part 45

7.4K 279 49
                                    

Arini bersiap untuk membeli keperluan acara putri dan ia kini pergi sendiri, ratna sempat khawatir namun arini berusaha meyakinkan, setelah itu arinipun pergi menggunakan taksi karna ia tidak bisa mengendarai mobil

Sesampainya di tempat yang dituju arinipun mulai berkeliling keliling mencari dekorasi yang cocok untuk putri tercintanya

"Mba mba"panggil arini

"Iyaa bu?"tanya pelayan toko

"Ini sama ini bedanya apa ya?"tanya arini sembari menyodorkan pita

"Beda bahannya bu yang kiri lebih licin"ujar pelayan toko

"Ohh mba bantu saya pilihin dekorasinya bisa?"tanya arini

"Ohhiya bu baik, buat anaknya bu?"tanya pelayan toko

"Iyaa mba umurnya mau tiga taun saya bingung karna ini anak pertama saya, jadi saya engga tau harus kaya gimana"ujar arini

"Ohh kenapa engga sama suami aja bu?"tanya pelayan toko

"A..emm suami saya lagi cari keperluan lainnya buat acara ulang tahun anak kami"ujar arini

"Wahh kompak sekali jarang jarang ada orang tua yang kompak seperti ini, pasti anak ibu bahagia"ujar pelayan toko sembari membungkus beberapa dekorasi yang dipilih arini

"Ahahah iyaa mba"jawab arini

"Ini sudah bu semuanya sudah dibungkus"ujar pelayan toko

"Ohh baik terimakasih yaa"ujar arini lalu membayar

"Sama sama bu semoga acaranya berjalan dengan baik"ujar pelayan toko, dan dijawab senyuman oleh arini

Arini pun menyetop taksi dan bergegas pulang, namun ia ingat sekarang adalah jam makan siang

"Pa kita ke TPU **** yaa"ujar arini

"Baik bu"jawab supir

Sesampainya di pemakaman arinipun meminta supir taksi untuk menunggu sebentar

"Pa tunggu sebentar ya"ujar arini

"Baik bu"jawab supir

Arini pun berjalan menuju pemakaman anaknya belajaannya disimpan ditaksi, dan arini melihat sosok yang disebutkan oleh penjaga makam

"Siapa dia?posturnya engga kaya adit"gumam arini, arinipun menghampiri penjaga makam

"Pak permisi, apa laki laki itu yang selalu kemari setiap hari?"tanya arini

"Ohh iya bu benar"ujar penjaga makam

"Kalo dia kesini apa aja yang dilakuin?"tanya arini

"Ngebersihin makamnya berdoa yaa cukup lama sih"ujar penjaga makam

"Ohh yaudah pak makasih yah"ujar arini, penjaga makampun menjawab dengan anggukan dan senyuman

Dengan penuh hati hati arini menghampiri laki laki itu

"Ekhem"arini mendehem

Laki laki itupun berdiri dan membuka kupluk jaketnya dan membuat arini sangat terkejut

"E..eh arini"ujar lelaki itu

"M..mas krisna?"arini sangat tidak percaya

"Kita ketemu lagi ya ehh dari mana?"tanya krisna

"Abis beli perlengkapan acara putri"jawab arini dengan nada yang masih bingung

"Mau aku anter pulang?"tanya krisna

"Engga usah aku naik taksi, kamu kesini tiap hari?"tanya arini

"Yaa seperti itu buat nebus kesalahan besar aku aja meski aku tau semuanya engga akan kaya semula lagi dan anak kita engga akan hidup lagi tapi setidaknya aku udah berusaha membuat semuanya baik baik aja"ujar krisna

"Mas aku pulang dulu ya"ujar arini

"Apa?sekali lagi sebutin kata awalnya"ujar krisna

"Mas?"tanya arini, krisna pun tersenyum

"Yaudah kalo kamu engga mau dianterin, hati hati ya"ujar krisna

"Iyaa"arini pun berbalik badan dan kembali ke taksi

****

Sesampainya dirumah arinipun menghampiri ibunya yang berada di kamar putri dan langsung mengajak ibunya keluar kamar untuk menceritakan sesuatu

"Ma aku mau ngomong penting"ujar arini

"Ngomong apa?"tanya ratna

"Ternyata laki-laki yang selalu datang ke pemakaman bima itu adalah mas krisna"ujar arini

"Feeling mama benar, tapi kamu tau dari mana?"tanya ratna

"Tadi aku kesana dan ada mas krisna aku udah nanyain ke penjaga makam itu dan penjaga makam itu bilang kalo laki-laki itu adalah laki-laki yang biasa datang ke makam setiap hari"ujar arini

"Aku udah suuzon sama mas krisna"sambung arini

"Itu mungkin sebagai bentuk penyesalan krisna buat hal yang udah terjadi beri dia kesempatan seorang perempuan boleh tegas dan mengambil keputusan tapi juga harus memikirkan sekitar kalo mau mengambil keputusan, kamu boleh sakit hati sama krisna benci sama krisna karna itu wajar tapi satu sisi ada putri yang membutuhkan sosok ayah mama bukan ingin memaksa kamu bukan mau mencampuri urusan kamu tapi mama engga mau kamu merasakan apa yang mama rasakan dulu, sakit arini mama udah ngerasain gimana sakitnya beratnya membesarkan kamu tanpa seorang ayah, mama engga mau kamu dan putri merasakan kembali apa yang mama rasain dulu"ujar ratna dan tak terasa air matanya mengalir deras

"Mama makasih mama selalu ada buat aku selalu support aku dan selalu ngasih masukan yang menurut aku bisa merubah hidup aku, makasih ma"ujar arini

"Mama sayang sama kamu melebihi apapun"ujar ratna

"Udah ahh jangan sedih sedihan ma, aku beli makanan tadi kita makan yaa"ujar arini, ratna pun tersenyum bahagia

' terimakasih tuhan telah mengembalikan keceriaan anakku' batin ratna













Bersambung...

My teacher my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang