Happy reading...
Maura menatap pantulannya di depan cermin, malam ini ia mengenakan dress selutut berwarna putih yang di padukan dengan sepatu hak tinggi yang senada dengan dress Maura.
Maura sedikit merapikan rambutnya yang sengaja ia luruskan itu, setelah itu ia menyemprotkan parfum di tubuhnya, Maura tersenyum senang karena penampilannya sekarang ini terlihat perfect menurutnya, Maura mengambil dompet dan juga hpnya karena taxi yang ia pesan sudah berada di depan rumahnya.
Maura segera menuruni tangga rumah dan setelah itu ia mengunci rumah dan berjalan memasuki taxi.
Dua puluh menit perjalan Maura sudah sampai di hotel tenppat dimana pesta di selenggarakan.
Maura keluar taxi, ia berjalan memasuki hotel, banyak orang yang menatapnya bahkan ada juga yang terang-terangan menyapa Maura dan seperti biasanya Maura hanya tersenyum sebagai jawaban.
Ballrhom hotel.
"Hai selamat datang model kesayangan gue," ucap Rahma menghampiri Maura.
"Apa si kak," ucap Maura terkekeh pelan.
"Yuk gue kenalin Lo sama seseorang," ucap Rahma.
"Siapa kak?" Tanya Maura.
"Temen lama gue," ucap Rahma yang di angguki Maura, setelah itu Maura mengikuti langkah Rahma.
"Itu dia," ucap Rahma menunjuk kepada dua orang yang tengah berdiri tidak jauh dari tempatnya, Maura mengikuti arah pandangan Rahma dan bertepatan dengan itu pandangan keduanya bertemu.
Deg.
Langkah Maura mendadak kaku, lidahnya terasa kelu untuk mengucapkan sepatah kata, orang di depannya adalah orang yang pernah hadir di dalam hidupnya bahkan mengisi separuh jiwa Maura, dia adalah Genta seseorang yang sangat berpengaruh pada masa lalunya.
Maura mengalihkan pandangannya ia menatap seseorang gadis yang ada di samping Genta, dia Lara lantas apa hubungan keduanya.
Otak Maura bekerja sangat keras sampai-sampai ia tidak sadar jika sudah berada di dekat dengan keduanya.
"Maura kenalin dia Genta dan ini Lara kakak Genta" ucap Rahma.
Kaki Maura mendadak lemas, ada apa ini Tuhan kenapa takdir sangat mempermainkan dirinya.
"Hai Ra gue nggak nyangka bakal ketemu disini," ucap Lara tersenyum.
Rahma mengernyitkan dahinya.
"Kalian kenal?" Tanya Rahma.
Lara mengangguk antusias.
"Oke bagus deh kalau gitu," ucap Rahma, setelah itu ke empatnya mengobrol ringan, tidak lebih tepatnya Maura hanya diam begitu juga dengan Genta yang sedari tadi menatap Maura dengan pandangan yang sulit di artikan.
Maura menatap Genta, seolah ia menyalurkan rasa sakit yang pernah ada di masa lalunya, tatapan Genta masih sama hangat seperti biasanya.
"Gue ke toilet bentar," pamit Maura.
Di dalam toilet.
Maura menatap pantulan dirinya di dalam cermin.
"Kenapa dunia sesempit ini?" Tanya Maura bermonolog dengan dirinya sendiri.
Flashback on
"Gen salah gue apa?" Ucap Maura kala itu dengan air mata yang sudah berderai.
"Karena Lo terlalu mencintai gue seseorang yang amat bajingan," ucap Genta menatap Maura.
"Gue mau kita udahan," ucap Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURALASKA (Tersedia di Gramedia)
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) Takdir memang lucu aku Maura dan kamu Aska dua manusia yang berbeda sifat tapi entah kenapa bisa menjadi satu karena ikatan pernikahan. Akankah pernikahan ini bisa utuh sampai maut memisahkan kita? Atau kita akan berakhir? Enta...