5.Auralaska

308K 26.9K 926
                                    

HAII SAMPAI DISINI GIMANA SUKA NGGAK BACA AURALASKA?

SEBELUM BACA, AKU MAU TANYA KALIAN ASALNYA DARI MANA AJA NIH

JANGAN LUPA DI JAWAB YA PERTANYAANNYA

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA JUGA YA

THANKS😉

Happy reading...

Keesokan harinya.

Maura terbangun dari tidurnya, perutnya terasa berat karena sesuatu sepertinya telah menimpanya.

Maura menoleh ke samping dan mendapati wajah Aska yang berjarak hanya beberapa senti.

Maura tersenyum tipis mengamati wajah Aska yang terbilang cukup tampan itu, tangannya tanpa sadar menelusuri setiap lekuk wajah Aska.

Matanya hidungnya bibirnya huh Maura sangat menyukainya semua yang ada pada diri Aska.

"Andai tiap hari di peluk kayak gini," gumam Maura menghela nafasnya mengingat Aska yang tidak pernah memeluknya saat tidur bahkan bisa di bilang mereka saling memunggungi satu sama lain.

Karena takut Aska terbangun Maura menjauhkan badannya dan melepaskan tangan yang ada diperutnya.

Maura menyibak selimutnya pelan-pelan kemudian turun dari ranjang berjalan dengan pelan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.

Maura keluar dari kamar mandi dilihatnya Aska masih tertidur pulas sepertinya Aska sangat lelah.

Maura memutuskan untuk turun kebawah, hari ini dia akan memasak untuk Aska, ya meskipun kakinya agak sakit tapi Maura harus tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri bukan.

Maura mencepol rambutnya asal kemudian memulai mengambil beberapa bahan makanan yang ada didalam kulkas.

Hari ini Maura akan masak ayam rica-rica.

Lama berurusan dengan pekerjaan dapur akhirnya masakan Maura selesai juga.

Saat akan memanggil Aska ke atas ternyata Aska sudah menuruni tangga dan menghampiri Maura.

Tatapan Aska mengalih ke kaki Maura, Maura yang mengerti maksud dari tatapan Aska pun langsung menjawabnya.

"Udah nggak apa-apa," ucap Maura.

Maura hendak mengambil beberapa piring tapi ucapan Aska membuat pergerakannya terhenti.

"Biar aku aja," ucap Aska tanpa sadar membuat Maura ingin tersenyum tapi dia urungkan bisa gawat jika Aska mengetahuinya.

Aska mulai menyajikan masak Maura di meja, dengan diam Maura memperhatikan semua pergerakan Aska, dari Aska mengambil piring dan menyiapkan di depannya.

Maura segera mengalihkan pandangannya takut jika Aska memergokinya.

Setelah semua masakan terhidang di meja keduanya memulai makan dengan diam tanpa ada percakapan.

Beberapa saat kemudian

Aska yang sudah selesai makan langsung berdiri dan mencuci piring kotornya.

"Kita kedokter," ucap Aska kepada Maura yang masih makan.

Maura menatap Aska.

"Nggak usah lagian udah nggak sakit," jawab Maura seraya tersenyum.

"Terserah" jawab Aska seraya meninggalkan Maura yang menganga tidak percaya karena perkataan Aska.

"Nah kan cueknya balik lagi," kesal Maura seraya membereskan bekas makanannya.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang