50. -ˏˋ More Than Special ˊˎ-

229 33 4
                                    

"Mba Jungyoon, anda bisa ikut kami sekarang," panggil sang suster dikala mereka lagi pelukan. Aduh malu hehe.

"See u later in heaven Jung,"

"Gue bakal inget kalian semua, gue janji," balas Jungyoon dengan mata yang udah sembab, soalnya pas pelukan tangisnya pecah banget. Ada rasa gak rela, tapi yang namanya niat gak bakal bisa di ubah.

Jungyoon pun lantas ikut pergi bersama sang suster.

"Gue bener-bener bakal inget cewek secantik Jungyoon," ucap Kevin yang kemudian di balas dengan rangkulan dari Younghoon.















Jungyoon sekarang tengah berbaring pada ranjang tepat di samping Hwall. Tapi mereka kehalang sama gorden, untungnya ada celah dikit jadi Jungyoon bisa ngeliat muka ganteng Hwall pas lagi bobok hehe.

"Kami akan memberimu obat bius nanti, sebelumnya saya akan membiarkanmu terlebih dahulu. Saya ingin bertanya lagi. Apa kamu benar-benar rela?"

"Tanpa anda tanya pun saya sudah rela," balasan Jungyoon tadi membuat sang dokter tersenyum haru.

Setelah sang dokter keluar dari ruangan operasi, Jungyoon mencoba meraih gorden yang menghalangi jarak mereka.

"Hwall, kamu tau, sekuat apa kita berjuang. Kita tetep gak bisa buat menghapus jarak diantara kita," setelah menggeser gorden itu sedikit, Jungyoon merasa lega karna dapat memandangi paras lelaki yang pernah jadi miliknya itu.

"Gue gak tau mau bilang salam perpisahan yang kayak mana. Gue benci berpisah dan kehilangan. Jadi gue gak mau ngalamin itu nantinya, makanya biar gue aja yang ngekakuin itu. Mungkin kesannya gue jahat karna gue malah bikin lo merasa kehilangan. Tapi, cuma ini yang bisa gue lakuin buat lo,"

"Pfft, nista banget gue padahal tadi pakenya aku-kamu,"

"Lo udah cukup menderita Hwall, gue tau itu. Tapi sekarang kakak lo udah di penjara. Lo bisa hidup tenang tanpa dia, tanpa gue juga,"

"Gue yakin suatu saat nanti kalo lo tau soal ini. Lo pasti bakal datengin kuburan gue sambil marah-marah bersamaan dengan tangis. Kalo lo ngelakuin itu Hwall, gue serius bakal ngadu ke Tuhan buat ngutuk lo," Jungyoon sempat tertawa sejenak sebelum kembali bersedih karna harus benar-benar melepasnya.

"Gue benci lo dan semua jarak yang lo buat. Abis ini, jangan berpikir kalo gue pergi karna lo ngehapus jarak sama gue. Ini kemauan gue,"

"Nanti kedepannya kalo lo udah sadar dan bisa kuliah lagi, gue mohon jangan beli obat sembarangan, inget lo make hati gue. Awas aja lo kalo sampe nyakitin hati cantik gue. Dan juga, gak bakal ada yang donorin lo hati lagi Hwall,"

"Biarkan gue jadi orang pertama dan terakhir kalinya yang ngelakuin itu. Udah ahk, gue cape njir ngomong dicuekin gini. Baik-baik ya tanpa gue. Sebisa mungkin lupain gue dan semua kenangan tentang gue. Nanti dengerin lagu yang gue kirim ke lo ya, itu semua soal perasaan gue ke lo,"

"I love you Hwall, to the moon and never go back,"

"Udah selesai?" Tanya sang dokter yang sepertinya berbeda dari yang sebelumnya.

Jungyoon menoleh ke arah dokter itu, suaranya terdengar familiar. Setelah melihat dokter itu ia lantas tersenyum.

