Janlup Votmen gais!
Happy Reading♡
*****
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, saatnya para Siswa Siswi berhamburan keluar kelas, begitu juga dengan Rara dan para sahabatnya.
"Pulang sama siapa Ra?" Tanya Fafa.
"Gue pulang sama bang Ardan, dia katanya mau traktir gue makan sepuasnya." Rara nyengir kearah fafa.
"Woahh! gue boleh ikut nggak? kan lumayan tuh dapet liat cogan juga bisa makan gratis." Celetuk Gina membuat Rara melotot garang.
"Enak aja! nggak boleh." Ucap Rara.
Fafa mencibir." Pelit banget sih lo, gue kan mintanya ke Bang Ardan, bukan sama lo."
"lagian juga bang Ardan kaga mao traktir lo pada." Jawab Rara.
"Yaudah deh gue pulang dulu tuh udah ditunggu sopir gue." Pamit Fafa.
"Hati hati ya Fa." Ucap Rara yang diacungi jempol.
"Lo pulang sama siapa Gin?" Tanya Rara.
"Gue dijemput bonyok gue nih sekalian mau keluar." Tanpa sepengetahuan Gina Rara terdiam mendengar ucapan Gina.
Rara tersenyum miris, Dia bahkan tidak pernah diantar jemput orang tuanya apalagi Quality time bareng, Rara sendiri lupa kapan terakhir kalinya mereka kumpul.
"Eh Ra kok malah diem sih?" Tanya Gina.
"Ah nggak papa Gin gue cuma kesel bang Ardan lama banget padahal gue udah nggak sabar." ucapnya dengan nada pura pura kesal. Gina hanya mengangguk saja
"Itu bonyok gue dah sampe gue duluan ya Ra." Pamit Gina.
"Iya hati hati!" Teriak Rara ketika Gina sampai di mobilnya.
Rara menghela nafas kemudian mengedarkan pandangannya kearah parkiran yang masih sedikit ramai, matanya bertemu dengan mata tajam milik Arga, Rara langsung saja melambaikan tangan sembari bilang 'hai Arga' tanpa suara.
Arga mengedikkan bahunya tak perduli kemudian menaiki motornya dan melewati Rara dengan begitu saja. Rara hanya tersenyum kecil melihat itu baginya itu sudah biasa.
Tin!Tin
Rara menengok dan ternyata itu Ardan, segera Rara menhampiri Ardan dengan mengomel ngomel.
"Ih Abang kemana aja sih! pegel tau nunggunya katanya tadi mau jemput cepet." Ucap Rara kesal. Ardan hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ya maaf, tadi Abang ketiduran sampe lupa deh"Ardan tersenyum tanpa dosa kearah Rara membuat Rara semakin kesal. Rara segera menaiki motor milik Ardan.
******
Sesampainya di Cafe Rara dengan antusias menarik tangan Ardan untuk mencari meja yang sesuai dengan mereka pilihannya jatuh pada meja pojok dekat jendela. Rara segera menarik Ardan menuju tempat itu. Ardan sendiri hanya pasrah ketika tangannya ditarik tarik oleh sang adik.
"Bang traktir sepuasnya loh ya!" Ucap Rara dengan senyum menyebalkan.
"Eh apaan! Gue cuma bilang traktir doang. Bukan makan sepuasnya!" Protes Ardan.
"Tapikan lo udah bikin gue nunggu lama!" Jelas Rara.
"Serah lo deh." Pasrah Ardan sedangkan Rara memanggil pelayan untuk memesan banyak makanan, Rara menyebutkan makananya satu persatu dengan girang sedangkan Sang abang malah melongo dengan muka cengo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle and End!! (Proses Revisi)
Teen Fiction"Harusnya dari awal kita nggak pernah ketemu." "Maafin aku, jangan pergi." "Jangan minta maaf, dan buat hati aku luluh lagi." "Aku pamit Arga, selamat tinggal." _ _ _ _ Rasya Khuira Aditama, atau panggil saja dia Rara. Seorang gadis cantik tapi tid...