33.Auralaska

180K 16.4K 2.4K
                                    

Happy reading...

Sejak keluar dari mobil sampai masuk ke dalam rumah orang tua Aska Maura hanya terdiam saja membiarkan Aska yang tengah duduk tidak terlalu jauh dari posisinya.

Maura memilih mengobrol dengan Gia sedangkan Aska terlihat sedang memainkan hpnya.

"Lagi berantem sama Aska, dari tadi ko cemberut," ucap Gia sedikit berbisik.

Maura menggelengkan kepalanya.

"Engga bun," jawab Maura.

"Bunda ngga bisa kamu bohongin Lo Ra," ucap Gia.

"Aku ngga bohong Bun," ucap Maura.

Gia menghela nafasnya ia yang awalnya menatap Maura berganti menatap Aska.

"Ka sini bunda mau ngomong," ucap Gia, Aska yang tengah memainkan hpnya mendongakkan kepalanya menatap Gia.

"Aku lagi banyak kerjaan bun," jawab Aska.

"Sini," ucap Gia menatap Aska garang,  Aska menghela nafasnya akhirnya ia mendekat ke arah Gia dan mematikan hpnya.

Sedang Maura sudah bingung sendiri takut jika Gia akan mengintrogasi dirinya dan juga Aska.

"Kalian berdua ada masalah?" Tanya Gia.

Nah kan benar apa yang di pikirkan Maura jika Gia benar benar menginterogasinya sekarang.

Maura menggigit bibir bawahnya ia menatap Aska sedikit takut.

"Engga, Aska capek aja pulang kerja langsung kesini," jawab Aska tanpa menatap Gia, melainkan menatap Maura.

"Ck, bilang dong kalau capek jadi bunda nggak perlu kawatir sama hubungan kalian berdua," ucap Gia.

"Jangan lebay Bun, aku cuman capek jangan mikir aneh-aneh," ucap Aska menatap Gia sedikit Jengkel.

"Yaudah sana gih ke kamar, ajak Maura sekalian," ucap Gia.

Maura menolehkan kepalanya menatap Gia secepat kilat.

"Ngga usah Bun aku disini aja," jawab Maura.

"Aska ajak istri kamu," titah Gia.

Aska berdiri dari tempatnya ia menatap Maura.

"Ayo," ucap Aska singkat.

"Bun," ucap Maura.

"Nggak baik Lo Ra bantah suami," ucap Gia menasehati Maura.

"Iya Bun maaf," ucap Maura lirih.

"Iya, udah sana," ucap Gia seraya tersenyum tipis kepada Maura.

Maura berdiri ia mengikuti Aska berjalan dari belakang,

Aska membuka pintu kamar diikuti Maura yang juga masuk kamar.

Aska membalikkan badannya menatap Maura yang juga menatapnya.

"Maaf," ucap Aska.

Maura tertawa pelan, menertawakan dirinya sendiri.

"Gpp aku udah biasa kamu giniin," ucap Maura tentu saja sangat menohok Aska.

Aska menatap Maura dengan wajah merasa bersalah.

"Aku salah," ucap Aska.

"Kamu tau kalau kamu salah tapi kenapa masih dilakuin," ucap Maura.

"Aku kebawa emosi Ra," ucap Aska.

"Hilangin kebiasaan kamu ka atau aku ngga akan maafin kamu lagi!" Ucap Maura seraya berjalan ke arah ranjang Aska.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang