Part 28

604 26 5
                                    

Maaf kalo ada typo😋
Happy Reading♡

"Awhss Pelan pelan dong Ra! Sakit tau." Ringis Vino Saat Rara dengan sengaja menekan kuat Luka Vino

Saat Vino mengantarkannya pulang tadi, Rara memaksa akan mengobati Luka Vino, Vino sempat menolak tapi karena Rara terus memaksa akhirnya dia terdampar disini. Padahal kan emang mau, jual mahal dikit gapapa elah heheh.

"Siapa suruh berantem!" Sinis Rara

"Ya gue nggak terima lah! Masa muka ganteng Gue ini ternodai dengan tangan kotornya." Bela Vino

Disini juga ada Ardan. Setelah melihat mereka berdua dan keadaan Vino langsung Saja Ardan bertanya, Kemudian Dijelaskan Vino yang Sialnya kejadian tadi pagi juga di ungkit ungkit.

"Kamu Ra! Kan Abang udah bilang, Gausah deh pacaran sama dia! Cuma dapet capeknya doang!" Rara memutar kedua bola matanya malas

"Putusin!" Mata Rara membulat Terkejut

"Enak aja main putusin! Sia sia dong perjuangan Rara!" Ketusnya

"Lagian mending Lo pacaran aja sana Sama Vino! Abang restuin kok." Vino yang namanya disebut sebut pun tersentak kaget

"Ya nggak lah bang, kak Vino kan cuma temen Rara." Sergah Rara

"Halah Nanti juga awalnya teman bisa bisa jadian." Ucap Ardan

Maunya sih gitu wkwk.Suara hati Vino

"Kayaknya juga si Vino juga suka sama lo." Vino melotot dengan tubuh yang tiba tiba salah tingkah

"Ya nggak lah bang!!" Ucap Vino cepat

"Hooh noh dengerin, Lagian abang nasihatin mulu kek pakar cinta, Lah sendirinya aja jomblo ngenes gitu." Ejek Rara

Ardan hanya mendengus kesal

"Abang nggak jomblo yah! Jodohnya aja yang masih dipinjem orang." Elak Ardan

"Makanya gausah pacaran, Daripada capek capek jagain jodoh orang." Lanjutnya

"Heleh! Lo ngomong gitu buat pencitraan aja, Biar bisa dibilang jomblo terhormat gitu?" Cibir Rara

"Sirik aja sih lo monyet!"

"Ya kalo gue monyet, Berarti lo abangnya monyet!" Cela Rara

"Ehkm Ra? Lo niat nggak sih ngobatin guenya?" Vino yang sedari tadi diam, kini angkat suara karna memang Lukanya belum semua diobati dan Rara yang terus berdebat dengan Abangnya.

"Eh iya, Nahkan jadi lupa! Gara gara abang nih." Gerutu Rara

"Kan Gue lagi yang kena." Gumam Ardan

Rara kembali mengobati luka Vino. Wajahnya yang bisa dibilang bonyok, dengan pipi dan pelipis yang membiru, Bibir yang sedikit robek disamping dan hidung yang mengeluarkan darah padahal tidak mimisan. Rara jadi meringis Ngilu melihatnya.

"Sakit nggak sih kak?" Tanya Rara

"Ya sakitlah onta! Lo pikir ini enak?" Sungut Vino

"Heh! Gue tanya baik baik jawabnya ngegas! Dasar gatau terima kasih." Gerutu Rara

"Yang maksa buat ngobatin sapa?"

"Gue Sih heheh." Vino hanya mendengus kesal

Selesai membersihkan darah dihidung Vino, Rara memeras air yang sudah diberinya antiseptik itu dan mengelapnya lembut pada luka Vino.

Dalam Jarak yang bisa dibilang dekat ini, Vino bisa berkesempatan mengamati wajah Rara yang menurut Vino sangat Cantik. Vino tersenyum kecil Saat Rara dengan Serius mengobati lukanya, dan sesekali meringis sendiri. Padahal yang sakit kan dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Struggle and End!! (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang