Maaf kalo ada typo😋
Happy Reading♡Pagi pagi ini Rara sudah bangun dan siap dengan Seragam sekolahnya, bahkan Ardan Saja Baru saja bangun. Itu saja Rara yang membangunkannya, pasalnya Abangnya itu ada kelas pagi dan kalau saja tidak dibangunkan pasti bakal ngebo.
Rara sekarang sudah tidak mengirimkan bekal lagi Ke Arga, entah apa alasannya. Walaupun sesekali masih sih. Saat ini Rara sedang duduk didepan cermin dengan Senyuman yang tidak luntur dari pagi tadi.
"Yaampun Deg-deg an masa?" Rara menyentuh Dadanya yang memang berdetak kencang.
Entah kenapa Rasanya sangat senang, rasanya sesak tapi nyaman, bahkan ingin Rasanya menjerit kesenangan. Tapi Rara masih punya malu untuk melakukan itu.
"Masih jam 06:15 Aga jemput jam berapa ya?" Pikir Rara
"Sambil nungguin Aga, gue ngapain dong?" Tanya Rara pada dirinya sendiri
"Mending baca novel aja deh." Ucap Rara kemudian mengambil salah satu novelnya yang belum sempat dia baca
***********
"RARAA! ADA PACAR LO TUH DIBAWAH." Teriak Ardan
"ABANG NGGAK USAH TERIAK! ORANGNYA DISAMPING! RARA NGGAK BUDEK YAH!!" Rara balik berteriak
"LAH LO NGAPAIN BALES TERIAK!!"
"ABANG UDAH DONG! JANGAN IKUTIN TERIAK MULU!"
Padahal Mereka sedang dalam satu ruangan, Bersebelahan malah. Emang dasar kurang sarapan ya gitu, Arga yang mendegar teriakan demi Teriakan itu hanya menggeleng pelan.
"Yaudah sono keluar! Dah ditunggu noh ma pacar tercinta lo." Ketus Ardan
Wajah kesal Rara seketika digantikan dengan Wajah sumringah serta senyuman lebar selebar cintaku padamu eak.
"Akhirnyaa penantianku tak sia sia. Wahai bang Argaa Permasyurimu datang." Ardan bergidik geli mendengar nada lebay Rara. Mungkin karna Efek baca novel tadi
Rara turun dengan langkah kelewat antusias, Senyumnya semakin melebar Saat benar benar Ada Arga disana. Uh masih tak percaya jika Arga dengan ikhlas lahir batin- eh emang iya? Menjemputnya.
"Selamat pagi pacar." Sapa Rara semangat
"Pagi." Jawab singkat Arga dengan senyum tipis, sangat tipis, amat tipis, sangat amat tipis. Dahlah:v
"Mau langsung berangkat apa sarapan disini dulu?" Tanya Rara
"Sarapan disekolah aja." Rara mengangguk
"ABANGG RARA BERANGKATT." Teriak Rara
"Gausah teriak bangke! Gue disini." Kesal Ardan yang duduk di Sofa yang tak jauh dari mereka
Eh? Lah sejak kapan abangnya ada disini?
"Lho bang? Sejak kapan disini?" Tanya Rara bingung. Ardan mendengus kesal
"Sejak monyet punya bulu!" Ketus Ardan
"Lah kan Emang monyet punya bulu, Abang tuh gimana sih? Punya abang bego amat." Ucapan Rara membuat tingkat kekesalan Ardan bertambah tingkat
"Dahlah! Sono lo berangkat sekolah, baek baek dijalan! Kalo sampe nabrak angin gue gibeng lo!." Ucap Ardan santuy dengan Versi ngegasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle and End!! (Proses Revisi)
Teen Fiction"Harusnya dari awal kita nggak pernah ketemu." "Maafin aku, jangan pergi." "Jangan minta maaf, dan buat hati aku luluh lagi." "Aku pamit Arga, selamat tinggal." _ _ _ _ Rasya Khuira Aditama, atau panggil saja dia Rara. Seorang gadis cantik tapi tid...