Maura sekarang tengah berada di kamar tepatnya depan meja rias sedang Aska berada di bawah menunggu Maura.
"Perfect," gumam Maura menatap pantulan dirinya di depan cermin.
Maura mengambil parfum dan menyemprotkan ke beberapa bagian di tubuhnya setelah itu dia bergegas menyusul Aska yang menunggunya di bawah.
"Yuk," ucap Maura.
Aska mengalihkan pandangannya menatap Maura, Aska sedikit berjongkok di depannya.
"Kamu ganti parfum?" tanya Aska.
"Iya kenapa, baunya enak ya?" tanya Maura segera mendekatkan pergelangan tangannya pada hidung.
"Aku nggak suka," jawab Aska.
Maura terkekeh.
"Kenapa nggak suka wangi lho," ucap Maura masih mengendus-endus tangannya.
"Menurut aku enggak," ujar Aska, Maura menghentikan menciumi tangannya lagi.
"Yaudah," ucap Maura meninggalkan Aska begitu saja di dalam rumah.
"Salah ngomong?" tanya Aska pada dirinya sendiri.
Aska segera menyusul Maura yang sudah ada di dalam mobil, saat Aska masuk pun Maura malah sibuk dengan hpnya.
"Mau belanja kemana?" tanya Aska
"Terserah," jawab Maura tanpa berniat memperdulikan Aska.
Aska menghela nafasnya, dia sedikit mencondongkan badannya ke arah Maura hal itu membuat Maura terkejut karena posisi Aska begitu dekat dengan wajahnya.
"Kamu ngapain?" tanya Maura setengah gugup.
"Seatbelt lain kali jangan lupa," ucap Aska seraya memasangkan seatbelt Maura.
Wajah Maura memerah dia kira Aska akan melakukan sesuatu yang lain tapi dugaannya salah.
Maura merutuki dirinya kenapa dia bisa berpikiran seperti itu astagaa..
Aska segera melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah membelah jalanan Jakarta yang terbilang sangat macet.
Di tengah kemacetan Maura malah sibuk mengetuk-ngetukkan tangannya di jendela tidak lama setelah itu helaan nafas keluar dari mulut Maura.
"Kenapa?" tanya Aska karena mendengar helaan nafas dari mulut Maura
"Bosen," jawab Maura tanpa menatap Aska.
"Bentar lagi sampai," ucap Aska.
"Hmm," jawab Maura.
Aska kembali mengemudikan mobilnya
Lima belas menit kemudian keduanya sudah sampai di pusat perbelanjaan yang lumayan terkenal di Jakarta.
Aska segera turun dari mobilnya di ikuti Maura.
"Mau makan dulu apa belanja?" tanya Aska.
"Makan aja," jawab Maura, Aska mengangguk.
Pilihan Maura jatuh pada restoran jepang langganannya, Aska hanya menurut saja saat Maura menarik tangannya.
"Kamu cari tempat biar aku yang pesan," ucap Aska yang di angguki Maura.
Maura segera mencari tempat kosong dan langsung mendudukinya.
"Rat liat deh mas nya ganteng ya," ucap seseorang di samping Maura, Maura hanya diam tidak mendengarkan toh itu bukan urusannya.
"Mana, yang barusan pesen itu ya," ucap temannya.
"Heeum yang pakek baju item pegang hp itu," ucapnya.
Baju hitam
Bentar itu kan suami gue
KAMU SEDANG MEMBACA
AURALASKA (Tersedia di Gramedia)
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) Takdir memang lucu aku Maura dan kamu Aska dua manusia yang berbeda sifat tapi entah kenapa bisa menjadi satu karena ikatan pernikahan. Akankah pernikahan ini bisa utuh sampai maut memisahkan kita? Atau kita akan berakhir? Enta...