri mengalihkan perhatian kedua orangtuanya tingkah putri yang sangat menggemaskan membuat kedua orangtuanya berat untuk memutuskan keputusan

'aku engga kuat banget kaya gini, rasanya pengen peluk kalian berdua tapi rasa kecewa ini lebih besar'batin arini

Krisna dan arini memandang putri dengan tatapan haru

"nda..yah..ayap yu(i love you)"ucapan putri sangat membuat arini dan krisna terkejut

Arini mengira putri berbicara seperti itu mungkin karna dahulu krisna sering mengatakannya dan arini sering mengatakannya pada putri

Arini memeluk anaknya dengan air mata yang berlinang, krisna sungguh sesak disaat momen bahagia putrinya suasananya sedang seperti ini













Bersambung..

My teacher my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang