Awali dengan vote!
Akhiri dengan komen!Kasih reaksi kalian, jangan Sider.
Happy Reading.
*****
Mario menarik Nata keluar dari rumah Alex sedangkan Nata masih diam."Bang Rio anak Papa?"Tanya Nata tiba tiba dengan tatapan kosong.
Mario menghentikan langkah nya di samping motor nya, melepas tangannya yang menggenggam tangan Nata.
"Elang bentar lagi dateng, gue telfon dia sebelum kesini."Ucap Mario.
"Bukan itu jawaban yang Nata mau."Ucap Nata datar.
Mario diam tak mau menatap mata Nata.
"Ya atau bukan?!"Nata meremas sweater yang ia pakai, menahan air mata yang siap turun kapan saja.
"Ya."Sahut Mario pelan.
Nata memejamkan matanya."Jadi selama ini lo anak yang selalu dibangga banggain Papa."
"Hahhh gila selama ini ternyata gue deket sama orang yang rebut perhatian Papa."
"Pantes, Gue emang gak ada apa apa nya dibanding lo Bang, gue gak bisa banggain Papa."Nata tertawa sumbang.
"Nat."Mario merasa tak suka mendengar Nata menggunakan lo-gue, biasa dia akan menyebut Nama.
"Apa masalah nya, gue sayang sama lo seperti adik kandung gue sendiri."Ucap Mario.
"Gue gak bisa."Nata berjalan menjauh dari Mario.
"Mau kemana?"Mario mendekati Nata.
"Jangan ikutin gue, atau gue akan benci lo."Ucap Nata membuat Mario menghentikan langkahnya nya, dan Nata kembali melanjutkan langkahnya.
"Arghhhh."Mario menendang motornya.
"Ini yang gue takutin, lo bakal benci sama gue."
Jam menunjukan pukul 18.30 Mario masih ditempat yang sama. Dari jauh terlihat cahaya motor mendekat.
Elang juga yang lain mengentikan motor nya di depan Mario yang sudah lesu.
"Mana Nay?"Tanya Elang membuka kaca helmnya.
Mario menggeleng.
"Lo bilang dia sama lo, jangan main main lo!"Ucap Elang tajam.
Posisi Mereka masih didepan rumah Cela.
"Nay ngapain juga kesini."Batin Elang menoleh ke Rumah Cela.
"Mario jawab elah diem diem bae."Ucap Elvin.
"Ini lagi serius nyet."Bisik Nano.
Elang menatap Mario, dan menghela nafas melihat Ekspresi Mario membuat Elang tau apa maksudnya.
"Sorry Lang."Ucap Mario.
Elang melepas helmnya."Gak ada yang salah, mungkin emang udah saat nya satu persatu kenyataan yang kita tutupi selama ini bakal kebongkar."
"Sekarang Nata udah tau semuanya."Ucap Raiden.
"Gue cari Nay dulu."Ucap Elang memakai kembali helmnya.
Sebelum pergi Elang menepuk pundak Mario."Gue bakal bantu biar Nay bisa nerima semuanya."
Elang melajukan motornya meninggalkan teman temannya.
"Sabar bro, Nata butuh waktu."Ucap Elvan.
Mario mengacak acak rambutnya.
Sedangkan Nata dengan pikiran kalut berjalan dipinggir jalan. Jalanan lumayan ramai dengan bunyi klakson bersahutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanish (End)
Teen FictionGUYS MOHON BANGET DIBACA SAMPAI AKHIR SEMBELUM NGEJUGDE,Terimakasih :) Cerita ini ada sedikit sambungannya dengan cerita yang Cool Boy, jadi bisa baca itu dulu kalau berkenan kalau enggak juga gak masalah :) . ...