PART 16

3.8K 141 2
                                    

Ginda tersenyum merangkul bahu Rara, gadis itu tengah bercermin meliak-liukkan badannya, Rara mengusap kebaya berwarna merah muda yang diberikan oleh Ginda untuk perpisahan nya, yang tinggal lima hari lagi. Rara membawa lengan Ginda kedepan tubuhnya dan memeluknya erat.

"Mas, abis aku lulus kita jadi nikah kan mas?" tanya Rara.

"Hm. Kamu nggak mau kuliah dulu, nanti ngiri liat teman-teman pada kuliah atau kerja,"

"Aku nggak bakal ngiri kok mas, aku cuman mau nikah sama Mas Ginda." Ginda menepuk pelan kepala Rara.

"Iya-iya, awas loh nanti minta-minta mau kuliah, aku pites kamu." Rara terkikik mendengar ancaman Ginda yang lebih kepada menggodanya.

"Tapi kalau Rara mau kuliah, mas mau kuliahin nggak?"

"Iya sayang. Apapun maunya kamu, yang penting..."

"Yang penting apa mas?"

"Kamu penuhi semua kebutuhan aku, lahir batinnya aku, kasih aku anak banyak-banyak pokoknya, hm." Rara mengerucut mencubit perut Ginda.

"Sayang, pasti cubit aku. Seneng banget kayaknya cubit aku,"

"Abisnya Mas Ginda sih, emangnya Rara pabrik bayi apa.." rajuk Rara sembari menenggelamkan wajahnya didalam dada Ginda.

"Iya-iya maaf deh," rayu Ginda mengecup kening Rara. Rara tersenyum semakin mengeratkan pelukannya pada Ginda.

Rara berjalan-jalan disekitar taman dekat rumah orangtuanya, Rara beberapa kali mengecek ponselnya hanya untuk memastikan Ginda ada atau tidak menghubunginya atau sekedar chat. Rara berdecak kesal saat nomor Ginda tidak aktif yang hanya diangkat oleh suara perempuan asing. Rara duduk dikursi menghentakkan kakinya, ia kemudian membuka aplikasi instagram dan mulai menstalking akunnya Ginda.

"Apaan instagram fotonya dokumen semua, pantes nggak ada yang kasih luv."

Gindaaaa4anya

❤ 💬 ↗Gindaaaa4anya #dirumahaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 💬 ↗
Gindaaaa4anya #dirumahaja

Rara berdecak saat tidak menemukan tanda-tanda kalau Ginda selingkuh dibelakangnya. Semua isi postingan Ginda di Instagram semuanya kebanyakan foto kertas-kertas dokumen yang ngeblur, tidak ada satupun foto dirinya disana, paling foto telapak tangan yang lagi-lagi memegang dokumen. Apa sih isi dokumen itu, jangan-jangan sensus selingkuhan Ginda.

"Eh ada adik manis!" Rara mengernyitkan dahinya langsung melotot begitu wajah Samsir terlihat. Rara berdecak kesal langsung menarik kuat rambut Samsir, membuat Samsir berteriak kesakitan.

"Argggh, setop Rara! Sakitnya rambut aku, aduh rontok dah." Rara menjulurkan lidahnya lalu melepaskan rambut Samsir setelah mengelapkan telapak tangannya pada kursi.

"Dikurangin napa Ra galakmu. Pantesan aja Ginda jalan sama cewek lain, kamunya gitu suka kasar. Iih, kasian di selingkuhin, wlek." ucap Samsir kemudian langsung berlari meninggalkan Rara yang terdiam dengan meremas kuat ponselnya.

Rara mencebikkan bibirnya, kedua matanya berkaca-kaca menatap lurus kedepan, Rara menahan sesak pada ginjalnya saat sudah dirasa airmatanya mengalir deras dipipinya, dengan penuh kecewa Rara bertekuk lutut dan menatap pada langit-langit.

"Mas Ginda jahat!!!"

Ginda tersentak kaget, melebarkan bola matanya melihat Rara yang menatapnya dengan kesal bercampur amarah, Ginda menggelengkan kepalanya, Ginda langsung berpamit pada klien nya dan berlari kencang menghampiri Rara.

"Rara, jangan lari sayang." teriak Ginda saat Rara yang sudah berlari kuat meninggalkannya.

"Bodo. Rara pengen putus,"

"Rara, hati-hati!" Ginda meringis ngeri melihat Rara yang berlari dijalanan aspal tempat kendaraan berlalu lalang, Ginda menolehkan kepalanya begitu terdengar suara klakson nyaring dari arah samping kanan.

"Rara, awas mobil!!!" Rara melototkan matanya, Rara memejamkan matanya memeluk badannya erat.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa .... hufh. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..."

"Neng minggir, mau ditabrak beneran tah." Rara membuka kedua matanya. Rara mengernyit sambil meraba-raba badannya, masih utuh.

Rara berdecak kesal, menatap Ginda yang menertawakan nya sampai memegang perut. Rara berjalan garang, menghampiri Ginda yang seketika bungkam walau masih menyisakan senyuman gelinya.

"A-a-a-aaa adoh sayang, Rara telinga aku, putus dah putus." Rara menghiraukan ringisan kuat Ginda, Rara berjalan sambil menjenjet telinga kiri Ginda, maybe sampai mereka tiba dirumah.





























Aemm, cuman ngasih tau aja😀 kalau konflik ala GIRA ya gini gaess😂😂😂
#aneh
#korbansinetron
#dirumahaja

GIRA (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang