Part 5 || Revisi✅

965 152 21
                                    

Yuu guys di Vote sama komenn, jangan pelit pelit👀

Happy Reading♡

*****

"Gue pulang." Singkat Arga kemudian melangkah keluar kafe meninggalkan Rara yang menunduk lesu.

"Kenapa setiap ada gue, Arga selalu pergi." Lirih Rara tapi masih didengar para sahabatnya.

"Udah Ra jangan dimasukin kehati." Ucap Ari menenangkan.

"Maaf ya gara gara gue acara kumpul kalian jadi berantakan." Ucapnya pada Viko dan Ari dengan rasa bersalah.

"Nggak papa kali, kan bisa lain waktu." Ucap Viko santai.

"Yaudah kalo gitu gue susul Arga dulu,mau minta maaf." Sebelum para sahabatnya mencegah, Rara sudah keburu pergi.

"Kali ini apa yang bocah itu bakal dapetin." Gina menghela nafas lelah.

"Gak ada kapoknya ya tuh orang." Ucap Viko menggelengkan kepala heran.

"Jangan salah ya! Cewek kalau udah berjuang itu nggak bakal mikirin konsekuensi apapun." Ucap Fafa tiba tiba.

"Iya sih Rara kan dari dulu belum pernah kenal yang namanya cinta." Celutuk Gina.

"Susul yuk? gue khawatir sama Rara." Ajak Fafa yang disetujui mereka.

Sedangkan Rara masih celingak celinguk mencari keberadaan Arga, dan matanya menangkap Arga yang sedang berjalan menuju parkiran.

"ARGAAAA!" Teriakan Rara mampu membuat Arga Reflem berhenti.

"Arga."

"Mau apa lagi lo sih lo?!" Arga menatap tajam Rara, sangat tajam sehingga membuat keberanian Rara sedikit menciut.

"G-gue cuma mau minta maaf kok." Rara memberanikan diri menatap mata tajam Arga.

"Cih, minta maaf?" Arga berdecih pelan

"M-maaf udah ganggu acara kumpul kalian, gue cuma terlalu senang ketemu sama lo." Rara menunduk dengan tangan yang meremas tas slempangnya.

"Denger gue baik baik! Jangan ganggu dan kejar kejar gue lagi! Gue muak! Jijik tau nggak." Rara terhenyak, dia menatap Arga yang semakin menatapnya tajam.

"Gue suka sama lo Arga, lo paham nggak sih?" Rara berucap dengan pelan.

"Suka? Ck, gue hitung dulu udah berapa banyak kata yang gue denger dari cewek cewek murahan termasuk lo! Nyatanya mereka nggak bener bener suka, mereka cuma mau ketenaran. Begitu juga dengan lo kan?" Ucap Arga menusuk.

"Tapi Arga, gue beneran suka sama lo, gue bahkan nggak butuh apa itu ketenaran." Ucapnya lirih.

"Pergi lo." Usir Arga dengan dingin,Rara mengangguk.

"Iya gue pergi, nggak papa mungkin lo lagi emosi, besok gue bawain bekal lagi ya? Gue bikinin yang paling enak kok." Ucap Rara disertai senyuman tulus, tapi tidak dengan matanya yg terlihat berkaca kaca.

Disaat Rara akan berbalik pergi, ucapan Arga kembali menyakiti hatinya.

"Gue nggak butuh bekal sampah!" Rara tersenyum, lagi. Seolah olah Rara menganggap ucapan Arga hanya candaan.

Struggle and End!! (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang