Hoodie Season

574 64 0
                                    

"Bisa kita bertemu?" 

Suara yang aku rindukan, perlahan senyuman ku mengembang.


Musim Dingin
29 Desember 2019

Melihatnya menatap gadis lain sedalam itu membuatku kesal.

Cemburu? 

Iya, aku sangat cemburu.

Memang aku siapanya?

Aku belum menjadi siapa-siapanya, namun aku berharap lebih, hal itu yang membuatku menjadi cemburu seperti ini. 

Kuurungkan niat ku memberitahu dirinya bahwa aku akan mengambil cuti selama 1 semester ini. 

Untuk apa aku memberitahunya? nampaknya aku sudah tidak penting lagi...

"Mau menjadi kekasihku?" 

kalimat itu sungguh menyayat hatiku, aku marah, ingin menangis, ingin menghilang dari bumi ini secara misterius agar aku tahu, apakah ia akan berjuang mencari ku?

Gadis yang berada dihadapannya mengangguk dengan antusias dan dirinya yang tersenyum bahagia. 

Gila.. ini membuatku gila. 

Sejak kejadian itu aku menghilang tanpa kabar, membawa kenangan ku dengannya bersama. Hanya sebuah kenangan pernah dekat, berbagi cerita, tawa, sedih bersama.  

"Udah mau akhir semester nih, gimana lo?"

Aku mengendikan bahu ku, mataku mengarah pada Jeongin yang menampilkan senyum kecutnya.

"Udahlah, masih banyak kali cowok selain dia," ucap jeongin. 

"tapi Chan cinta pertama gue," sesal ku.

"terus kenapa kalau kak Chan cinta pertama lo?" tanya Jeongin lalu ia menyeruput ramen yang berada di genggaman tangannya.

Sekedar info, Jeongin adalah adik sepupu ku.

"cinta pertama kenapa selalu berakhir tragis sih?" 

Jeongin menghela nafas, "udah hampir setahun lo masih belum bisa lupain dia, gak bosen?"

"Enggak, gue gak pernah bosen sama Chan."

"Loh, mau kemana?" tanya ku pada jeongin yang berdiri membawa mangkuk ramennya.

"ke dapur, cuci piring."

"ohh."

"Mending lo keluar gitu cari udara segar, mumpung masih musim gugur, lo kan suka musim gugur." 

Aku tak menanggapi ucapan Jeongin, apa selera ku juga berubah hanya karena cinta ku tak seindah musim semi? apakah suasana di musim dingin masih melekat dalam diriku?

Hp ku berbunyi yang segera ku angkat tanpa melihat siapa penelponnya. 

"Hai... ini y/n kan?"

Aku berdeham, aku berusaha menenangkan hatiku yang mulai bergemuruh mendengar suara ini. 

"Bisa kita bertemu?" 

Stray Kids Imagine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang