Part 1

2.5K 224 33
                                    

Jangan lupa Vote dan komenn!!

Happy Reading♡

*****

Seorang gadis tengah berlarian menuju sekolahnya berada, hari ini dia telat masuk karena kesiangan,setelah sampai didepan gerbang gadis itu berdecak kesal karena gerbangnya sudah tertutup rapat

"Yahh udah ketutup lagi gerbangnya, duh gimana nih, mana gurunya killer lagi. " keluh gadis itu.

Dia adalah. Rasya khuira Aditama
Yang biasa dipanggil Rara.

"Aha! gue punya ide hihi." Rara segera menuju belakang sekolah disana terdapat tangga kayu menjulang ditembok yang langsung menuju dalam sekolah.

"Bisa gak ya?huh harus bisa!" Ucapnya dan mulai menaiki tanjakan satu persatu dengan hati hati, setelah sampai diujung pembatas ia bersiap akan turun namun sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya.

"HEHHH! SEDANG APA KAMU?!" Teriakan menggelegar itu membuat Rara kaget dan reflek terjatuh.

"Aduhhhh!" Pekik Rara, mengusap pantatnya dengan meringis.

"Kamu telat kan? Ngapain kamu, mau lari dari hukuman?!" Tanya Bu Tuti selaku guru piket yang bertugas.

"Eh hehe, nggak lah Bu, sebagai murid yang teladan saya itu lagi ngecek Bu, ada yang bolos apa nggak." Ucap Rara cengengesan, menambahi dengan bumbu bumbu kebohongan.

"Kamu panggil saya butut?!" Tanya Bu Tuti ngegas.

"Eh! Eh bukan gitu maksud saya bu, duh gimana ya kan nama ibu Bu Tuti kan? ya udah biar simple saya panggil Butut, nggak ada maksud lain kok Bu." Ucap Rara mencari alasan.

"Yaudah sekarang kamu lari lapangan 5 kali cepet!" Perintah Bu Tuti.

"Kan saya tadi bilang cuma ngintip ada yang bolos apa nggak buu! kenapa dihukum?" Kesal Rara

"Halah alasan saja kamu mana ada ngintip pake tas segala hah?!" Sinis Bu Tuti.

Rara berdecak, meruntuki kapasitas otaknya yang sangat rendah.

Rara tersenyum lebar saat ada satu ide yang nyangkut diotaknya.

"Ehh! Bu! Itu Ada uler dirambutnya ibu!" Ucap Rara heboh, dan mungkin berhasil mengelabuhi Bu Tuti, buktinya dia langsung meraba rambutnya dengan panik.

"Ambilin cepet! Saya geli!" Pekik Bu Tuti panik.

Sedangkan Rara sudah cekikikan sambil berlari menjauh dari Bu Tuti.

"MAAF BUU SAYA BERCANDA HAHA!"

"KURANG AJAR! AWAS KAMU!" Teriak Bu Tuti dengan wajah merah padam serta rambut yang sudah acak acakan.

Sedangkan Rara terus berlari tanpa melihat Arah, ia harus cepat cepat datang kekelas sebelum guru killer itu menghukumnya.

Brukk

"Aduhhh! Kenapa hari ini pantat sexy gue jatuh dua kali! Yaallah sakit!" Pekik Rara, setelah menabrak orang didepannya tadi tubuhnya langsung terpental dan pantatnya lagi lagi menjadi korban. Sedangkan orang didepannya malah masih berdiri tegak tanpa oleng sedikitpun.

"Sorry." Ucap Seseorang itu dengan nada dingin.

"Sorry sorry lo kira gak sa-ASTAGA YA AMPLOP GANTENG BANGET GILA!" Rara berteriak heboh melihat orang didepannya. Gantengnya kebangetan!

"Eh haii! Gue gakpapa kok, murid baru ya pasti? Duh ganteng banget sih! Jadi pacar gue ya?" Ucap Rara frontal membuat orang didepannya menaikkan satu alis, menatap aneh Rara.

Struggle and End!! (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang