Aku dan Lino terus berjalan dengan tangan kita yang saling terpaut, sungguh aku sangat menyukai genggaman tangan Lino, sampai-sampai aku tak ingin melepasnya.
Ku lihat Lino yang mengerutkan dahinya, sedetik kemudian ia melepaskan genggaman kita dan berlari ke depan, aku tersentak dan spontan menghentikan langkah kaki ku.
Mata ku sibuk mencari keberadaan Lino, sampai aku melihatnya berdiri sekitar 3 meter dari keberadaan ku, ia sedang memandang seorang gadis dengan air wajah khawatir.
"Kau baik-baik saja? ada yang terluka?" tanya Lino khawatir.
Gadis yang ditanya hanya mengangguk pelan, matanya menatap lurus karena masih kaget.
Gadis itu hampir saja tertabrak kendaraan yang melintas disisi jalan.
Aku tetap berada di posisi ku melihat wajah khawatir seorang Lino.
Beberapa detik berikutnya, seseorang menepuk puncak kepala ku sebanyak dua kali dengan pelan
"Jangan lemah," ucap orangitu lalu ia melintas melalui ku.
Dia adalah Hwang Hyunjin, satu-satunya orang yang mengetahui alasan ku berpacaran dengan Lino.
"Sera!, kau baik-baik saja? maaf aku terlambat," jelas Hyunjin kepada gadis yang bernama Jung Sera itu. Hyunjin menatap Lino sebentar kemudian menuntun Sera beranjak dari posisinya.
Aku melihat Lino yang memerhatikan kepergian Sera dan Hyunjin, Lino mengalihkan pandangannya dan berlari ke arah ku.
Aku hanya tersenyum manis kepadanya dan melanjutkan perjalanan kita.
.
.
"Y/n, bagaimana sekolah mu?" tanya ibu Lino setelah menyelesaikan acara makan malam bersama.
Iya, makan malam bersama yang hanya dihadiri oleh kaum perempuan, yaitu aku, ibuku, dan ibu Lino.
"Lancar saja bibi," respons ku
"Aku benar-benar minta maaf karena Min Ho tidak ikut makan malam bersama, tidak apa-apa kan y/n?" tanya ibu Lino tak enak hati.
Aku tersenyum "Tidak apa bibi, Lino harus berlatih lebih rutin," ujarku, mengingat Lino yang sangat rutin latihan tari untuk meningkatkan kemampuannya.
Disisi lain, di ruang latihan dance sekolah. Lino fokus memperbaiki gerakannya yang belum sesuai dan terus mengulangi gerakan agar semakin lancar.
Tepat pukul 8 malam ia selesai latihan.
"Jung Sera? Hyunjin tidak latihan hari ini." Lino memberitahu Sera yang sedari tadi duduk di kursi yang berada pada sisi ruangan.
"Aku tahu, sudah lama aku tidak melihat mu latihan," ucap Sera, Lino mengangguk dan tersenyum.
"Baiklah, kita harus pulang," ujar lino dan mereka bergegas meninggalkan sekolah.
"Maaf aku tidak bisa mengatar mu pulang," sesal Lino saat sampai di persimpangan jalan
"Iya, tidak apa-apa."
"Terimakasih untuk tadi siang," sambung Sera
"iya."
Saat ini aku sedang asik membalas pesan dari kang Mina-sahabatku, sembari menunggu ibuku dan ibu Lino mengobrol.
"y/n, kau masih ingin menunggu Min Ho?" tanya ibu Lino lembut.
"Kalau kau ingin menunggunya, ibu akan melanjutkan obrolan kami," sahut ibuku sembari tertawa bersama ibu Lino. Aku terdiam sejenak,
"Ayah, Ibu, aku pulang!" teriak suara yang sangat familiar bagi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray Kids Imagine ✔
Fanfiction[Tahap Revisi] Beberapa Chapter akan di-unpublish karena masih dalam proses revisi. Kisah random anak nyasar . Develop our Imagination Dibaca aja dulu, siapa tau nyantol. . . Stray Kids x You #4 on Stay (020721) #12 on Yang Jeongin #18 on Kim Seun...