12

29.5K 2.2K 382
                                    

AWALI DENGAN VOTE!
AKHIRI DENGAN KOMEN!

Happy Reading.

*****
Elang dkk sedang asik nya duduk santai dibawah pohon mangga, pinggir lapangan basket.

"Sejukkk kali dunia ini."Celetuk Elvin.

"Gaya lo nyet."Elang menoyor Elvin.

"Hehh main toyor toyor aja lo, kalo otak gue gesrek gimana?"Kesal Elvin.

"Udah kronis."Sahut Elang.

"Gue setuju."Nano mengacungkan jempolnya.

Elvin mendengus."Emang temen laknat semua lo pada."

"Kembaran belain gue dong."Elvin mendekat pada Elvan.

"Anjirr gue gak ada kembaran!"Ketus Elvan.

"Gue aduin Mama nih."Ancam Elvin.

"Gue aduin lo balik."Sahut Elvan.

"ANJIRR DAH LAH, KALAH GUE."Kesal Elvin.

Elang dan Nano terkekeh.

"Drama manusia Kembar."Ucap Nano.

"Ntarr gue mencium bau bau Wangi tiada tara."Ucap Elang.

Semua menatap Elang.

"Kekk anjing aja lo Indra penciuman lo tajem."Celetuk Nano.

Pletak.

"Apa salah gue."Dengus Nano mengusap kepalanya karna jitakan Elang.

"Lo nyamain gue sama Anjing hah!"Kesal Elang.

"Eheheh candaa lo mah serius."Cengir Nano.

"Lo nyium bau apa sih lang?"Tanya Elvan.

"Kentut nya si Elvin?"Tanya Ertha.

Elvin melirik sinis Ertha."Apa lo bawa bawa kentut suci gue!"

"Kentut suci pala lo, semut kalo nyium kentut lo langsung mati."Celetuk Raiden.

"Kalian pada, belum pernah nyium kentut gue hah!"

"SERING."Sahut Semua serentak.

"KALIAN SEMUAAA, INI JAM PELAJARAN!"Teriak Pria paruh Baya.

Keenamnya menegang.

"Nahh ini bau yang dari tadi gue ciumm, wanginya kek parfum satu botol."Bisik Elang.

"Pffttt, anjirr kok gue kagak nyium."Elvin menahan Tawanya.

"Pak Broto kan emang, dia nya masih jauh, wanginya udah kecium duluan."Bisik Nano.

"Bangkee jangan buat ketawa nyet."Ertha yang memang sangat receh, berusaha menahan Tawa nya.

"Kalian bicarain apa, Malah Bisik bisik!"Geram Pak Broto.

"Maap pak ada masalah keluarga, Ngitung uang khas Keluarga."Sahut Elang.

"Iya Pak bentar ya, ada masalah dikit, iya kan Pa?"Tanya Elvin pada Elang.

"Pftttt pen gue sumpel anjir."Ertha bergidik, juga Raiden dan Elvan.

"Jijik Gue nyet!"Umpat Elang.

"Ehemmm Iya Pak, Mama dan Papa saya lagi merundingkan masalah keuangan di keluarga kami, mengingat 4 anak mereka yaitu saudara saudara saya yang belum makan 4 hari."Imbuh Nano menghayati.

"Mohon pengertiannya Pak."Lanjut Ertha.

"Ohh God Drama gila apa ini?"Gumam Elvan.

Pak Broto menahan Amarahnya.

Evanish (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang