Janlup Vomment gais!
Happy Reading♡
*****
Sinar matahari menembus celah celah jendela yang tertutupi oleh tirai, seorang gadis masih bergelut dibawah selimut menjelajahi Ruang mimpinya. Suara ketokan pintu tak diindahkan olehnya bahkan mendengarpun tidak.
Tok tok tok
Tok tok tok
TOK TOK TOK
Suara ketukan pintu yang semula halus kini berubah menjadi gedoran yang keras, seorang pria sedang menggerutu tidak jelas didepan kamar sang gadis.
Ceklek
"Aelah ngapain gue capek capek gedor pintu kalo ujungnya nggak dikunci!" Ardan menggerutu kesal karena sedari tadi dia telah mengetok pintu kamar adiknya tapi tak ada jawaban seolah tak ada kehidupan didalamnya.
"Ck, Belum bangun juga dia? nggak tau ini jam berapa kali ya?" Ardan menghampiri Rara yang masih tertidur pulas dan menggoyangkan badannya.
"Woy dek! Bangun dah siang ini!"
"Woyy bangun elah! kebo banget sih!"
"WOYY ADEK LAKNAT NGGAK LIAT JAM BERAPA INI HAH?!"
Rara belum juga bangun karena kesal Ardan berjalan disamping Ranjang dan menjenggut lumayan banyak rambut Rara. Dan Ya! Berhasil.
Sadis memang, tapi hanya itu yang bisa membuat Rara bangun.
"AWW SAKIT BANGGG!!" Teriak Rara merasakan kepalanya berdenyut sakit. Ardan hanya tersenyum tanpa dosa sambil mengangkat helai Rambut Rara yang diambilnya lumayan banyak. Rara syok seketika dan melotot tak percaya.
"HUAAA ABANGGG LO APAIN RAMBUT GUEEE!!" Teriak Rara dengan mata berkaca kaca, rambut kebanggannya telah diambil paksa dari rumahnya hiks..
"Ya sorry abisnya lo susah banget dibangunin sih!" Gerurtu Ardan.
"Ya nggak gitu juga kali! bangunin adek sendiri nggak ada lembut lembutnya! Dasar abang kurang ajar!" Umpat Rara menatap Kesal kearah Ardan.
"Dari pada lo ngomel nggak ada habisnya mending lo mandi sana, nggak liat sekarang jam berapa?!" Rara menoleh pada jam weker yang menunjukan pukul 06:45!!
"WHATT?? GUE TELAT ANJIR!" Rara buru buru turun dan berlari menuju kamar mandi.
"SEMUA GARA GARA ABANGG!" Teriak Rara dalam kamar mandi, Ardan yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala heran.
*****
Rara keluar dari kamar sambil terus menggerutu matanya menatap sang abang yang sedang duduk santai disofa, melihat itu rasa kesalnya semakin membucah.
"Udah ngapa Ra! dari keluar kamar ngomel mulu nggak capek tuh mulut?" Ardan sudah jengah melihat sang Rara yang dari tadi mengomel tiada henti.
"Ini semua gara gara abang!!" Tudingnya
"Eh apaan sih! Masih mending ya gue bangunin, masih nyalahin aja!" Protes Ardan tidak terima.
"Kenapa abang nggak bangunin Rara dari pagi sih!" Ucap Rara.
"Serah lo deh serah! Emang bener ya laki laki selalu salah." Gumamnya.
"Nggak mau tau pokoknya Anterin Rara SEKARANG!!" Ardan menutup telinganya mendengar teriakan Rara.
"Buset! iya iya gue anterin!" Ardan mendengus kesal dan berjalan menuju kamar mengambil kunci mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle and End!! (Proses Revisi)
Teen Fiction"Harusnya dari awal kita nggak pernah ketemu." "Maafin aku, jangan pergi." "Jangan minta maaf, dan buat hati aku luluh lagi." "Aku pamit Arga, selamat tinggal." _ _ _ _ Rasya Khuira Aditama, atau panggil saja dia Rara. Seorang gadis cantik tapi tid...