Happy reading...
Di lain tempat.
"Siang pak boss," sapa Gilang sekretaris sekaligus sahabat Aska.
"Hmm," jawab Aska fokus dengan laptop di hadapannya.
"Serius amat itu muka," ucap Gilang tanpa mendapatkan respon dari Aska.
"CK ya gini nih kalau punya sahabat lempeng plus budek," ucap Gilang tanpa memfilter omongannya.
"Lo mau gue pecat!" ucap Aska menatap tajam ke arah Gilang.
"Ehehehhe bercanda," ucap Gilang cengengesan.
"Perasaan tiap hari Lo ngadep laptop mulu nggak sepet itu mata sekali-kali refreshing kek," ucap Gilang dengan muka watadosnya.
Ya gimana Gilang tidak bilang begitu setiap kali melihat Aska selalu saja di hadapannya ada laptop dan setumpuk kertas.
"Kerjaan gue numpuk," jawab Aska.
"Mending Lo ikut gue makan siang diluar," ucap Gilang sebenarnya mencari teman makan siang.
"Nggak ada waktu," jawab Aska cuek
"Sialan," umpat Gilang keluar dari ruangan Aska begitu saja.
Aska menghela nafas panjang dan menutup laptopnya sepertinya makan siang diluar bersama Gilang bukanlah ide yang buruk.
Dengan cepat Aska berjalan keluar ruangan dengan wajah datarnya, tidak sedikit karyawan yang menatapnya terang-terangan karena kagum akan ketampanan Aska.
"Gila pak Aska cakep nya kelewatan,"
"Tipe gue poll pak Aska mah,"
"Kinclong bener itu muka,"
"Gue kantongin bawa pulang lama-lama,"
"Sayang banget udah jadi suami orang,"
Seperti biasa Aska selalu menghiraukan omongan para pegawainya yang menurutnya tidak penting itu dan berjalan seolah-olah tidak mendengarkan kan apa-apa.
"Pak boss Lo mau kemana?" tanya seseorang siapa lagi kalau bukan Gilang.
"Lo ngajak gue makan di luar sekarang udah gue turutin malah nanya," ucap Aska sungguh gregetan dengan makhluk di sampingnya ini, berbeda dengan Gilang yang berdecak kagum.
"Waaahhh rekorrrr terbaru Lo ngomong panjang kali lebar," ucap Gilang bertepuk ria sedang Aska hanya menatap malas kepada Gilang yang kelewat gila.
Sepertinya Aska harus mencari sekretaris baru yang lebih waras daripada Gilang.
••••
Di restoran.
Lagi-lagi semua mata tertuju kepada Aska dan juga Gilang pasalnya mereka berdua sangat mencolok disana.
Gilang juga tidak kalah tampan dengan Aska ,ya meskipun Aska lebih tampan hanya saja yang membedakan keduanya hanya kelakuan kalau Aska waras Gilang tidak.
Mereka berdua duduk di salah satu meja restoran Aska sibuk membolak-balik kan buku menu begitu juga dengan Gilang, setelah menyebutkan pesanan mereka kepada waiters Aska sibuk dengan hpnya.
Dan Gilang? Dia sudah tebar pesona sana-sini sumpah image Gilang auto ilang kalo kayak gini mah.
"Wuuihh ada cewek cantik," ucap Gilang membuat Aska malas.
"Eh mbak-mbak kenalan yuk," ucap Gilang heboh sedang yang disapa hanya tersipu malu, jujur saja Aska sekarang ingin menampol kepala sahabatnya itu sungguh memalukan kelakuan Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURALASKA (Tersedia di Gramedia)
Romansa(FOLLOW SEBELUM BACA) Takdir memang lucu aku Maura dan kamu Aska dua manusia yang berbeda sifat tapi entah kenapa bisa menjadi satu karena ikatan pernikahan. Akankah pernikahan ini bisa utuh sampai maut memisahkan kita? Atau kita akan berakhir? Enta...