Awali dengan vote!
Akhiri dengan komen!Yak
Happy Reading
*****
Setelah membeli martabak atas paksaan Elang akhirnya mereka sampai dirumah Nata."Dimakan Martabak nya,awas kalau gak habis."Elang melepas seatbelt Nata.
"Kalau mau makan lagi nanti bilang Mba Caca."
"Yaudah gih masuk bersih bersih sana."Elang mengusap kepala Nata.
Nata diam menatap Elang dengan kantung kresek di pangkuannya.
"El gak mau makan bareng?"Tanya Nata.
"Aku ada urusan bentar, nanti aku telfon."Sahut Elang.
"Ngehindar aja terus!"Batin Nata kesal.
Elang hendak keluar membukakan pintu untuk Nata, kegiatan nya terhenti karna ucapan Nata.
"Nay gak mau telfon, Nay mau El disini."Ucap Nata datar.
"El kenapa sih!Aneh tau nggak!"Emosi Nata.
"Apa susahnya sih cerita, Oke kalau emang gak mau, gak usah ngehindar!"Nata keluar dan membanting pintu mobil.
"Nay please ngertiin posisi aku."Elang mengejar Nata.
"El juga harus ngertiin posisi Nay dong!"
"Gimana rasanya dilingkupi penasaran, Khawatir."
"Iya memang ini masa lalu, tapi sampai sekarang pun belum terpecahkan bukan? Juga masalah ini bukan masalah Elang doang, Nay juga udah ikut dalam masalah ini."
"Nay cuman pengen tau yang sebener benernya El."
"Kamu sama sekali gak ada hubungan nya sama masalah ini Nay."Ucap Elang.
"Tapi apa buktinya El, Nay diteror, Nay disekap, Mana bisa Nay tenang!"Nata mengepalkan tangannya emosi.
"Itu gak akan terjadi lagi."Ucap Elang tegas.
"Aku bertahun tahun sama kamu El, apa gak boleh tau tentang kamu dan Cela yang gak aku tau sama sekali."Ucap Nata tersimpan nada kecewa.
"Masalah kamu masalah aku juga El, bukannya kita udah janji bakal saling terbuka dan selesain sama sama."Nata menatap Elang berkaca kaca.
Elang menunduk mengusap wajahnya.
"Nay kamu cukup diam, menjauh dari semua ini jangan pernah lagi pikirin ini, Biar aku aja yang urus paham?"
"Iya udah Nay gak akan tanya tanya lagi selesai kan."Nata menatap Elang tajam.
"Nay cape El,jangan ganggu Nay dulu."Ucap Nata.
Nata menarik tangannya dari genggaman Elang dan berjalan masuk.
Elang mengacak acak rambutnya."Arghhhh, Susah banget di bilangin.
Elang kembali ke mobilnya.
"Nay kenapa susah banget dibilangin,gue cuman pengen Nay hidup tenang,gak perlu mikir sesuatu yang buat dia kepikiran,masalah ini sama sekali gak berhubungan sama Nata,tapi secara gak langsung Nay udah keseret dalam masalah ini."
Elang melihat balkon kamar Nata dari balik kaca mobil. Menghela nafas dan melajukan mobil nya.
Diperjalanan, jalanan normal seperti biasa Malam hari cukup dingin, cuaca seperti akan hujan tapi tak kunjung hujan, Bintang dilangit pun tak memunculkan wujudnya, langit hanya hitam kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanish (End)
Teen FictionGUYS MOHON BANGET DIBACA SAMPAI AKHIR SEMBELUM NGEJUGDE,Terimakasih :) Cerita ini ada sedikit sambungannya dengan cerita yang Cool Boy, jadi bisa baca itu dulu kalau berkenan kalau enggak juga gak masalah :) . ...