"Ah, kita ketemu lagi, om Lucas,"

"Pertemuan yang terakhir?" Om Lucas nampak tersenyum sambil ngopi. Akhir-akhir ini Jungyoon sering liat om Lucas ngiklan di tipi.

"Om, yang bakal nge-operasi Hwall?"

"Tepat sekali. Benar-benar anak ini. Selalu membuat saya repot,"

"Om,"

"Iya?"

"Om kalo ngopi pas senja dong, biar dapet vibesnya,"

Si om Lucas malah ketawa sambil batin dalem hati, "Gila ni bocah udah siap mati,"

"Om, inget kan dulu aku pernah janji bakal buat Hwall sembuh?"

Lucas sempat berpikir sejenak, kebanyakan minum kopi dia tuh jadi suka lupaan. Mau modol aja ngopi dulu.

Lucas berusaha keras mengingat tapi tetep aja gak inget. Yang dia inget cuma diskon kopi di warung sebelah.

"Iya, lalu?" Daripada bikin suasana jadi buruk, mending iyain aja.

"Apa yang aku pilih sekarang, bisa buat dia bahagia?"

"Yahh.. mungkin bakal nyesek di awal. Tapi, tenang aja, saya yakin Hwall pasti cukup bahagia karnamu. Jadi, apa sudah siap?"

Jungyoon menoleh ke arah Hwall sekali lagi, dan mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Makasih Hwall,"

Setelah mengucapkan kata itu, Jungyoon menatap om Lucas dengan penuh ketenangan.

"Siap,"



























1 bulan kemudian..

























"Hwall, akhirnya lo keluar dari rs anjir,"

"Bener, cape gue begadang jagain lo,"

Hyunjae, Kevin, dan Younghoon yang tadinya abis jajan di kantin langsung cus nganter Hwall pulang.

Hari ini Hwall resmi keluar dari rs. anjir apa banget pake resmi.

Rencananya mereka mau jalan dulu nge-warnet sebelum bener-bener pulang. Gila gak sih, temennya baru sembuh total di bawa ngewarnet.

Hwall menghirup napas dalam-dalam. Lega dia tuh rasanya.

"Akhirnya gue gak nyium bau obat lagi,"

"Lo udah sembuh total kan?" Tanya Younghoon, ya doi takut aja ntar pas udah pulang si Hwall kambuh lagi. Bukannya apa, duit buat rawat inap tuh mahal bree.

"Iya, hati dia emang bener-bener kuat. Gue bisa ngerasain itu,"

"Ngerasain apaan?"

"Sosoknya, gak berwujud tapi gue ngerasa dia ada di dalam diri gue,"

Ketiga teman Hwall langsung buang muka sambil ngebatin dalem hati "Ya Tuhan jauhkan hamba dari makhluk bucin,"

"Eh Hwall, jangan lupa dengerin yang gue kasih tadi," ucap Hyunjae sambil memberi sinyal ke alat yang ada di saku celana Hwall.

"Kita mau nge-warnet, lo mau pulang atau..?"

"Gue mau ketemu dia,"

Mendengar jawaban itu, mereka bertiga serentak menepuk pundak Hwall. Mukulnya juga rada di kerasin, sengaja emang.

"Ketemuan ntar malem ya,"

Setelah melambaikan tangan pada mereka, Hwall langsung mesen ojol. Dan yah, om ojolnya ternyata cepet.

"Yak mas, mau kemana kita hari ini?"

"Kuburan kota,"

Tiba-tiba kang ojolnya langsung kaget sampai membelalakkan kedua matanya. Dia udah mikir aneh-aneh tapi, yaudahlah daripada ntar dia nanya berujung gak di bayar mending cus.

"Kalau boleh tau, mau ngelayat mas?" Dan akhirnya si kang ojol tidak mampu menahan rasa kepo.

"Yeah, mau menyapa dia,"

"Waduh, siapa tuh,"

"Seseorang yang lebih dari kata spesial,"



























thanks for 36k nya
i love you more than love <3

35cm┊hwall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang