Part 3|| Revisi✅

1K 157 26
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen!!

Happy Reading♡

*****

Keadaan kelas saat ini hening, semua siswa siswi sedang fokus mendengarkan penjelasan guru didepannya, kecuali satu orang, Rara.

Rara saat ini malah enak enakan berkeliling dialam mimpinya, tanpa takut jika sewaktu waktu dapat amukan dari guru yang mengajar, bahkan Fafa dan Gina sudah jengah, karena Rara tidak bangun bangun, walau sudah dibangunkan.

Namun, Sepertinya sang guru menyadari jika ada satu muridnya yang tidak menanggapi ocehannya. Dia segera menghampiri Meja Rara dengan berkacak pinggang.

"RARAAAAAAA!" Teriakan penuh emosi itu masih belum juga membangunkan Rara.

BRAK!

"RARAAAA BANGUN KAMUU!" Dan akibat gebrakan meja itu mampu membuat Rara terlonjak kaget.

"Saoloh pakk jangan teriak napa! brisik tau!" Cibir Rara tanpa bersalah, dia mengucek matanya sambil menatap Pak Gatot dengan sayu.

"RARA KELUAR KAMU SEKARANG!" Teriak Pak Gatot sembari menunjuk pintu keluar.

"Iya iya Pak, nggak usah pake urat. Santai aja." Ucap Rara santai, tanpa diperintah dua kali, Rara langsung melenggang pergi meninggalkan kelas tanpa memperdulikan apapun.

Rara berjalan tak tentu arah, mau kekantin tapi belum laper.

"Huh kemana ya? ngadem aja kali ya di perpus? biar dikata rajin gitu hihi." Ucapnya terkikik sendiri. Jangan kalian pikir Rara itu bodoh lo ya? Rara itu pinter bahkan selalu jadi juara kelas tapi ya karena malesnya ituloh.

Saat sedang asik berjalan sambil bersenandung Riang, matanya terhenti melihat seorang cowok tampan sedang bermain bola dengan sangat Cool. Yang tidak lain adalah Arga.

"Ini nih yang namanya jodoh nggak kemana, gue harus terima kasih sama pak Gatot, gara gara disuruh keluar jadi dapet Rezeki ketemu Doi." Oceh Rara, dia segera berlari menuju kantin untuk membeli air mineral.

Setelah kembali Rara menghampiri Arga yang sedang duduk sendirian dipinggir lapangan, sepertinya dia kelelahan. Rara tersenyum lebar menatap air mineral ditangannya.

"Hai Capek ya? Ini gue bawain minum buat lo." Ucapan Rara sempat membuat Arga menoleh, tapi detik berikutnya dia membuang muka.

"Ayo ambil Ga, nggak mungkin gue kasih Sianida kok." Bujuk Rara, dia menyodor nyodorkan air mineral pada Arga.

"Ga butuh." Ucap Arga dingin, seperti biasanya.

"Sekali aja kek terima, gue tau lo haus." Ucap Rara dengan memohon.

"Gue. Bilang. Nggak. Butuh." Ucap Arga penuh penekanan, kehadiran Rara membuat emosinya naik entah kenapa dia tidak suka melihat gadis itu.

"Tapi ka-"

"CK. DO AMBIL BUAT LO!" Arga berteriak pada salah satu anak basket yang ada disana, dan langsung meleparkan botol mineral milik Rara.

"See? udah gue ambil kan?"Arga tersenyum miring kemudian pergi meninggalkan Rara yang tersenyum Miris.

"Dua kali? Oke gue masih tahan, semangat!" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Struggle and End!! (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang