42.Auralaska

161K 14K 2.7K
                                    

Happy reading....

Maura membuka kamarnya, kamar yang sudah lama tidak ia tempati, suasananya masih sama seperti dulu dan barang-barangnya juga masih tersusun rapi.

Muara berjalan ke arah ranjang ia merebahkan dirinya dan langsung memejamkan matanya, badannya capek begitu juga dengan pikirannya dan tidak butuh waktu lama Maura sudah masuk ke dalam alam mimpinya.

Di lain tempat.

"Lo apa-apan si Ra!" Sentak Aska seraya melepaskan tangan Lara yang memegangi lengannya.

"Kita belum selesai bicara," ucap Lara.

"Gue udah maafin Lo, jadi Lo bisa pergi sekarang," ucap Aska.

"Kamu belum bener-bener maafin aku Aska," ucap Lara menatap sendu ke arah Aska.

"Mau Lo apa?" Ucap Aska pada akhirnya.

"Kita balik kayak dulu," ucap Lara.

"Oke kita balik kayak dulu, bukan sebagai tunangan tapi sebagai sahabat," ucap Aska segera beranjak dari tempatnya dan meninggalkan Lara begitu saja.

Lara meremas tangannya.

"Yang gue mau Lo balik seutuhnya jadi milik gue," ucap Lara memandang punggung Aska yang menjauh dari tempatnya.

"Dan buat istri Lo gue bakalan lenyapin dia, sampai Lo bener-bener nggak ngerasa kehilangan dia, tapi sebelum itu gue bakalan buat Lo benci sama Maura," ucap Lara tersenyum miring dan setelah itu memilih pergi meninggalkan kantor Aska.

Aska masuk ke dalam ruangannya, tangannya ia kepalkan tidak lama kemudian ia meninju tembok yang ada di depannya, hingga membuat tangannya terluka.

Aska terduduk di sofa ia memijat kepalanya pelan, kedatangan Lara sungguh memporak-porandakan hatinya, cinta yang awalnya sudah musnah sekarang terbuka sedikit demi sedikit.

Mungkin Aska salah akan perasaannya, ia hanya mencintai Maura bukan Lara seseorang yang pernah melukainya di masa lalu.

Pintu ruangan Aska di buka menampakkan Gilang yang menghampiri Aska.

"Maura udah tau semua, sebaiknya Lo pergi jelasin ke dia," ucap Gilang.

Aska menghela nafasnya panjang, ia mengambil tas kerjanya.

"Gue nitip kantor," ucap Aska.

"Okeee," jawab Gilang.

Setelah itu Aska pergi meninggalkan ruangannya.

Aska memasuki mobilnya dan menjalankannya meninggalkan kantor.

Aska mencoba menghubungi Maura, tapi sedari tadi panggilannya tidak di jawab padahal hpnya sedang aktif.

Apa Maura marah dengannya?entahlah Aska tidak tahu dan hal itu membuat nya sedikit khawatir.

Aska akhirnya memilih menelfon Kara siapa tahu Maura sedang bersamanya.

Panggilan Aska langsung di jawab oleh Kara.

"Hallo?"

"......"

"Maura lagi sama Lo?"

"....."

"Okee, thanks,"

"....."

"Gpp, gue cuman mau mastiin,"

" ....."

"Oke,"

Aska memutuskan panggilannya, ia segera menjalankan mobilnya menuju rumahnya, tapi saat sampai di rumah, Aska tidak mendapati mobil Maura terparkir di garasi rumah.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang