21. Akhir Perjuangan Ardo

5.4K 337 18
                                    

"Untuk dicintai memang perlu perjuangan. Apalagi, orangnya itu lo."


•••♥•••

Senja tak tahu harus bersikap seperti apa. Saat dirinya di hadapkan dalam momen yang begitu awkward seperti saat ini.

Perasaan Senja tercampur aduk. Antara gelisah, malu, bersalah dan canggung. Semuanya tercampur rata, sampai tak dapat membedakan mana yang benar-benar mengusik hatinya. Kalau begini jadinya, Senja tak akan mengulang untuk kedua kalinya.

Bertemu laki-laki yang sama dalam kesempatan tak terduga ini benar-benar bukan suatu hal yang mengasikkan. Apalagi masa lalu mereka yang masih membelenggu. Keduanya pasti masih mengingat jelas penolakan yang Senja haturkan dulu. Sekarang, Senja terlihat mengemis cinta pada laki-laki yang sama. Senja terlihat seperti menjungkirbalikkan takdir yang ada, dan itu bukan sesuatu yang patut dibanggakan, melainkan suatu keburukan.

Arinie menatap keduanya bergantian, tentunya dengan penuh selidik. Keduanya terlihat saling mengenal, mereka tampak begitu canggung seperti teman lama yang sudah lama tak jumpa. Namun, anehnya keduanya tak ingin saling menyapa. Hanya saling mengintip melalui ekor mata dengan malu-malu.

Oh, astaga. Apa keduanya ini pernah berhubungan? Dan saling jatuh cinta? Namun, berakhir tidak cinta. Tapi, dengan ajaibnya takdir mempertemukan mereka. Bisa jadi juga, dikarenakan beban masa lalu yang ada, mereka berubah canggung. Malu satu sama lain. Sepertinya itu penganalogian yang cukup tepat untuk mereka berdua.

"Kalian pernah pacaran, ya?" tebak Arinie setalah sekian lama menganalisis tingkah laku keduanya.

Senja melotot kecil, ingin menolak. Sementara Ardo hanya diam saja, karena takut Senja akan semakin ilfeel padanya.

Melirik Ardo yang hanya diam saja membuat Senja paham. Laki-laki itu pasti ingin main aman, itu semua juga pasti karena penolakannya.

"B-bukan. Kami memang saling mengenal, tapi tidak sampai pacaran," jawab Senja meluruskan kesalahpahaman yang ada.

Arinie mengerti namun, tetap saja ada yang janggal. Kalau mereka saling mengenal dan tidak ada something tidak seharusnya berlaku layaknya kucing malu-malu ketemu mantannya begini. Pasti ada yang mereka sembunyikan. Otak detektif cinta Arinie meluncur dari persembunyiannya. Kalau mereka tak membalas, Arinie akan mengupas.

"Oke, kalian nggak pernah pacaran. Tapi, kenapa kalian canggung begini? Ada apa? Coba jelasin." Arinie berubah menjadi host-host talkshow yang selalu saja kepo dengan kehidupan bintang tamunya.

Senja menunduk malu, tak mungkin ia menjelaskan kelakuan buruknya pada Ardo. Itu memalukan tahu. Senja berharap Ardo saja yang membalasnya. Namun, harapannya hanyalah semu. Ardo hanya diam saja. Nampaknya, Senja harus beraksi untuk saat ini.

Oke, hembuskan napas pelan dan katakan segalanya. Senja pasti bisa!

"Oh itu. Aku sama Ardo memang pernah dekat, tapi nggak sampai pacaran. Kami juga nggak berhubungan udah lama, makanya canggung begini." Semoga jawabannya cukup memuaskan sisi kekepoan Arinie.

Arinie manggut-manggut, cukup masuk akal. Orang yang pernah dekat namun tak berpacaran tentu akan seperti ini. "Kali ini gue percaya. Tapi, apa kalian yakin mau ngelanjutin kencan butanya?"

Naga Senja (Segera Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang