Jeongin

489 70 3
                                    

"Lo itu emang paling beda."

"Biasanya nih, pasangan bertengkar karena ada orang ketiga atau karena keegoisan masing-masing, ya lo? malah karena nilai lo lebih rendah dari cowok lo. Heran!"





Jeongin POV

Aku melihat y/n yang meremas kertas hasil ujian harian.

Kalau sudah begitu, aku sangat hafal, pasti nilai yang diperoleh tidak mencapai targetnya.

Pulang sekolah aku berusaha mendekatinya.

"Pulang bareng mau gak?" tanya ku yang berjalan di sampingnya.

"Gak!"

"Kenapa?"

"Aku pulang sendiri."

Aku hanya bisa menghela napas dan memandangi punggung y/n yang semakin menjauh.

"Napa? marah lagi tuh pacar lo?" tanya Chenle.

Aku menggeleng pelan dan melangkah pergi mengikutinya.

---

Jeongin meraih tangan ku.

"Kita belajar bareng gimana?" tanya Jeongin.

"Gue lagi gak mood, lo bisa kan gak usah ngomong sama gue dulu?"

"Okey, aku gak akan ganggu kamu. Nanti bisa hubungin aku," ujar Jeongin lembut dan membiarkan ku pergi menjauhinya.

Selama perjalanan pulang, aku masih belum bisa mengontrol emosi ku bahkan setelah sampai di rumah pun aku masih merasa sangat marah.

"Em.. gue tau nih kalau lo udah kayak gini," ujar kak Yeji, kakak ku.

"Apaan sih kak? udah deh, aku capek."

Aku berjalan begitu saja menaiki anak tangga menuju kamar ku.

"Cerita sini sama gue," ujar kak Yeji yang masih saja mengikuti ku hingga masuk ke dalam kamar.

"Nanti aja," sahut ku yang segera memasuki kamar mandi.

Selesai aku membersihkan diri aku melihat kak Yeji yang sedang rebahan di tempat tidur ku.

"Capek gue."

"Uh?" Kak Yeji segera bangkit dan memberikan atensi penuh pada ku.

"Kalah mulu," lanjut ku sambil mengenakan kacamata yang sebelumnya dipakai kak Yeji.

Karena aku sedang kesal jadinya kak Yeji tidak marah saat aku mengambil kacamata yang sedang dia pakai.

"Kalah apa? kalah lomba? lo ikut lomba apa lagi?" tanya kak Yeji bertubi tubi.

"Bukan kak, gue kesel karena Jeongin selalu lebih unggul daripada gue dalam segala bidang, huh!"

"Terus? lo cuekin dia lagi? marah lagi?"

Aku hanya mendengus lalu mengangguk.

"Lo itu emang paling beda."

"Biasanya nih, pasangan bertengkar karena ada orang ketiga atau karena keegoisan masing-masing, ya lo? malah karena nilai lo lebih rendah dari cowok lo. Heran!" komentar kak Yeji.

"Ya emangnya gue lo?! berantem karena orang ketiga?" 

"Lah, siapa bilang ada orang ketiga? emang dia aja yang ngeselin," sahut kak Yeji dan malah ikutan bete.

"Gitu-gitu masih sayang juga lo sama kak Hy-," sahutan ku terpotong karena mendapat tatapan tajam dari kak Yeji. 

"Nih ya, gue kasih tau lo. Cepet baikan," ujar Kak Yeji lalu ia pergi meninggalkan ku di kamar.

Stray Kids Imagine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang