PART 1

10.7K 328 18
                                    

Rara berada disebuah keramaian pasar senen yang sering viral-viral itu, Rara mengangkat wajahnya memicingkan mata menatap seorang wanita yang tengah berdiri dihadapannya, seperti menunggu.

"Rara, cepat!" seruan nya nyaring sampai memekikkan telinga.

"Brrr T_T. Mamah keterlaluan ih bawa Rara ke pasar rame kek gini, nanti Rara gatel-gatel badannya," ucap Rara sambil berjalan mengekor dibelakang Anis-mamahnya.

"Kamu itu udah besar, kamu harus belajar belanja dipasar kayak gini, dipasar itu lebih murah daripada di supermarket."

"Tapi di supermarket lebih hiegenis mah, dipasar pasti sayuran nya udah pada layu, butek."

"Iya kayak muka kamu, butek. Lagian mamah udah puluhan tahun belanja dipasar, dari jaman kamu orok sampai kamu segede galon mamah masakin kamu sayuran yang dari pasar ini, buktinya kamu sehat kok nggak kekurangan gizi." Rara berdecak dalam hati, susah emang kalau debat sama buibu.

"Buk, sayur kangkung nya berapaan ya seikat?"

"Kangkung seikat 5rb buk,"

"Oh, saya beli tiga ikat ya buk, berarti 15rb kan?"

"20rb buk kalau tiga ikat.."

"Ooo gitu ya buk, yaudah ini uangnya ya buk. Makasih."

"Iya sama-sama buk, makasih sudah belanja." Anis tersenyum ramah lantas kembali berjalan saat tiga ikat kangkung sudah masuk kedalam tas belanjanya.

"Murah apanya, kangkung nya kecil gitu dijual 20rb tiga ikat," Anis melototkan matanya memandang Rara yang mengerucutkan bibirnya lucu.

"Mamah tuh ditipu sama buk-ibuk tadi. Mamah tuh jadi orang terlalu baik, seharusnya mamah abis ini demo didepan menteri pemasaran, minta turunkan harga sayur dipasar. Kenapa bisa mahal gitu, sedangkan di supermarket satu plastik mika kangkung bersih udah dipotong cuman 10rb aja.." Anis mencoba menulikan telinganya, keluhan dan cerocosan unfaedah anaknya itu sungguh hampir membuatnya gila.

Anis berhenti didepan penjual ikan, Anis tersenyum melihat ikan favorit suaminya, dengan rasa bahagia Anis lalu menghampiri si penjual.

"Pak, ikan asin nya berapa ya sekilo?"

"Ikan asin sekilo nya 5rb buk, mau berapa kilo ya?"

"Pasti nanti mamah beli tigakilo disuruh bayar 20rb, percaya sama Rara, mah." Anis menyenggol bahu Rara dan meringis lalu menatap kembali pada si bapak penjual ikan.

"Saya mau satukilo saja pak."

"Iya buk, sebentar ya buk." Anis menganggukkan kepalanya menunggu si bapak yang mulai menimbang ikan dan membungkus nya.

"Ini buk ikannya, 5rb." Anis lalu mengeluarkan uang 5rb dan langsung memberikan kepada si bapak penjual ikan, dan lalu kembali berjalan setelah mengucapkan terima kasih.

"Mah, Rara capek mah. Istirahat duduk kek," Anis menggelengkan kepalanya, kalau tau membawa Rara jalan kepasar akan membuat dirinya sepusing ini, tidak akan Anis membawanya. Bikin malu.

"Mah kok bengong, hayoloh mikirin papah ya mah, udah ga sabar pengen peluk, cum sama papah, hehe."

Tak!

"Auu! Mamah ini kepala manusia tau, kepala Rara malah dipukul pakai tas belanja, bau itu ada ikan asinnya." kata Rara dengan mencebikkan bibirnya.

"Berhenti dulu napa kamu ngomong, pusing mamah denger kamu ngomong, ga ada capeknya ya kamu." Rara menghendikkan bahunya lelah. Lelah berjalan, lelah di omelin terus.

"Mamah mau jalan lagi beli ayam sama telur, kamu mau ikut atau duduk disini aja? Nanti mamah balik lagi kesini,"

"Rara capek mah, Rara tinggal sini aja ya mah. Nanti mamah balik loh kesini jemput Rara."

"Iya-iya. Udah mamah jalan dulu, kamu jangan kemana-mana nanti mamah susah carinya." Rara menganggukkan kepalanya patuh. Setelah kepergian Anis yang kembali melanjutkan perjalanan nya menyusuri pasar senen, Rara pun boring.

Rara mengerucutkan bibirnya, kedua bola matanya tidak berhenti untuk berkelana, berkeliaran mencari mangsa. Rara tersenyum malu-malu saat netra matanya tak sengaja bertatap dengan seseorang dari seberang sana. Orang itu pun ikut tersenyum karena Rara yang tersenyum, orang itu menggelengkan kepalanya saat Rara yang dengan cepat-cepat memalingkan wajahnya kesamping.

"Wanita itu kenapa, sih?"























Rasa Sayange 2×
Hei liat ada GIRA, rasa sayang-sayange.
Rasa Sayange 2×
Hei nanti kita ketemu lagi, rasa sayang-sayange....

GIRA (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang