Part 13 || Revisi✅

1K 112 22
                                    

Janlup Vomment gaes!

Happy Readingg♡

*****

Disinilah dua manusia berbeda gender itu berada, diatas bukit kecil namun indah, keduanya tidak saling berbicara hanya saling diam dengan kegiatannya masing masing. Rara yang sedari tadi tersenyum senang sambil melihat sekitar sedangkan Arga hanya memainkan ponsel tanpa memperdulikan orang disampingnya.

Rara bersyukur bisa mengajak Arga disini, walaupun dengan paksaan tapi tidak masalah, ini juga bisa menjadi awal yang baik kan?

Rara memperhatikan Arga dari samping, tersenyum kecil, masih tidak percaya bisa bisanya dia menyukai cowok itu hanya sekali bertemu.

"Mau sampai kapan lo ngeliatin gue?" Pertannyaan dengan nada dingin itu membuyarkan lamunan Rara tentang Arga.

"Aku nggak bakal bosan ngeliatin kamu." Jawab Rara tersenyum menyengir, Arga tak memperdulikan dan kembali bermain ponsel.

Matahari sudah hampir tenggelam, dan ini yang ditunggu tunggu oleh Rara. Menyaksikan sunset bersama degan orang yang disukainya. Rara kembali menoleh dan menatap Arga dengan Ragu.

"Arga." Tidak ada jawaban.

"Argaaa." Masih belum ada jawaban.

"Argaa! Jangan budek deh." Seru Rara merasa kesal.

"Ck, apa sih?!"

"Emm aku boleh ya, sandaran dibahu kamu, bentarr aja?" Tanya Rara ragu. Arga meliriknya dengan tajam.

"Nggak usah cari kesempatan!" ketus Arga membuat Rara mendengus.

"Kali ini ajaa, pleasee." Rara mengeluarkan puppy eyesnya, berharap Arga akan luluh.

"Nggak!"

"Sekaliii aja."

"Ck. Sebentar aja! Nggak usah modus." Ucap Arga datar membuat senyuman Rara mengembang, dengan segera Rara menyenderkan kepalanya pada bahu Arga, terasa nyaman.

"Arga aku pengen cerita kamu cukup dengerin aja ya, kalo nggak mau denger yaudah pura pura nggak denger." Ucap Rara membuat Arga menaikkan sebelah alisnya.

"Ya." Rara tersenyum dan menarik nafas sebelum bercerita.

"Dari dulu Rara nggak pernah dapet kasih sayang seutuhnya dari orangtua Rara, mereka selalu sibuk bekerja dan bekerja seolah olah mereka akan miskin jika tidak bekerja sehari saja. Bahkan dari kecil Rara udah ditinggal tinggal Rara cuma punya abang sama bi sumi yang ngerawat Rara. Bahkan aku juga lupa kapan terakhir Quality time bareng. Mama sama papa jarang banget pulang, sekalinya pulang paling lama cuma 2 hari. Kaya kemarin bahkan mereka hanya beberapa jam aja. Aku cuma punya abang, Fafa sama Gina yang mau dengerin curhatan aku. Aku pengenn banget bisa kumpul bareng kaya keluarga harmonis lainnya. Bahkan ketika aku sakit mereka nggak perduli sama sekali" Rara berhenti, dia mengusap air mata yang entah kenapa bisa jatuh begitu saja.

Arga hanya diam karena tak tau harus berbuat apa, sebenarnya dia juga merasa sedikit iba dengan kehidupan keluarga gadis itu, berbeda dengan keluarganya yang bisa dikatakan harmonis.

"Nggak usah nangis! Dasar cengeng!" Rara mencebikkan bibirnya.

"Ih bukannya dipeluk kek ditenangin malah ngatain, dasar nggak punya hati!" Cibir Rara.

Struggle and End!! (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang