PART 15

3.6K 135 0
                                    

Rara tersenyum-senyum sambil memandangi ponselnya, Rara terkikik ketika melihat video meme yang menggelitiki perutnya. Gadis itu berguling-guling dikasurnya, tertawa sampai setengah badannya melorot kebawah kasur. Ginda masuk kekamar, pria itu membawa segelas kopi yang mengepul panas. Ginda mengernyitkan dahinya menatap pada Rara yang masih asyik berselancar dengan dunianya.

Ginda berdecak gemas, mengangkat kembali Rara untuk berbaring teratur dikasurnya. Rara tersenyum lebar mengangkat tangannya manja.

"Gendong.."

"Mau kemana gendong, aku disini aja." ucap Ginda mendorong pelan kening Rara dan duduk disebelah Rara. Rara mengerucutkan bibirnya langsung mencubit lengan Ginda.

"Adoh, Rara. Kamu apaan sih cubit-cubit aku, sakit Ra." adu Ginda menepuk kepala Rara.

"Iih mas, jangan tepuk-tepuk kepala aku sakitt."

"Nah itu yang aku rasain. Emang mau kemana sih, minta digendong?" Rara membuang mukanya setelah mematikan ponselnya dan meletakkan sembarang.

"Itu nanti hpnya cariin susah, diletakkan yang bener biar kalau dicari nggak ngomel."

"Iti ninti hipinyi ciriin sisih, dilitikkin ying binir biir kili diciri iggik ngimil." ejek Rara lalu menjulurkan lidahnya pada Ginda.

"Siapa yang ngajarin ngeledek gitu, hm?" tanya Ginda seraya membawa Rara keatas pangkuannya. Rara meletakkan kepalanya dibahu Ginda, memeluk leher Ginda erat.

"Aku belajar dari novel."

"Nggak boleh baca novel lagi, orang baca tuh yang baik, bisa jadi motivasi diri sendiri."

"Nggak mau. Rara itu pencinta novel, jadi terserah aku mau novelnya bagus atau nggak, biarin dong mas."

"Iya-iya." Rara menganggukkan kepalanya, tersenyum senang akan kemenangannya. Rara menopang dagunya dibahu Ginda, matanya menatap pada leher Ginda yang sangat sexy, apalagi ada beberapa bulir keringat yang menetes dileher putih Ginda. So hot.

"Ah ssshh Rara." Rara terkekeh masih menempelkan bibirnya pada leher Ginda. Rara mengecupi beberapa kali leher Ginda, dan menjilati keringat dileher Ginda. Jijik sih, ya terserah Rara dong.

"Sayang." Ginda mencoba melepaskan lehernya dari makhluk seperti Rara, sungguh kalau dibiarkan terlalu lama, maka Ginda akan pastikan Rara esoknya tidak bisa berjalan dengan benar.

"Rara." Ginda mengernyitkan dahinya saat tidak mendengar suara dari Rara, Ginda menjauhkan wajahnya dan menatap Rara.

"Ck, tertidur heh. Dasar merepotkan..."

Ginda meletakkan Rara berbaring nyaman diatas kasur, merapihkan selimut lalu menyelimuti Rara dengan benar, setelahnya Ginda pun bangkit dan duduk di kursi dekat jendela, menikmati kopinya sembari menatap keluar jendela.

"Astaga! Aku baru ingat kalau Rara belum mandi seharian ini, ck." Ginda pun dengan tampang lelahnya memandang Rara yang terlelap nyenyak sampai mendengkur keras. Mungkin sebaiknya ia tidak usah membangunkan gadis itu, biarkan saja Rara sekali-kali tidak mandi seharian penuh. Lagipula badannya masih tetap akan wangi, apalagi dibagian bawahnya itu, oh astaga.








































Diskon😅

GIRA (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang