Maaf kalo ada typo😪
Happy Reading♡Hari ini Rara kembali membuat bekal untuk Arga, tak apa jika nanti bekalnya ditolak lagi atau bahkan dibuang, dia hanya berusaha saja siapa tau nanti bekalnya diterima ya kan.
Rara melirik jam yang menempel pada dinding dapur menunjukkan pukul 06:20. Tumben Abangnya belum bangun padahalkan hari ini dia ada kelas pagi, tak ingin penasaran dia pun naik menuju kamar Ardan
Ceklek
Disana Rara melihat kakaknya masih tertidur pulas dengan selimut yang membungkusnya sampai leher, tapi anehnya badan Ardan seperti sedikit menggigil
"Kok Abang belum bangun sih?"Rara berjalan menghampiri Ardan dan menggoyangkan badanya pelan
"Bang bangun udah siang ini abang nggak kuliah apa?"
"Bentar dek"Suaranya Serak dan rendah. Rara menyentuh kening Ardan, dia tersentak kaget karena suhu tubuh Ardan yang sangat panas
"Astaga bangg kenapa ini panas banget sih!?"Tanya Rara dengan panik
"Abang nggak usah kuliah dulu deh, bentar Rara ambil Air dingin buat ngompres abang dulu"Rara segera keluar untuk mengambil Air. Bi Sumi sepertinya sedang ditaman belakang jadi tidak ada yang membantu Rara
"Duh bang kenapa bisa kaya gini sih?padahal malem tadi masih baik baik aja kok" Tanya Rara sambil meremas Handuk kecil untuk kompresan
"Namanya juga penyakit, bisa dateng kapan aja. Kaya doi gitu tiba tiba dateng eh habis itu ngilang" Ucap Ardan Dengan suara lemah
"Ih Abang udah sakit masih aja sempet ngebucin, diem deh Rara tau kok Abang jomblo kurang perhatian" Balas Rara dengan sebal
"Gitu amat ngatainnya kemarin jomblo karatan sekarang jomblo kurang perhatian, besok apalagi?" Kesal Ardan
"Hush diem abang rebahan ganteng dulu, Rara mau bikin bubur dulu sama nyuruh Bi Sumi buat beli obat"Ucap Rara kemudia berlalu meninggalkan Ardan
Rara Berjalan menuju taman belakang sekolah untuk menemui Bi Sumi.
"BI SUMI" Teriak Rara, Bi Sumi menoleh dan sedikit berlari menghampiri Nonanya
"Ada apa non?"tanyanya Ramah
"Bi tolong beliin obat penurun panas ya, buat abang"Titah Rara yang segera diangguki Bi Sumi
"Yaudah atuh bibi beli dulu ya non"
"Iya bi hati hati"
Rara kembali menuju dapur untuk membuat bubur Hangat, sebenarnya Rara tidak terlalu pandai memasak hanya beberapa resep yang dia ketahui, tapi jika hanya membuat bubur dia bisa
"Tambah ayam aja deh biar rasanya nggak hambar"Ucapnya sambil menaburi Bubur tersebut dengan suiran ayam. Step terakhir Rara menambahkan bawang goreng.
Melihat jam dapur sudah menunjukkan pukul 06:50 Rara menghela nafas, pasti dia telat. Tapi tak apa yang terpenting sekarang adalah abangnya setikdaknya saat dia meninggalkan abangnya keadaanya sudah lebih baik
"Non ini obatnya buat den Ardan" Ucap Bi Sumi datang tiba tiba
"Oh iya makasih ya bi"
"Sama sama non"
******
Sedangkan disekolah tepatnya dikelas Rara kedua sahabatnya itu tengah mengoceh tidak jelas sambil terus mendengus kesal
"Rara kemana coba? Udah jam segini belum sampe, dihukum mampus!" Gerutu Fafa
"Iya nih mana ada ulangan fisika dadakan lagi"tambah Gina
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle and End!! (Proses Revisi)
Teen Fiction"Harusnya dari awal kita nggak pernah ketemu." "Maafin aku, jangan pergi." "Jangan minta maaf, dan buat hati aku luluh lagi." "Aku pamit Arga, selamat tinggal." _ _ _ _ Rasya Khuira Aditama, atau panggil saja dia Rara. Seorang gadis cantik tapi tid...