Hari sudah menjelang malam ibu dan ayah krisna sudah pulang begitupun firman arinipun sudah mengemasi barang barangnya
"Yahh sepi deh"ujar ratna
"Kita bakal sering sering kesini kok"ujar arini
"Mas ini tasnya masukin ke mobil dulu"pinta arini, krisnapun mengangguk
Putri sudah tertidur di pangkuan arini karna ini sudah pukul 20.00
"Ma arini pulang dulu yaa"ujar arini sembari meneteskan air mata
"Jangan sedih dong mama ikut sedih"ujar ratna sembari memeluk arini
"Kalo engga ada mama aku engga tau bakalan kaya gimana"ujar arini
"Kamu perempuan kuat, mama yakin kamu bakalan bisa melalui semuanya"ujar ratna
Krisnapun datang dan ikut berpamitan
Krisna dan arinipun masuk kedalam mobil
"Berat engga sayang?"tanya krisna
"Engga kok"jawab arini
"Aku engga nyangka kamu mau pulang, aku seneng banget"ujar krisna
"Iyaa kita mulai hidup yang baru"ujar arini
"Iyaa semuanya baru bahkan perkerjaanpun baru"ujar krisna
"Kamu pindah kerja mas?"tanya arini
"Iyaa aku masih ngajar tapi sekarang beda sekolah"ujar krisna
"Kenapa?"tanya arini
"Kamu mungkin tau alasannya, aku mau ngomong dari waktu itu tapi waktunya engga pas terus"ujar krisna
"Maaf ya kemarin kemarin aku egois"ujar arini
"Gapapa wajar kok"jawab krisna
****
Merekapun sampai dirumah mereka berdua dan waktu sudah menunjukan pukul 21.01
"Cape banget"ujar krisna
"Iyaa, eh mas?"ujar arini
"Kenapa?"tanya krisna
"Ini kamar siapa?"tanya arini ketika melihat sebuah kamar yang dicat serba pink dan beberapa hiasan barbie
"Itu kamar putri yang baru aku udah buat dari jauh jauh hari, lagian putri udah engga muat kali di box bayinya"ujar krisna
"Mas seandainya aku engga pulang kesini gimana?kamu udah buat kamar putri"ujar arini
"Aku engga pernah mikir kesana yang aku pikirin itu aku harus buat kamar buat putri biar kita bisa berduaan dikamar kita"arini heran dengan alasan konyol suaminya
"Hehh iya deh mas"jawab arini sembari memasuki kamar itu dan menidurkan putri
"Mas kamu yakin putri berani tidur sendiri?selama inikan tidurnya sama aku terus"ujar arini
"Lama kelamaan pasti biasa kok, lagian kamarnya bersebelahan"ujar krisna
"Hmm iya juga"jawab arini
"Yaudah tidur yu"ajak krisna, entah kenapa arini merasa kecanggungan yang besar karna sudah lama ia tidak satu ranjang dengan krisna
Mereka berduapun masuk kedalam kamar arini menidurkan dirinya di ranjang yang sudah lama tak ia tiduri
Krisna pun naik ke atas ranjang dan memeluk arini dari belakang
"Jangan langsung tidur"bisik krisna
"Aku mau tidur"jawab arini
"Kamu engga kangen gitu hmm?"tanya krisna
"Hmm"jawab arini yang pura pura tidur
"Yang, sayang"panggil krisna sembari duduk
"Apa sih mas"jawab arini sembari membalikan tubuhnya ke arah krisna
Krisna menindih tubuh arini
"Aku engga kuat"ujar krisna baru saja krisna akan memulai, tiba tiba terdengar suara tangisan di balik pintu sembari menggedor gedor pintu kamar arini dan krisna
"Putri"arini langsung menyingkirkan krisna dan berlari kearah pintu, dilihatnya putri yang sedang menangis sembari membawa bonekanya
"Kenapa sayang?"tanya arini sembari memangku putri
"Huwaa..takut"teriak putri dengan tangisannya
Arinipun membawa putri ke atas kasur
"Takut apa hmm?"tanya krisna
"Takut cendili hiks..ayah cama bunda ninggalin aku"ujar putri sembari tak henti menangis
"Aku bilang apa"ujar arini pada krisna
"Padahal tadi udah hampir"ujar krisna
"Lain kali yaa"ujar arini
"Sekarang putri tidur disini ya sama bunda sama ayah"ujar arini, putripun mengangguk dan berhenti menangis
Putripun diletakan ditengah untuk mencegah hal yang tidak tidak, tapi otomatis arini dan krisna akan saling bertatapan dan itu membuat arini canggung
"Apa sih ngeliatin mulu"ujar arini sembari mengusap wajah krisna
"Biarin aku kan kangen"ujar krisna
"Aku jadi susah tidur"ujar arini
"Bagus dong kalo susah tidur, kita bisa lakuin itu sekarang"ujar krisna
"Ada putri jangan macem macem"ujar arini
"Pindah tempat?"tanya krisna
"Syutt..udah tidur"ujar arini
"Besok pagi ya"ujar krisna
"Oke siap"sambungnya lagi
"Apaan aku belum jawab"ujar arini
Krisna tak mendengarkan arini dan ia pura pura tertidur
"Hmmm"gumam arini kesal
Merekapun tertidur seiring berjalannya waktu, dan situasi sudah mulai bisa dikendalikan lagi oleh arini dan krisna berkat putri kecil mereka
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher my husband [END]
Любовные романы18++ "seberengsek itukah hubungan guru dan murid?"