2.Auralaska

413K 33.3K 2.2K
                                    

-----FOLLOW SEBELUM BACA PART PRIVAT ACAK----

Happy reading....

Maura menggeliatkan badannya, ia membuka mata perlahan menatap sekeliling kamarnya dengan posisi terduduk. Matanya memincing saat melihat benda yang tidak asing di matanya.

"Aska udah pulang," gumam Maura seraya menatap koper yang ada di kamarnya.

Dengan gerakan cepat Maura turun dari ranjang mencari Aska yang kemungkinan ada di bawah tanpa mempedulikan penampilannya yang bisa di bilang acak-acakan.

Maura menuruni anak tangga satu persatu matanya memandang ke arah dapur. Bibirnya tidak bisa untuk tidak tertarik keatas saat melihat Aska yang sedang sibuk dengan peralatan dapur.

"Udah pulang?" tanya Maura membuat Aska menoleh kebelakang.

"Hmm," jawab Aska kemudian fokus kembali ke masakannya.

"Masak apa?" tanya Maura basa-basi.

"Seharusnya aku yang tanya gitu," ucap Aska tanpa menatap Maura.

Maura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dirinya jadi malu sendiri saat Aska berkata seperti itu.

Seolah-olah dia menjadi istri yang tidak bertanggung jawab karena membiarkan suaminya memasak pagi-pagi sedangkan dia enak-enakan tidur, tapi realitanya tidak seperti itu Maura terpaksa bangun kesiangan karena tadi malam telat tidur, mungkin Maura bisa tidur lebih telat lagi jika Aska tidak memberinya pesan dan menyuruhnya untuk tidur.

"Makan dulu," ucap Aska meletakkan piring di hadapan Maura.

Maura tersenyum tipis ia menganggukkan kepalanya dan segera duduk dan mengambil sendok.

Maura rasanya ingin menjerit karena perpaduan bumbunya sangat terasa dimulutnya.

Maura tersenyum ia tanpa sadar mengagumi wajah Aska yang ada didepannya.

Ganteng banget suami gue
Batin Maura.

"Maura," panggil Aska.

"Ganteng," ceplos Maura tanpa sadar.

Aska malah menaikkan sebelah alisnya seraya menatap Maura, Maura yang tersadar akan ucapannya ia segera mengalihkan pandangannya dari Aska.

"Ehm aku udah kenyang," ucap Maura seraya beranjak dari tempatnya tapi sebelum itu Aska berucap.

"Nggak kamu habisin?" tanya Aska.

"Enggak," jawab Maura seraya berjalan meninggalkan Aska tidak lupa dengan mulut komat-kamit merutuki dirinya sendiri.

"Ck," decak Maura seraya merutuki dirinya sendiri.

"Mana masih laper," ucap Maura menyesal meninggalkan makanannya yang masih tersisa banyak, ingin kembali ke meja makan jelas Maura tidak berani karena ia mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan di depan Aska.

Entah Aska menyadari atau tidak Maura tetap sangat malu karena perbuatannya barusan. Dengan lesu Maura berjalan ke kamar, sesampainya di kamar Maura pergi kamar untuk mandi.

Beberapa saat kemudian akhirnya Maura keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah, ia baru saja selesai keramas.

Cklek.

Pintu kamar terbuka, sontak Maura menoleh ke sumber suara, dan ternyata itu adalah Aska.

"Hari ini aku mau ke Surabaya," ucap Aska, Maura terdiam lantas ia menatap Aska.

"Lagii?" tanya Maura dengan nada yang terdengar tidak santai.

"Hmm," gumam Aska berjalan ke arah lemari dan mengambil jasnya.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang