Arini sedang menunggu krisna pulang di ruang tamu
"mas krisna kemana ya, ini udah jam 10 malem"ujar arini dengan putri yang tidur nyenyak di gendongannya
"semua ini karna aku, aku emang bukan istri yang baik"arini terus meruntuki dirinya
--
Krisna terbangun dari tidurnya, krisna tidur di mobil tanpa sengaja
"gue ketiduran, udah jam sepuluh lagi"gumamnya
"sekarang harus kemana, gue harus pulang kerumah"ujarnya
"tapi sebelum itu kayanya butuh hiburan"krisna pun memutar arah ke tempat hiburan malam yang dulu ia pernah diajak oleh temannya tapi tidak mau, sekarang krisna membutuhkannya
****
Waktu sudah menunjukan pukul dua dini hari dan arini masih tetap di tempat yang sama meski kantuk melanda arini berusaha tetap bangun, dan tak lama penantiannya terbalas dengan pulangnya sang suami
"mas krisna akhirnya kamu pulang juga"ujar arini lega
Krisna tak menggubris arini, krisna langsung masuk ke arah kamar dan tertidur tanpa berniat mengganti pakaiannya
"bau apa ini?kaya bau yang menyengat"gumam arini
"a..alkohol"ujar arini langsung berlari kecil menuju kamar
Arini menidurkan putri di ranjang bayinya, dan arini mendekati krisna
"mabuk"gumam arini sembari menunduk tak percaya
Arini membangunkan krisna
"hnn?"tanya krisba
"kamu mabuk mas?"tanya arini
Krisna pun menindih arini
"kamu mau ngapain?lepasin aku gamau dengan keadaan kamu kaya gini"ujar arini
"udah diem aja"ujar krisna
Arini pun menarik kemeja krisna namun..
"bekas lipstik?"arini mendorong krisna kuat kuat
"mas kamu udah ngapain mas??"arini mulai menangis, krisna diam tak menjawab, mungkin tak mendengar
"mas aku tau aku salah tapi mas aku punya alasan buat itu semua, aku tau kamu habis melakukannya dengan orang lain, tapi aku gak separah itu dan aku juga gak ada hasrat sama dia"ujar arini
"mau aku mau kamu dua duanya sama parah"ujar krisna
"mas.."arini menangis sesegukan
"layanin aku sekarang"perintah krisna
"aku gamau!!"tangis arini semakin terdengar
Plakk..
Arini menampar krisna guna mengenbalikan kesadarannya
Krisna mendorong tubuh arini kuat dan menindihnya
"kamu yang mulai semuanya, kamu yang udah buat aku kaya gini"ujar krisna dengan nada khas orang mabuk
"maafin aku mas..hiks..maafin"ujar arini
"jangan mabuk lagi aku takut"sambungnya
Krisna menggigit bibir arini kasar dan membuatnya mengeluarkan darah
"awhh"ringis arini
"ini hukuman buat bibir kamu karna udah membiarkan orang lain menyentuhnya"ujar krisna
Arini mendorong krisna hingga melepas kunciannya pada arini
"aku tau aku salah tapi gak kaya gini mas, aku punya alasan dibalik ini semua"ujar arini sembari mengelap darah di bibirnya
"cepet buka baju kamu!"bentak krisna
"aku gak mau!!"ujar arini
Plak..
Sukar di percaya krisna menampar arini, memang saat ini kesadaran krisna sedang tak terkendali namun ini sangat mengejutkan arini
Suara tamparan dan teriakan arini membangunkan putri dan menangis
Arini berlari menuju putri kecilnya dan memeluknya
Krisna keluar dari kamarnya meninggalkan arini yang menangis sesegukan di lantai sembari memeluk putri
"kenapa semua jadi kaya gini..hiks"arini merasakan sakit yang teramat dalam
****
Keesokan harinya setelah kejadian mengerikan tadi malam, kini arini sedang menyiapkan sarapan di dapur, arini akan berusaha mengembalikan semuanya seperti dulu lagi
Krisna datang dan langsung duduk di meja makannya, hawa dingin langsung terasa di ruangan itu, arini dengan kekuatan hatinya mengantarkan sarapan pada krisna, krisna hanya menatap kilas dan mulai memakan sarapan buatan arini
'separah itu luka arini?gue ngerasa salah banget lebam di pipinya keliatan jelas, luka di bibirnya juga nampak banget'batin krisna
Setelah selesai makan krisna pun hendak berangkat
"sayang ayah pergi dulu ya"ujar krisna sembari mencium pipi putri dan tak berniat menyapa arini yang berada di sebelahnya, krisna melewatinya dan pergi
"kenapa sakit banget rasanya, selain luka fisik ini yang kerasa sakit, luka di hati ini ternyata lebih sakit"ujar arini
Air mata arini kembali mengalir melewati lebam dan lukanya, memang terasa lebih perih tapi mungkin itu salah satu cara untuk mengalihkan sakit hatinya
****
Krisna sedang melamun di salah satu kedai kantin guru
"kris, kenapa?"tanya guru lain
"ehh yusuf"jawab krisna
"kenapa si lo?ngelamun terus"ujar yusuf
"gapapa biasa lagi slek sama istri"ujar krisna, memang yusuf adalah satu satunya guru yang seumuran dengan krisna jadi sudah sangat akrab dan tidak sungkan, sedangkan selebihnya lebih senior dari krisna
"ohh biasa lah yaa rumah tangga"ujar yusuf
"menurut lo maen tangan sama istri itu salah gak sih?"tanya krisna
"maen tangan gimana maksudnya?kok gue jadi ambigu"ujar yusuf dengan cengiran
"yaelah udah kagak bener, yaudah gue harus ngajar"ujar krisna sembari meninggalkan temannya itu
****
Krisna sangat malas untuk pulang, ia tak mau melihat wajah istrinya yang terluka oleh dirinya rasanya ingin sekali mengobatinya dan merawatnya namun ego krisna lebih kuat dibanding naluri seorang suaminya
"mas udah pulang"sapa arini dengan senyuman
Krisna tak menjawab malah mengambil putri dari gendongan arini dan menganggap seperti arini tak ada di hadapannya
"mas makan yu?aku udah masakin kamu aku juga udah nungguin kamu gasabar buat makan bareng"ujar arini sembari mengikuti langkah krisna
"makan aja duluan"ujar krisna lalu menutup pintu kamarnya
Lagi lagi arini menangis di balik pintu, dan isakan itu terdengar oleh krisna
'sejahat ini gue sekarang?'batin krisna
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher my husband [END]
Storie d'amore18++ "seberengsek itukah hubungan guru dan murid?"